Pages - Menu

Pages

Senin, 31 Juli 2023

Matematika dan Bahasa Indonesia

 Hari/Tanggal : Selasa, 01 Agustus 2023

 



Selamat Pagi,,,Tabik pun ,,,!!
ELEMEN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN :
> B. INDONESIA : MEMBACA DAN MEMIRSA
Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau  elektronik. Peserta didik mampu membaca kata- kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah  dikenalinya dengan fasih. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif. Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.

> MATEMATIKA  : BILANGAN
Pada akhir fase B, peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai satuan.peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000. Mereka dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai 100 menggunakan benda-benda konkret, gambar dan simbol matematika. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan kelipatan dan faktor.

TUJUAN PEMBELAJARAN :
> B. INDONESIA :
1. Melalui kegiatan membaca nyaring, peserta didik dapat mengucapkan kata-kata yang panjang dengan benar.

> MATEMATIKA :
1. Peserta didik dapat memahami mekanisme bilangan besar dengan mempertimbangkan  ukuran relatif bilangan.

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) :
> B. INDONESIA :
1. Peserta didik membaca dan mengucapkan kata-kata yang panjang (tiga suku kata atau lebih) menggunakan pengetahuannya terhadap kombinasi huruf.

MATEMATIKA :
1. Peserta didik mengetahui bahwa bilangan bulat dapat diwakili oleh 10 angka dari 0 sampai 9.
2. Peserta didik melihat komposisi bilangan besar.
3. Peserta didik memahami mekanisme bilangan besar dengan mempertimbangkan  ukuran relatif bilangan.


MATERI :
> B. INDONESIA
Ayo berlatihlah membaca dengan membaca cerita di bawah ini!
Setelah membaca teks di atas Bu Guru berharap kalian mampu mengucapkan kata - kata panjang jika belum bisa banyak berlatih ya nak!

> MATEMATIKA
Perhatikan penjelasan di bawah ini !
Perhatikan bilangan dibawah ini !
30.980.000.000.000
Kalian dapat menentukan nilai tempat bilangan dengan menggunakan tabel seperti dibawah ini untuk memudahkan membacanya.


Minggu, 30 Juli 2023

  Hari/Tanggal : Senin, 31 Juli 2023

 



Selamat Pagi,,,Tabik pun ,,,!!
Mapel : Pendidikan Pancasila dan IPAS
Topik Pendidikan Pancasila : Nilai – nilai Kepahlawanan dalam Proses Perumusan Pancasila
Topik IPAS : Perkembangbiakan Tumbuhan
ATP
Pendidikan Pancasila : Peserta didik dapat memahami makna dan nilai-nilai Pancasila serta proses perumusannya sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa dan ideologi Negara.
IPAS : Peserta didik memahami bagian-bagian dan fungsi bunga sempurna dan tidak sempurna.
Capaian Pembelajaran :
Pendidikan Pancasila : Pancasila
Peserta didik mampu memahami dan menjelaskan makna sila-sila Pancasila serta menceritakan contoh penerapan sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan perkembangan dan konteks peserta didik. Peserta didik mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat
IPAS : Pemahaman Sains

Peserta didik menganalisis hubungan antara bentuk serta fungsi bagian tubuh pada manusia (pancaindra). Peserta didik dapat membuat simulasi menggunakan bagan/alat bantu sederhana tentang siklus hidup makhluk hidup. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam di lingkungan sekitarnya dan kaitannya dengan upaya pelestarian makhluk hidup.

Tujuan Pembelajaran :

Pendidikan Pencasila : Peserta didik dapat memahami makna dan nilai-nilai Pancasila serta proses perumusannya sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa dan ideologi Negara.

IPAS : Peserta didik dapat mengidentifikasi bagian-bagian bunga dan fungsinya.

Materi Pendidikan Pancasila

Nilai Kebersamaan dalam Proses Perumusan Pancasila

Perjuangan untuk merebut kemerdekaan tidak sekadar bersama-sama melakukan perlawanan terhadap penjajah. Kebersamaan dalam proses musyawarah yang dilakukan oleh para bapak bangsa (the Founding Fathers) dalam merumuskan dasar negara juga merupakan salah satu bentuk perjuangan melepaskan diri dari tangan penjajah. Ketika semangat kemerdekaan rakyat Indonesia sedang memuncak, proses perumusan dasar negara yang dilakukan demi menuju kemerdekaan adalah hal yang tidak bisa ditunda lagi.

Perjuangan yang dilakukan oleh para bapak bangsa dalam proses perumusan dasar negara tidaklah semudah yang dibayangkan. Dalam proses tersebut bermunculan banyak sekali pendapat yang diajukan mengenai rumusan dasar negara. Tiga orang tokoh; Mr. Muhammad Yamin, Mr. Soepomo dan Ir. Soekarno merupakan bagian dari para bapak bangsa yang mengemukakan gagasan dan pendapatnya mengenai rumusan dasar negara Indonesia merdeka. Namun, dalam menghasilkan suatu keputusan sidang tidak semua pendapat harus diterima. Akhirnya setelah melalui proses sidang musyawarah yang panjang, maka disepakati rumusan dasar negara bernama Pancasila yang dapat kita kenali hingga saat ini.


Berdasarkan uraian tersebut, dapat dibilang bahwa nilai perjuangan dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara pasti dilandasi dengan kepentingan bangsa dalam semangat kebersamaan yang tinggi. Nilai juang dalam semangat kebersamaan tersebut tertuang sebagai berikut:

1. Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Semangat anti penjajah dan penjajahan.

3. Harga diri yang tinggi sebagai bangsa yang merdeka.

4. Semangat persatuan dan kesatuan.

5. Setia kawan, senasib sepenanggungan, dan kebersamaan.

6. Jiwa dan semangat merdeka.

7. Semangat perjuangan yang tinggi.

8. Pantang mundur dan tidak kenal menyerah.

9. Ulet dan tabah menghadapi segala macam, tantangan, hambatan, dan gangguan.

10. Berani, rela dan ikhlas berkorban untuk tanah air, bangsa dan negara.

11. Cinta tanah air dan bangsa.

12. Tanpa pamrih dan banyak bekerja.

13. Disiplin yang tinggi.

14. Percaya kepada hari depan yang gemilang dari bangsanya.

Landasan perjuangan bangsa Indonesia termaktub dalam nilai-nilai tersebut yang menjadi bagian dalam merumuskan dasar negara kita Pancasila. Selain itu, para bapak bangsa dan rakyat Indonesia pada waktu itu telah mendalami nilainilai tersebut sehingga menyatu dalam diri. Keputusan yang diambil dan disepakati dalam proses perumusan dasar negara pada saat itu merupakan keputusan terbaik yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Berdasarkan nilai-nilai itulah, Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia dapat dipertahankan hingga sekarang.

 

Penerapan Nilai-nilai Juang para Pahlawan dalam Kehidupan

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Cara terbaik untuk menghargai jasa para pahlawan adalah dengan meneladani nilai-nilai perjuangan yang dilakukannya. Para tokoh yang terlibat dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara adalah para pahlawan bangsa. Sudah sepantasnya kita menghargai jasa mereka, karena berkat usaha mereka bangsa kita mempunyai dasar negara yang dinilai paling baik jika dibandingkan dengan bangsa lainnya.

Nilai-nilai perjuangan mereka patut kita teladani dengan cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, serta bangsa dan negara. Berikut ini dipaparkan beberapa contoh perilaku yang menunjukkan sikap meneladani nilai-nilai juang para pahlawan dalam kehidupan sehari-hari.

1. Dalam kehidupan di lingkungan keluarga

a.  Membuka diri untuk menerima masukan dari anggota keluarga yang lain.

b.  Selalu menonton tayangan televisi yang memberikan kesempatan untuk memperluas cakrawala berpikir seperti menonton berita.

c.  Terbiasa dialog dengan orang tua dan anggota keluarga yang lain serta pembantu rumah tangga.

d.  Menghargai hak anggota keluarga lainnya.

e.  Menerima pendapat yang dikemukakan oleh adik atau kakak, jika pendapat tersebut banyak mengandung manfaat bagi kehidupan.

f.  Beribadah tepat pada waktunya.

2.  Dalam kehidupan di lingkungan sekolah

a.  Menghargai hasil karya teman.

b.  Tidak memaksakan kehendak kepada teman.

c.  Terbiasa berdialog dengan guru dan warga sekolah lainnya.

d.  Tidak pandang bulu dalam bergaul.

e.  Berani menegur teman yang berbuat tidak baik.

f.  Memberikan kesempatan kepada teman untuk menyampaikan pendapatnya.

3.  Dalam kehidupan di lingkungan masyarakat

a.  Bersedia menerima masukan dari orang lain.

b.  Ikut serta dalam kegiatan gotong royong.

c.  Senantiasa terbuka terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan masyarakatnya.

d.  Memanfaatkan teknologi untuk kepentingan masyarakat.

e.  Mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan setiap persoalan.

f.  Menolong orang lain yang sedang tertimpa musibah atau kesulitan.

4.  Dalam kehidupan di lingkungan berbangsa dan bernegara

a.  Bekerjasama dengan bangsa lain.

b.  Melakukan kegiatan yang dapat mengharumkan nama bangsa.

c.  Berbuat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d.  Mencintai produk dalam negeri.

e.  Turut membela tanah air jika ada ancaman.

f.  Tidak merusak sarana atau fasilitas umum/negara.

Kesimpulan :

Nilai - nilai juang kepahlawanan yang dapat di teladani :

1. Menghargai pendapat orang lain

2. Semangat Juang yang pantang menyerah

3. mementingkan kepentingan bersama 


Materi IPAS 

Pada tumbuhan berbunga, perkawinan (generatif) terjadi saat proses penyerbukan.

Penyerbukan yaitu bertemunya benang sari (alat kelamin jantan pada bunga) dengan putik (alat kelamin betina pada bunga). Setelah itu, akan terjadi proses pembuahan, yaitu peleburan sel jantan dan sel telur. Setelah pembuahan terjadi, bunga akan layu dan gugur, diikuti perkembangan bakal biji menjadi biji yang dilindungi oleh kulit. Tumbuhan memerlukan bantuan untuk penyerbukan, seperti dari serangga, angin, bahkan manusia.

Pada perkembangbiakan vegetatif (tidak kawin), keturunan dihasilkan dari 1 induk. Hasilnya, keturunan memiliki sifat identik dengan induknya. Biasanya terjadi karena ada modifikasi akar, batang, atau daun. Contoh vegetatif alami sebagai berikut (Winarsih, 2019):

1. Tunas. Pada tumbuhan seperti pisang dan bambu, batang yang ada dalam tanah dapat berkembang membentuk tunas. Tunas akan tumbuh dekat dengan induknya dan tumbuh menjadi tanaman baru. Ada juga tunas yang tumbuh di tempat selain itu sehingga disebut tunas liar (tunas adventif) contohnya pada tanaman cocor bebek dan sukun.

2. Spora. Tanaman paku menggunakan spora untuk berkembang biak. Letak spora ada di bagian bawah tumbuhan. Spora yang jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi tanaman yang baru.

3.  Umbi. Bagian ini sebenarnya adalah cadangan makanan yang disimpan dalam batang atau akar. Jika umbi ini ditanam, maka dapat keluar tunas baru. Contoh: kentang (umbi batang), singkong (umbi akar), dan bawang merah (umbi lapis).

Manusia mengembangkan vegetatif buatan untuk menghemat waktu, cepat memberikan hasil, dan mempunyai sifat yang sama dengan induknya. Contoh vegetatif buatan selain setek dan cangkok (Winarsih, 2019):

1.  Sambung. Disebut juga mengenten, perkembangbiakan dengan cara menyambung batang 2 tumbuhan yang jenisnya sama, tetapi kualitasnya berbeda. Tujuannya untuk memperoleh kualitas tanaman yang lebih baik.

2.  Merunduk. Teknik berkembang biak dengan cara merundukkan batang tanaman ke tanah agar tumbuh akar. Setelah akar timbul, batang bisa dipotong.

Contohnya pada alamanda.


Bagian - Bagian Bunga 

Bagian dan Fungsi Bagian Bunga

1. Kelopak Bunga

Kelopak bunga terletak pada bagian terluar bunga yang berperan untuk melindungi kuncup bunga. Selain melindungi kuncup, kelopak bunga juga melindungi bagian bunga yang lain terhadap gangguan dari luar. 

2. Mahkota Bunga

Mahkota bunga yaitu bagian bunga yang berwarna-warni dan memiliki bentuk yang beragam. Mahkota bunga masih satu rangkaian dengan kelopak bunga. 

Mahkota bunga berfungsi untuk menarik perhatian serangga yang membantu proses perkembangbiakan pada tanaman. 

Di dalam mahkota bunga terdapat benang sari dan putik yang menjadi organ utama perkembangbiakan tumbuhan. 

3. Putik 

Putik adalah alat perkembangbiakan betina dari tumbuhan. Putik memiliki tiga bagian penting, yaitu kepala putik, tangkai putik, dan bakal biji. 

- Kepala putik, berfungsi untuk tempat jatuhnya serbuk sari pada proses penyerbukan tumbuhan. 

- Tangkai putik, berfungsi untuk jalur perjalanan sel jantan menuju ovarium pada tumbuhan. 

- Bakal biji atau ovarium, berfungsi sebagai tempat bertemunya sel-sel telur yang akan dibuahi. 

Putik dibedakan menjadi dua macam, yaitu putik tunggal dan putik majemuk. 

Putik tunggal hanya tersusun atas sehelai daun, sedangkan putik majemuk tersusun atas dua atau lebih daun. 

4. Benang Sari 

Benang sari merupakan alat kelamin jantan pada bunga. 

Benang sari juga memiliki beberapa bagian, antara lain tangkai sari, kepala sari, dan penghubung ruang sari. 

Tangkai sari, yaitu bagian yang berbentuk benang, kepala sari berada di ujung tangkai sari. Sedangkan penghubung ruang sari berguna untuk menghubungkan kedua kepala sari. 

Benang sari menghasilkan serbuk sari yang akan terbawa oleh serangga ketika sedang menghisap nektar. 

Serbuk sari dari suatu bunga akan dibawa menuju ke bunga lain oleh serangga, sehingga terjadilah perkembangbiakan tumbuhan. 

Bagian-bagian Bunga Beserta Fungsinya 

Berikut bagian-bagian bunga lengkap dengan fungsinya. 

1. Kelopak Bunga 

Kelopak bunga atau calyx merupakan bagian terluar berwarna hijau seperti daun atau kecoklatan. Bagian ini berfungsi melindungi mahkota pada saat kuncup. Kelopak bunga akan membuka pada saat mahkota bunga mekar sempurna. Pada dasarnya, kelopak bunga merupakan modifikasi dari daun. 

2. Mahkota Bunga 

Mahkota bunga merupakan bagian paling mudah dikenal. Fungsi bagian ini adalah membantu penyerbukan dengan menarik perhatian para serangga agar hinggap. Tugas lainnya melindungi alat reproduksi bunga (putik dan benang sari). Petal atau kelopak pada mahkota bunga umumnya berjumlah 5 helai dan terletak pada lingkar dalam kelopak bunga. 

3. Kepala Putik Organ ini merupakan alat reproduksi bunga betina. Oleh karenanya, bagian ini mengandung sel-sel telur untuk bereproduksi. Posisi putik terletak pada tengah bunga dan terdiri dari tiga bagian yaitu stigma atau kepala putik, stilus atau tangkai putik, dan ovarium atau bakal buah.

 4. Tangkai Putik Tangkai putik adalah saluran penghubung antara kepala putik dan ovarium. Fungsinya adalah menyangga kepala putik agar bisa berdiri tegak dan tetap pada posisinya. Bagian ini memiliki tabung serbuk sari yang digunakan untuk membantu proses pembuahan dengan mengantarkan polen ke bagian bakal buah. 

5. Benang Sari Selain putik, bagian bunga yang berfungsi sebagai organ reproduksi adalah benang sari. Jika putik adalah betina, benang sari adalah si jantan. Bagian ini memiliki anter atau kepala sari untuk menyimpan serbuk sari, polen atau serbuk sari untuk penyerbukan, dan filamen atau tangkai sari untuk membantu proses reproduksi. 

6. Bakal Biji Bakal biji banyak ditemukan pada tanaman berbiji. Pada bunga, bakal biji berfungsi melindungi sel telur dan menjadi tempat pertemuan antara sel-sel telur yang akan dibuahi. Letaknya terdapat di dalam bakal buah. 

7. Bakal Buah Sebenarnya bakal buah masih satu bagian dengan putik. Akan tetapi, organ ini memiliki fungsi penting sehingga diklasifikasikan menjadi komponen tersendiri. Bakal buah mengandung sel telur. Bagian ini menjadi tempat terjadinya pembuahan yaitu proses peleburan antara sel telur betina dan jantan yang kemudian menghasilkan bakal buah. 

8. Dasar Bunga Ini adalah bagian yang menjadi tempat melekatnya mahkota dan komponen bunga lainnya agar tetap berada di posisinya meskipun terkena terpaan angin. Secara tidak langsung dasar bunga menjadi pondasi yang terletak di ujung bunga setelah tangkai bunga. 

9. Tangkai Bunga Sama seperti dasar bunga, tangkai berfungsi sebagai penyokong dan penghubung antara bunga dengan ranting. Tangkai bunga memiliki diameter berbeda-beda sesuai dengan jenisnya.

Kesimpulan : Bunga memiliki macam-macam bagian dan fungsinya serta kegunaannya.Apa perbedaan antara bunga lengkap dan tidak lengkap? "Bunga lengkap adalah bunga yang memiliki semua bagian bunga." Bunga tidak lengkap adalah bunga yang tidak memiliki salah satu atau beberapa bagian bunga. Contoh bunga tidak lengkap adalah bunga jagung dan bunga kelapa. 



Kamis, 27 Juli 2023

Pendidikan Anti Korupsi

 Hari/Tanggal : jum'at, 28 Juli 2023

 



Selamat Pagi,,,Tabik pun ,,,!!
Capaian Kompetensi : Memahami manfaat prilaku mengungkapkan sesuatu sesuai kenyataan bagi diri pribadi dan sosial.

Topik : Mari Bersikap Jujur!

A.      Pengertian Jujur

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jujur adalah sebuah kejujuran yang tidak berbohong (berkata jujur), tidak  curang (permainan dengan mengikuti aturan yang berlaku).

kejujuran adalah sebuah perbuatan yang mulia dan patut dijadikan teladan dalam kehidupan kita sehari- hari. Jadi kejujuran berarti kesesuaian sikap antara perkataan dan  perbuatan. Kejujuran juga berarti menceritakan apa adanya. Jadi jika kita melakukan kesalahan atau kejahatan kecil, besar, atau  sepele,  kita harus mengakuinya, apapun itu resiko atas yang sudah kita perbuat.

B.      Contoh Prilaku Jujur

1.      Mengakui Kesalahan

2.      Mengembalikan Yang Bukan Hak

3.      Tidak Mencuri Barang Milik Orang Lain

C.      Manfaat Prilaku Jujur

1.      Bisa Meraih Kesuksesan

2.      Dipercaya Banyak Orang

3.      Terhindar Dari Fitnah

4.      Merasakan Hidup Yang Damai dan Bahaya



Rabu, 26 Juli 2023

Bahasa Indonesia

Hari/Tanggal : Kamis, 27 Juli 2023


Assalamualaikum.wr.wb 

Selamat Pagi,,,Tabik pun ,,,!!

Tujuan Pembelajaran : 

1. Menyebutkan tokoh, permasalahan, dan informasi dari cerita yang dibaca

2. Mengidentifikasi kalimat transitif dan intransitif pada teks narasi yang dibaca



A. Informasi, Tokoh, dan Permasalahan dalam Cerita


Setiap cerita bersisi informasi dan unsur pembangunan, seperti tokoh dan konflik. Tokoh adalah pelaku dalam cerita. Tokoh dalam cerita tidak hanya manusia, tetapi hewan dan benda. Tokoh memiliki sifat atau watak tertentu. Misalnya, baik hati, pemaaf, penyabar, atau pemarah.


Konflik adalah permasalahan dalam cerita. Konflik atau permasalahan dalam cerita dapat dibagi menjadi dua, yaitu:


1. Permasalahan yang terjadi antara dua tokoh atau lebih.


2. Permasalahan batin antara seorang tokoh dan dirinya sendiri.




 B. Informasi dari Teks Informatif



Teks informatif berisi informasi berdasarkan fakta atau kenyataan. Cara memperoleh informasi dari teks informatif yang disimak:


1. Simaklah teks dengan saksama.


2. Catatlah informasi penting dari teks yang didengar.


3. Jawablah pertanyaan yang diberikan sesuai dengan informasi yang didengar.



C. Kalimat Transitif dan Kalimat Intransitif



Kalimat transitif adalah kalimat yang memerlukan objek.


Bentuk kalimat transitif dapat diubah menjadi kalimat pasif.


Contoh:


Hani memakai sepatu Heri.


   S P O


 


Kalimat intransitif adalah kalimat yang tidak memerlukan objek.


Contoh:


Heri berlari.


   S P


 

Selasa, 25 Juli 2023

Proses Fotosintesis

  Hari/Tanggal : Rabu, 26 Juli 2023

 



Selamat Pagi,,,Tabik pun ,,,!!

Senin, 24 Juli 2023

Bilangan Cacah Besar

  Hari/Tanggal : Selasa, 25 Juli 2023

 



Selamat Pagi,,,Tabik pun ,,,!!

Minggu, 23 Juli 2023

Pendidikan Pancasila Pertemuan Pertama

  Hari/Tanggal : Senin, 24 Juli 2023

 



Selamat Pagi,,,Tabik pun ,,,!!

Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik memiliki akhlak mulia dengan didasari keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

Pancasila Menjadi Dasar Negara

Pada tahun ajaran ini Putra, Rafa, dan Yani kembali lagi berangkat bersama ke sekolah. Mulai hari ini mereka sudah berada di kelas empat SD. Penempatan mereka pada kelas yang sama menjadikan persahabatan mereka semakin erat dan terjaga. Kelas yang baru mempunyai guru kelas baru pula, Pak Arif namanya.

Hari Senin ini seperti biasa di SDN Tanah Baru pelaksanaan upacara bendera selalu dilakukan. Bel masuk telah berbunyi, tandanya seluruh siswa harus bergegas menuju ke lapangan upacara. Selesai pengibaran bendera Merah Putih yang diiringi lagu Indonesia Raya, teks Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dibacakan. Kemudian, dilanjutkan pembacaan teks Pancasila oleh Pembina upacara yang diikuti oleh seluruh peserta upacara. Tidak lupa pula untuk menyanyikan bersama salah satu lagu wajib nasional.

Tak terasa upacara telah usai. Setiap siswa meninggalkan barisan dan kembali masuk ke kelasnya. Semua siswa sudah berada di ruangan kelas mereka, begitupun siswa kelas empat. Mereka berbaris rapi sebelum masuk ke ruangannya dan bergiliran bersalaman dengan Pak Arif yang sudah menunggu di depan kelas. Pembacaan doa sebelum belajar dipimpin oleh Rafa selaku ketua kelas. Salam pun terucap oleh seluruh siswa kelas empat. Setelah menjawab salam dan menyapa siswa, Pak Arif langsung menyampaikan pengantar materi pembelajaran yang akan dilaksanakan. Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan menjadi kegiatan pembelajaran jam pertama siswa kelas empat pada hari ini.

“Anak-anak tadi kalian telah melaksanakan upacara bendera. Upacara bendera adalah salah satu cara kita untuk menghormati jasa para pahlawan bangsa. Sewaktu upacara bendera tadi, kalian membacakan teks Pancasila. Menurut kalian Pancasila itu apa?” Pak Arif bertanya.

“Pancasila itu adalah dasar negara Republik Indonesia,” jawab Rafi.

“Bagus. Ada yang berpendapat lain?”

“Selain sebagai dasar negara, Pancasila merupakan petunjuk atau pedoman hidup bangsa, Pak.” Yuni menjawab.

“Bagus, jawaban kalian berdua memang benar. Pancasila itu merupakan dasar negara Republik Indonesia. Sebagai dasar negara, Pancasila dijadikan sebagai petunjuk dan pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan kenegaraan oleh pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia. Pancasila juga merupakan pedoman hidup atau pandangan hidup bangsa Indonesia. Seluruh rakyat Indonesia

menjadikan Pancasila sebagai petunjuk yang mengarahkan kehidupan mereka terutama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Pak Arif.

“Coba sekarang, siapa di antara kalian yang siap membacakan kembali teks Pancasila?” Pak Arif bertanya kembali.

“Saya, Pak,” jawab Putri.

“Silakan ke depan, Putri. Anak-anak yang lain bisa mengikuti ucapan Putri,” kata Pak Arif.

Putri pun maju ke depan kelas, dia melafalkan sila-sila Pancasila dengan lantang diikuti oleh temannya. Adapun teks Pancasila yang dibacakan oleh Putri berbunyi:

Selepas pembacaan teks Pancasila oleh Putri dan siswa lainnya, Pak Arif mulai menjelaskan materi pembelajaran. Materi yang akan dijelaskan oleh Pak Arif pada pertemuan kali ini ialah mengenai sejarah awal mula perumusan dan proses bagaimana Pancasila ternbentuk menjadi dasar negara. Adapun uraian inti penjelasan yang disampaikan Pak Arif seperti berikut ini.


Gagasan Perumusan Dasar Negara

Selaku ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK), dr.Radjiman Wedyodiningrat dari mulai sidang mengajukan suatu masalah sebagai agenda utamanya. Masalah tersebut merupakan hal penting dan mendasar dalam suatu negara yang baru terbentuk. Dalam sidang BPUPK tersebut, proses perumusan dasar negara Indonesia dimulai. Pada pembicaraan rumusan calon dasar negara majulah beberapa orang pembicara dalam sidang tersebut, diantaranya Mr. Muhammad Yamin, Prof. Dr. Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno untuk memaparkan gagasannya. Gagasan tersebut kemudian dimusyawarahkan dan disepakati hingga akhirnya bernama Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia merdeka. Gagasan dari ketiga tokoh tersebut dijabarkan dalam uraian berikut ini.

a) Mr. Muhammad Yamin

Pada pelaksanaan sidang pertama BPUPK tanggal 29 Mei 1945, peristiwa ini menjadi tonggak sejarah karena pada saat itu yang mendapat kesempatan pertama berbicara adalah Mr. Muhammad Yamin untuk menyampaikan mengenai buah pikirannya tentang dasar negara. Pidatonya berisi lima asas dasar negara Indonesia Merdeka, yaitu:

(1) Peri Kebangsaan.

(2) Peri Kemanusiaan.

(3) Peri Ketuhanan.

(4) Peri Kerakyatan.

(5) Kesejahteraan Rakyat.


 

b) Prof. Dr. Mr. Soepomo

Selanjutnya tampil Prof. Dr. Mr. Soepomo berpidato di hadapan sidang BPUPK pada tanggal 31 Mei 1945. Dalam pidatonya beliau menyampaikan usulan tentang dasar negara Indonesia merdeka yang terdiri dari lima gagasan:

(1) Persatuan

(2) Kekeluargaan

(3) Keseimbangan lahir batin

(4) Musyawarah

(5) Keadilan rakyat


 

c) Ir. Soekarno (1 Juni 1945)

Di hadapan sidang BPUPK, Ir. Soekarno menyampaikan pandangan dan pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945. Usulan secara lisan berupa lima asas yang diajukan dalam pidatonya sebagai bentuk

dasar negara Indonesia. Adapun rumusan dasar negara tersebut adalah sebagai berikut:

(1) Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia.

(2) Internasionalisme atau Perikemanusiaan.

(3) Mufakat atau Demokrasi.

(4) Kesejahteraan sosial.

(5) Ketuhanan yang berkebudayaan.

 

Ir. Soekarno mengatakan bahwa saran dari salah seorang ahli bahasa, lima asas di atas diusulkan agar diberi nama “Pancasila”. Istilah “Pancasila” sebagai dasar negara tersebut diterima oleh sidang secara penuh. Selanjutnya, beliau mengungkapkan usulan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas lagi menjadi Tri Sila yang rumusannya:

(1) Sosio Nasionalisme, yaitu Nasionalisme dan Internasionalisme.

(2) Sosio Demokrasi, yaitu Demokrasi dengan Kesejahteraan Rakyat.

(3) Ketuhanan Yang Maha Esa.

Kemudian, Ir. Soekarno menyampaikan kembali bahwa Tri Sila tersebut masih dapat diperas lagi menjadi Eka Sila atau satu sila yang intinya adalah “gotong-royong”.