Pages - Menu

Pages

Selasa, 07 Januari 2020

Tema 6 Subtema 1 PB 5


Tema 6 Subtema 1 PB 5
Hari/Tanggal : Rabu, 8 Januari 2019

Tujuan Pembelajaran:
·         siswa mampu menjelaskan makna yang terkandung dalam puisi dengan tepat.
·         siswa mampu mengungkapkan makna yang terkandung dalam puisi secara lisan maupun tulisan dengan benar.
·         siswa mengidentifikasi tempo dan tinggi rendahnya nada dalam lagu dengan benar.
·         siswa menyesuaikan tempo dengan jenis lagu dengan tepat.
·         siswa mampu mengidentifikasi keragaman kegiatan dalam masyarakat dengan benar.

PB 5
Bahasa Indonesia
Makna puisi adalah arti atau maksud atau isi yang terkandung dalam puisi yang dapat ditangkap oleh pembaca sesuai tingkat pengalaman dan pengetahuannya. Oleh karena itu, makna puisi akan berbeda-beda manakala penafsirannya tidak sama. Bahkan, bukan tidak mungkin akan bertolak belakang.
Beberapa hal yang berkaitan dengan apresiasi puisi adalah pemahaman terhadap unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik puisi meliputi tema, diksi, bait/larik, rima, makna, amanat. Adapun unsur ekstrinsiknya adalah latar belakang penulis, keadaan masyarakat pada saat puisi tersebut digubah, sosial, politik, adat, dan sebagainya.
Tahap Kegiatan dalam Analisis Makna Puisi
Tahap kegiatan dalam menganalisis makna puisi pada dasarnya merupakan tahap lanjutan dari kegiatan menganalisis bangun struktur puisi. Meskipun demikian, kegiatan analisis makna puisi dapat juga dilaksanakan secara terpisah dan hanya pada pengidentifikasian serta pembagiannya lebih mudah. Tahap kegiatan yang harus ditempuh pembaca saat menganalisis lapis makna puisi dapat dipaparkan sebagai berikut.
1. Bacalah puisi yang telah dipilih secara berulang-ulang.
2. Berusaha memahami makna yang terkandung dalam judul puisi.
3. Berusaha memahami gambaran makna yang ditampilkan penyair secara umum.
4. Menetapkan kata-kata yang termasuk dalam kategori lambang dan kata-kata yang termasuk dalam kategori simbol maupun utterance.
5. Berusaha memahami makna setiap simbol puisi yang menjadi objek analisis.
6. Berusaha memahami makna yang terdapat dalam setiap baris puisi.
7. Berusaha memahami hubungan makna antara baris puisi yang satu dengan baris puisi lainnya.
8. Berusaha memahami satuan-satuan pokok pikiran, baik yang terkandung dalam sekelompok baris maupun satuan pokok pikiran yang terdapat dalam bait. Perlu diperhatikan dengan baik bahwa pokok pikiran atau subject matter, meskipun umumnya tertuang dalam bait, sering kali juga tertuang dalam sekelompok baris. Hal ini terjadi jika penyair tidak memberikan penanda bait sebagai penanda satuan pikiran yang ditampilkannya.
9. Berusaha memahami sikap penyair terhadap pokok pikiran yang ditampilkannya.
10. Berusaha memahami sikap penyair terhadap pembaca sewaktu menampilkan pokok-pokok pikirannya. Merangkum hasil pemahaman pokok pikiran, sikap penyair terhadap pokok pikiran, serta sikap penyair terhadap pembaca dalam satu paragraf atau lebih sesuai dengan jumlah pokok pikiran yang ada dengan menggunakan bahasa pembaca sendiri. Pada tahap ini, pembaca pada dasarnya telah sampai pada tahap menganalisis totalitas makna puisi.
Tahapan kerja tersebut tentu saja masih bersifat lentur, dalam arti masih bisa ditambah atau dikurangi. Selain itu, tahapan kerja bukanlah berlangsung secara benar-benar terpisah karena dalam pelaksanaannya, batas antara tahap yang satu dengan yang lain sering kali kabur. Akan tetapi, sebagai pedoman, tahap kerja analisis lapis makna puisi tersebut sangat baik untuk dilaksanakan.

PKn
Keberagaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan dalam berbagai bidang. Perbedaan tersebut terutama dalam hal suku bangsa, ras, agama, keyakinan, ideologi politik, sosial budaya, ekonomi, dan jenis kelamin. Keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan kekayaan dan keindahan bangsa.

Gambaran keberagaman bangsa Indonesia dapat kita lihat dari ras, dan suku dengan memperhatikan warna kulit, bentuk rambut dan lain lain. Gambaran keberagaman bangsa Indonesia dapat kita lihat dari sosial budaya, sedangkan dari seni sebagai hasil dari kebudayaan dapat kita lihat dari tarian dan nyanyian. Yang semuanya terbingkai dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika Sejarah bangsa Indonesia menunjukkan bahwa berbagai agama di Indonesia sejak dahulu kala berkembang dan berdampingan secara damai.

1. Faktor Penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesia
Keberagaman di Indonesia disebabkan oleh keadaan geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan letaknya saling berjauhan. Nenek moyang kita dahulu menetap di daerah yang terpisah sehingga mengembangkan kebudayaannya sendiri-sendiri. Secara umum keberagaman masyarakat Indonesia disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.

1.       Letak strategis wilayah Indonesia. Letak Indonesia yang strategis mengakibatkan wilayah kita menjadi jalur perdagangan internasional. Kedatangan bangsa asing yang berbeda ras, kemudian menetap di Indonesia mengakibatkan kemajemukkan ras, agama dan bahasa.
2.      Kondisi negara kepulauan. Negara Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau yang secara fisik terpisah-pisah. Hal ini mengakibatkan perbedaan suku bangsa, bahasa, budaya, serta peranan laki-laki dan perempuan.
3.      Perbedaan kondisi alam. Kondisi alam yang berbeda seperti daerah pantai, pegunungan, daerah subur, padang rumput, pegunungan, dataran rendah, rawa, dan laut mengakibatkan perbedaan masyarakat.
4.      Keadaan transportasi dan komunikasi. Kemajuan sarana transportasi dan komunikasi juga memengaruhi perbedaan masyarakat Indonesia. Kemudahan sarana ini membawa masyarakat mudah berhubungan dengan masyarakat lain, meskipun jarak dan kondisi alam yang sulit.
5.       Penerimaan masyarakat terhadap perubahan. Ada masyarakat yang mudah menerima orang asing atau budaya lain, seperti masyarakat perkotaan. Namun ada juga sebagian masyarakat tetap bertahan pada budaya sendiri.

SBdP
Tempo adalah ukuran kecepatan dalam birama lagu. Ukuran kecepatan bisa diukur dengan alat bernama metronom dan alat bernama kibor. Di dalam keyboard terdapat digital metronome yang bisa berfungsi sebagai pengukur kecepatan dalam birama, misalnya 3/4 atau 4/4. Tempo standard lagu pop antara 64-80 atau 100-120, untuk lagu mars bisa antara 140-160, dan dixieland atau country ballad mungkin bisa sampai 220 . Lagu Oh, Susanna di dalam kurikulum keyboard Purwacaraka untuk tingkat pertama mencantumkan angka 210 untuk tempo Dixieland . Sedangkan lagu Yesterday Once More di dalam buku Twilight Memory 7, karya Carpenters mencantumkan angka 64 untuk Tempo style 8 Beat .
Di dalam keyboard PSR 3000 Yamaha, tempo ditandai dengan 4 lampu . Bila birama 4/4 dimainkan, tiap lampu akan menandakan hitungannya ke 1,2,3,4 sesuai kecepatan tempo ( misalnya 60-120 ). Pada metronom manual, stik besi kecil diset pada angka 140 misalnya atau untuk mood Allegretto atau Andantino, dan berbunyi "cling - tak - tak - tak." Atau metronom digital akan menyala lampunya misalnya: " merah - hijau - hijau - hijau . " Atau nyala " Besar - kecil - kecil - kecil . " Menggunakan batere kotak 9-12 v.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar