About

Rabu, 19 Februari 2020

Tema 8 Subtema 1 PB 1

Hari/Tanggal : Rabu, 19 Febuari 2020

B.Indonesia

Teks Fiksi
Teks cerita fiksi adalah karya sastra yang berisi cerita rekaan atau didasari dengan angan-angan (fantasi) dan bukan berdasarkan kejadian nyata, hanya berdasarkan imajinasi pengarang.
Imajinasi pengarang diolah berdasarkan pengalaman, wawasan, pandangan, tafsiran, kecendikiaan, penilaian nya terhadap berbagai peristiwa, baik peristiwa nyata maupun peristiwa hasil rekaan semata.
Jenis cerita fiksi ada 3, yaitu:
  1. Novel, yaitu sebuah karya fiksi prosa yang yang tertulis dan naratif .
  2. Cerpen, yaitu suatu bentuk prosa naratif fiktf yang cenderung padat dan langsung pada tujuannya.
  3. Roman

Unsur-Unsur Cerita Fiksi

Berikut ini unsur intrinsik yang membangun cerita fiksi dimana unsur ini ada di dalam cerita fiksi.
  • Tema, yaitu gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di dalam teks.
  • Tokoh, yaitu pelaku dalam karya sastra.  Karya sastra dari segi peranan dibagi menjadi 2, yakni tokoh utama dan tokoh tambahan.
  • Alur/Plot, yaitu cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan peristiwa yang lain.
  • Konflik, yaitu kejadian yang tergolong penting, merupakan sebuah unsur yang sangat.diperlukan dalam mengembangkan plot.
  • Klimaks, yaitu saat sebuah konflik telah mencapai tingkat intensitas tertinggi, dan saat itu merupakan sebuah yang tidak dapat dihindari.
  • Latar, yaitu tempat, waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.
  • Amanat, yaitu pemecahan yang diberikan pengarang terhadap persoalan di dalam sebuah karya sastra.
  • Sudut pandang, yaitu cara pandang pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca.
  • Penokohan, yaitu teknik atau cara-cara menampilkan tokoh.
  • Kesatuan
  • Logika
  • Penafsiran
  • Gaya
Sedangkan unsur ekstrinsik yang membentuk karya sastra dari luar sastra itu sendiri, berikut ini.
  • Keadaan subjektivitas individu pengarang yang memiliki sikap.
  • Keyakinan.
  • Pandangan hidup yang keseluruhan itu akan mempengaruhi karya yang ditulisnya.
  • Psikologi, baik yang berupa psikologi pengarang seperti ekonomi, politik, dan sosial juga akan mempengaruhi karya sastra.
  • Pandangan hidup suatu bangsa.
  • Berbagai karya seni yang lain, dan sebagainya.
IPA
Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda
Gaya Menggerakkan Benda Diam
Pertama, bayangkan di depan rumah kamu ada mobil baru yang dibeli orangtuamu. Kamu lalu minta ayahmu untuk pergi piknik ke taman kota. Sayangnya, begitu ayahmu duduk dan ingin menyalakan mesin, ia menyadari kalau bensin mobil itu kosong. Akhirnya, ayahmu keluar dan mendorong mobil tersebut sampai pom bensin yang kebetulan ada di seberang rumahmu. Nah, kegiatan memberikan gaya berupa “mendorong mobil” dari yang semula “diam” di garasi ke pom bensin itu berarti, gaya dapat menggerakkan benda yang diam.
gaya dorong terhadap mobil
Gaya dorong membuat mobil yang semula diam menjadi bergerak (sumber: shutterstock.com)
Gaya Menghentikan Benda Bergerak
Sesampainya di pom bensin, ayahmu akan menginjak pedal rem, sehingga mobil berhenti. Itu artinya, gaya yang diberikan dari kaki kepada pedal rem akan membuat sebuah benda yang sebelumnya bergerak menjadi berhenti.

Gaya Mengubah Kecepatan Benda
Tidak hanya menghentikan gerakan benda saja, dengan memberikan suatu gaya pada benda, kita juga bisa mengubah kecepatan gerak benda itu, lho. Ketika ayahmu mengendarai mobil, injakan kaki kepada pedal gas akan memberikan gaya kepada gerakan roda di bawah. Semakin dalam injakan pedal gas tersebut, tentu akan meningkatkan kecepatan si mobil, kan. Artinya, gaya dapat mengubah kecepatan suatu benda.
Gaya Mengubah arah gerak benda
Kamu dan ayahmu masih di jalanan lengang. Dia terus menginjak pedal gas. Mobil dalam kecepatan tinggi. Tiba-tiba di depan ada seekor anak kucing melintas. Ayahmu lantas memutar setir ke kanan dengan cepat. Apa yang terjadi ketika setir mobil diputar? Bukan, setirnya bukan copot. Kan bukan mur. ayahmu memberikan gaya berupa “memutar setir mobil ke kanan”, yang membuat mobil tersebut akan berbelok ke arah kanan. Itu artinya, gerakan mobil yang semula lurus, akan “berubah” akibat adanya gaya dari putaran setir oleh ayahmu.
mobil belok akibat gaya
Arah gerak mobil berubah akibat gaya (sumber: writeopinions.com)
Gaya Mengubah bentuk benda
Karena belokan yang tiba-tiba tadi, tidak sengaja bagian bumper belakang mobilmu menabrak tempat sampah di pinggir jalan. Ayahmu menghentikan mobil. Kamu keluar dan melihat kalau saat ini, tempat sampah tersebut sudah rusak dan bagian tutupnya penyok. Itu artinya, gaya “tabrakan antara mobil dan tempat sampah” menyebabkan perubahan bentuk kepada tempat sampah. Dari yang semula berbentuk kotak menjadi penyok di bagian atas. Itu artinya, gaya dapat mengubah bentuk sebuah benda.


Sumber : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar