Pages - Menu

Pages

Rabu, 13 November 2024

Matematika, B.Indonesia dan Seni Rupa

 Hari/Tanggal: Rabu/13 November 2024


Semangat pagi sholih sholiha bu fitka kelas 2 C. bagaimana kabarnya?  Semoga selalu sehat dan semangat ya😊 

Sebelum belajar, mari kita menyimak tausiyah, melaksanakan sholat dhuha dan muraja'ah.

CAPAIAN PEMBELAJARAN

PENGUKURAN

Peserta didik dapat membandingkan panjang dan berat benda secara langsung, dan    membandingkan durasi waktu. Mereka dapat mengukur dan mengestimasi panjang benda menggunakan satuan tidak baku. 

TUJUAN PEMBELAJARAN

1.Peserta didik dapat alat ukur berat baku dan tidak baku dan membandingkan berat benda secara langsung.

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

1.Peserta didik dapat alat ukur berat baku dan tidak baku dan membandingkan berat benda secara langsung.


Metode Pembelajaran

Diskusi, tanya jawab

Media / Alat peraga

Gambar

Sumber Belajar

Buku Matematika kelas 2 SD

 

MATEMATIKA

    MACAM-MACAM PENGUKURAN BERAT TIDAK BAKU

1. Membandingkan Berat Tanpa Anak Timbangan

Dalam mengukur benda dengan satuan tidak baku juga dapat membandingkan berat dengan cara langsung menimbangnya atau tanpa menggunakan anak timbangan.
Misalnya, ingin membandingkan sebuah berat kemoceng dengan berat sapu menggunakan gantungan kayu. Setelah diperhatikan, ternyata timbangannya lebih miring ke sapu. Itu artinya, sapu lebih berat daripada kemoceng.

2. Menggunakan Jari-jari

Selanjutnya, mengukur benda tidak baku juga dapat menggunakan jari-jari tangan sebagai alat untuk memperkirakan benda. Caranya dengan mengangkat benda dan merasakan beratnya.
Ketika memegang buah apel, dengan tempat pensil, maka akan merasakan mana yang lebih berat dan membuat perkiraan beratnya.

MACAM-MACAM SATUAN BERAT BAKU

Satuan baku untuk ukuran berat atau massa adalah kilogram (kg) di Sistem Internasional (SI). Nama alat ukur berat dengan satuan baku adalah timbangan atau alat timbang yang memberikan hasil ukuran berat dalam satuan baku, seperti kilogram atau gram.

1. Timbangan Elektronik

Timbangan elektronik menggunakan sensor beban atau sel beban yang mendeteksi berat suatu objek. Hasilnya akan ditampilkan pada layar digital. Biasanya, dapat mengukur dalam satuan gram, kilogram.

2. Timbangan Analog

Timbangan analog menggunakan prinsip tuas dan skala untuk menunjukkan berat suatu objek. Hasilnya dapat dilihat dalam satuan gram atau kilogram.

3. Timbangan Gantung

Timbangan gantung biasanya digunakan untuk mengukur berat benda-benda kecil atau benda yang dapat digantung. Satuan yang digunakan bisa berupa gram atau kilogram.

4. Timbangan Lantai

Timbangan lantai dirancang untuk menimbang benda-benda yang lebih berat, seperti barang dagangan atau kargo. Satuan yang digunakan bisa mencakup kilogram atau ton, tergantung pada kapasitas timbangan.

5. Neraca

Neraca adalah jenis timbangan yang biasa digunakan untuk menimbang benda-benda ringan. Misalnya, emas, perhiasan, bahan obat-obatan, bumbu, dan sebagainya. Satuan berat neraca menggunakan gram.



MEMBANDINGKAN BERAT BENDA

Perhatikan video pembelajaran berikut



Kita dapat membandingkan berat benda menggunakan :
1. Timbangan jungkat-jungkit
timbanagan jungkat-jungkit adalah papan yang ditengahnya diam dan ujungnyanaik turun.
2. Gantungan baju.
3. Kedua tangan kita.

Note:
Posisi benda yang lebih berat berada lebih bawah.
Posisi benda yang lebih ringan berada lebih atas.

    Perhatikan gambar berikut



Worter posisinya lebih berat sehingga berada lebih bawah.

Sedangkan pisang lebih ringan sehingga posisinya lebih atas.

latihan soal halaman 164


Materi Seni Rupa Kelas 2 SD: Alat dan Bahan Melukis

Judul: Ayo Berkreasi dengan Cat Warna-warni!

Tujuan Pembelajaran:

  • Siswa dapat menyebutkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan untuk melukis.
  • Siswa dapat menjelaskan fungsi dari masing-masing alat dan bahan tersebut.
  • Siswa dapat memilih dan menggunakan alat dan bahan melukis dengan benar.
  • Siswa dapat mengembangkan kreativitas dalam melukis.

Materi:

Apa itu Melukis? Melukis adalah kegiatan menggambar dengan menggunakan cat warna-warni di atas kertas atau kanvas. Melalui melukis, kita bisa mengekspresikan perasaan dan imajinasi kita.

Alat dan Bahan Melukis

  1. Kertas:

    • Kertas merupakan bidang yang kita lukis. Ada banyak jenis kertas, seperti kertas gambar, kertas karton, atau kertas khusus untuk melukis.
  2. Cat:

    • Cat adalah warna yang kita gunakan untuk mewarnai gambar. Ada berbagai jenis cat, seperti cat air, cat akrilik, atau cat minyak. Cat air biasanya digunakan untuk anak-anak karena mudah dibersihkan.
  3. Kuas:

    • Kuas digunakan untuk mengoleskan cat ke kertas. Ada berbagai ukuran kuas, dari yang kecil hingga yang besar. Kuas yang kecil digunakan untuk membuat garis-garis halus, sedangkan kuas yang besar digunakan untuk mewarnai bagian yang luas.
  4. Palet:

    • Palet adalah tempat untuk mencampur cat. Kita bisa mencampurkan berbagai warna cat untuk mendapatkan warna baru.
  5. Gelas Air:

    • Gelas air digunakan untuk membilas kuas setelah digunakan.
  6. Pensil:

    • Pensil digunakan untuk membuat sketsa gambar sebelum kita mewarnainya.


Cara Menggunakan Alat dan Bahan Melukis

  1. Siapkan alat dan bahan: Letakkan semua alat dan bahan di atas meja dengan rapi.
  2. Buat sketsa: Gunakan pensil untuk membuat sketsa gambar yang ingin kamu lukis.
  3. Ambil cat: Celupkan kuas ke dalam cat yang ingin kamu gunakan.
  4. Oleskan cat: Oleskan cat ke kertas mengikuti sketsa gambarmu.
  5. Bersihkan kuas: Bilas kuas dengan air setelah selesai digunakan.

Tujuan Pembelajaran


Peserta didik dapat menjawab soal uraian tentang sikap adil.


Metode Pembelajaran


Diskusi, tanya jawab


Media / Alat peraga


Gambar


Sumber Belajar


Buku Pendidikan Anti Korupsi kelas 2 SD


ADIL

Adil berasal dari bahasa Arab yang berarti berada di tengah-tengah, jujur, lurus, dan tulus. Menurut KBBI, adil memiliki arti sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak. Adil juga bisa diartikan berpihak kepada yang benar, berpegang pada kebenaran. Secara terminologis adil bermakna suatu sikap yang bebas dari diskriminasi dan ketidakjujuran. 

Seseorang yang adil selalu bersikap imparsial, tidak memihak kecuali kepada kebenaran. Bukan berpihak karena pertemanan, persamaan suku, bangsa maupun agama. Sehingga penilaian, kesaksian dan keputusan hukum hendaknya berdasar pada kebenaran walaupun kepada diri sendiri. Sikap ini pada akhirnya akan mencegah konflik kepentingan yang menjadi salah satu cikal bakal korupsi.

SIKAP ADIL DI RUMAH

1. Membagi makanan dengan adil kepada semua saudara.


2. Memberikan kesempatan kepada adik yang masih kecil untuk berpendapat.


3. Membagi pekerjaan rumah dengan adil pada kakak ataupun adik di rumah.


4. Menerima uang saku secara adil sesuai dengan kebutuhan.


5. Mendapatkan hak berupa kasih sayang dari orang tua dengan adil pada semua saudara.


6. Mau menerima hukuman dari orang tua saat melakukan kesalahan.

Sikap adil di sekolah :

1. Bersikap baik pada siapa saja tanpa melihat perbedaan.


2. Bermain dan berteman dengan semua teman.


3. Memberikan kesempatan pada semua teman untuk berpendapat saat berdiskusi bersama.


4. Guru memberikan nilai pada semua siswa secara objektif.


5. Membantu setiap teman yang kesulitan dengan menolong semampu kita.


6. Memberikan ruang bagi teman untuk berpendapat dalam berbagai kesempatan.


7. Memberikan pendapat atau penilaian dengan jujur dan objektif saat diminta.


8. Mengerjakan piket sekolah sesuai jadwal dengan sungguh-sungguh

1.Sikap adil di masyarakat :

2.Tidak Membeda-bedakan. ...

3.Menghormati Pendapat. ...

4.Menerapkan Hukum Secara Adil. ...

5.Membagi Bantuan Secara Merata. ...

6.Menolong Tanpa Memilih-milih

B.Indonesia

CP

Membaca

Membaca kata-kata yang terdiri atas kombinasi v-kv, kv dan kvk yang sering ditemui.

TP

Membaca

Melalui latihan berulang, peserta didik dapat membaca kata yang terdiri atas kombinasi v-kv, kv dan kvk yang sering ditemui.

Metode Pembelajaran

Latihan soal, diskusi, tanya jawab

Media / Alat peraga

Televisi, gambar dan Video

Sumber Belajar

Buku B.Indonesia kelas 2 SD Kemendikbud dan Mediatama

Video Pembelajaran :

Ringkasan Materi :

Pola Suku Kata Bahasa Indonesia

Kata dalam bahasa Indonesia ada yang hanya terdiri atas satu suku kata, seperti: ban, cat, bus, dam, fit, gir, hal, es, jas, jam, kas, las, mal, nus, ons, pos, ras, set, tas, tes, vas, wol, ya.

Kata yang terdiri atas dua suku, tiga suku, empat, bahkan tujuh suku kata pun ada, misalnya: mempertanggungjawabkan (mem-per-tang-gung-ja-wab-kan)

Satu suku kata bercirikan ada huruf vokal di dalam suku kata tersebut. Satu atau sebuah vokal dapat berdiri sebagai satu suku kata, misalnya: a-dik, su-a-tu, ma-u. Untuk memudahkan membuat "pola", huruf vokal diberi lambang (V) dan huruf konsonan diberi lambang (K). Dengan demikian pola suku kata a-dik adalah V-KVK; pola suku kata su-a-tu adalah KV-V-KV; pola suku kata ma-u adalah KV-V.

Dalam bahasa Indonesia ada sebelas pola suku kata, yaitu:

  • V                            : a-kur, ti-a-da, di-a
  • VK                         : an-cam, ber-is-tri
  •  KV                        : da-hi, ba-ju
  • KVK                      : sak-si, bak-ti
  • KKV                      : dra-ma, pra-kar-ya
  • KKVK                   : prak-tik, kon-trak
  • KVKK                   : teks-tur, teks-til
  • KKKV                   : stra-ta, stra-te-gi
  • KKKVK                : struk-tur, in-struk-si
  • KKVKK                : tri-pleks, kom-pleks
  • KVKKK                : korps

Bunga mawar, bunga melati,Harum semerbak di pagi hari.Belajar giat, gapai mimpi,Agar sukses di masa nanti!

Baiklah demikian materi penjelasan hari ini semoga bermanfaat dan diterapkan ilmunya. Bu guru ucapkan terimakasih dan jangan lupa sholat 5 waktu serta gunakan terus 4 kata ajaib, tolong, maaf, permisi dan terimakasih. Semangat selalu dalam belajar Bu Guru akhiri wasalamualaikum.wr.wb.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar