About

Rabu, 22 Mei 2024

Kegiatan P5

  Hari/Tanggal : Rabu, 22 Mei 2024


Selamat Pagi,,,Tabik pun ,,,!!

Semoga anak - anak hari ini dalam keadaan sehat dan semangat dalam belajar.

Kegiatan P5 

“AKU CINTA KEBERAGAMAN”

Tema : Bhineka Tunggal Ika


AKTIFITAS 4 

Kebhinekaan (Sejarah, Makna, Fungsi dan contoh Bhineka Tunggal Ika)

Mengenal Nilai Penting Kebhinekaan 

Dimensi           : Berkebhinekaan Global

Tujuan             : Peserta didik mampu memerankan tokoh berdasarkan di dalam teks cerita

Scane 4

Ketika pagi saat Lestari ingin berangkat sekolah dan berpamitan dengan ayah dan Ibunya.

Lestari :” Pak, tari berangkat kesekolah dulu ya.”(berpamitan mencium tangan ayah dengan wajah murung)

Ayah Tari         :” Koe ngopo tho ndok? arep mangkat sekolah kok rak semangat ngono tho?” (memegang kepala lestari)

Ibu Tari            : “ Yo ngopo koe ndok? Kok lemes, sakit opo? (melihat ke arah Tari)

Lestari :” ndak papa kq Pak, Bu Tari cuma cape dan ngantuk aj” (sambil mencium tangn ibu dan berjalan pergi ke sekolah)

Ibu                   : “Hati – hati ndok, sing semangat yo” (sambil berteriak)

Di waktu yang sama namun tempat yang berbeda ada Tenza yang sedang menikmati sarapan paginya dan menanti kedua orang tuanya.

Tenza               :” Ma, Pa sarapan bareng yok!”

(mama dan papa mendekati meja makan sambil mengambil sebuah roti)
Papa                : “Papa udah telat ni ada meeting di kantor. Papa berangkat duluan ya (seraya mengusap kepala Tenza)

Mama              :”Mama juga mau berangkat ni, ada janji sama client”(sambil menyodorkan tangannya ke Tenza untuk di salam)

Lagi – Lagi Tenza kecewa tidak dapat merasakan sarapan bersama kedua orang tuanya dan merasa kurang diperhatikan.

 

Scane 5

Ketika jam istirahat di sekolah anak – anak ada yang bermain bola, berada di perpustakaan, dan banyak juga siswa – siswa yang makan dan minum di kantin sekolah. Tenza, Radit dan Alfin kembali berbuat ulah kepada beberapa siswa. Ketika mereka sedang membuly satu siswa. Radit melihat ada Lestari lalu mengajak Tenza dan Alfin untuk menghampiri Lestari.

Alfin     : “Ehhh ada yang lagi santai ni” (sambil mengejek)

Radit    : “Lestariiii, bagi minumnya donk” (sambil mengambil minum lestari)

Tenza : “ EEHh gak boleh gitu donk sama anak baru, (seraya mengambil minum lestari dan menaruhnya di atas meja)

(Radit dan Alfin terheran melihat tingkah Tenza)

Tenza   :”Baik kan aku sama kamu? Tapi kebaikan aku gak Cuma – Cuma ya,”

Lestari :”Maksud kamu? (berbicara perlahan)

Tenza   :”Kita kan ada PR matematika, jadi Kamu harus kerjain PR kita bertiga, awas ya kalo gak dikerjain”(dengan Nada mengancam)

Alfin     : “Bagus juga ide lo,,”(sambil tertawa bersama Radit)

Radit    : “ Woy jawab! Denger gk lo?(sambil menyentuh bahu Lestari)

Lestari : “ Iya nanti aku kerjain”(menunduk dan sedih)

 

Scane 6

Setelah  hari  itu  berlalu  ,  Alfin,  Tenza,  dan  Radit  pun  masih  terumembully Lestari dari masalah yang biasa hingga bener benar sepele. Tak banyak memang orang yang melihat pembullyan itu secara langsung. Tetapi tak sedikit juga laporan tentang pembully an ini. Guru guru dan kepala sekolah membahas kejadian ini, dan memutuskan bahwa sidang akan dilakukan besok dengan tersembunyi.

Alfin : “Ah, sumpah aku cape banget !” (sambil meregangkan otot    punggungnya)

Tenza dan Radit : O ajah

 

(Tiba Tiba Guru BK pun menghampiri mereka yang sedang duduk santai di kursi.)

 

Haziq :  Kalian yang namanya TenzaAlfin dan Radit.Betul ?

Haziq : “Nanti Setelah selesai Sekolah datanglah ke aula sekolah“.

Radit :  Memangnya ada apa ?

Haziq : “Tidak Pokoknya datang saja” (dan pergi)

 

Scane 7

Ring… Ring…Ring…

 

Bel tanda berakhirnya pelajaran dan juga bel tanda pulang sekolah telah berbunyi, sekarang waktunya para murid untuk pulang ke rumahnya masing masing. Terkecuali Tenza, Alfin dan Radit mereka harus datang ke aula sekolah atas suruhan Guru BK.

Saat tinggal beberapa meter lagi sampai aula sekolah mereka bertiga

 

sekilas melihat Kepala sekolah, Guru BK dan Wali kelas mereka. Perasaan  mereka  seketika  campur  aduk  antara  takut,  gugup, gemetar dan heran. Firasat buruk pun seperti menambah kesan menakutkan, mereka sibuk dalam pikiran masing masing. Tapi,satu kata sama yang terlintas dipikiran mereka adalah ‘apa yang akan terjadi selanjutnya?’.

 

Tenza, Alfin dan Radit : Assalamualaikum. Semua orang dalam aula : “Walaikumsalam”

 

Ibu Kepala Sekolah : “Akhirnya kalian datang, silakan duduk”. (sambil menunjuk kearah tiga kursi di depannya)

 

Sekarang mereka bertiga bisa  dengan jelas melihat bahwa orang yang ada dalam aula itu tak hanya Kepala sekolah, Guru BK dan Wali Kelas mereka tetapi ada Halimah, Yusuf dan Lestari. Mereka pun duduk dikursi yang sudah di persiapkan, kursinya benar benar berada di tengah aula samping kiri terdapat teman sekelasnya dan samping kanannya terdapat para guru.

 

Haziq : “Kita mulai saja ke pertanyaan pertama, tapi sebelumnya saya harap kamu bisa menjawabnya dengan jujur dan tak ada kebohongan“.

Tenza : “Iya bu saya akan menjawab dengan sejujurnya“ (menundukan kepalanya.)

Ibu Kepala Sekolah :  Apakah benar kalian membully Lestari ? Kenapa ?“ Tenza, Alfin dan Radit :  .................................................................................. “ (terdiam.)

Haziq : “Kenapa kau membully Lestari karena ia mempunyai masalah denganmu ? atau apa ?“ (sedikit mengeraskan suaranya.)

Radit :  Ya! Saat kami menyapanya ia tak menyapa kami kembali

Ibu Kepala Sekolah : “Bagaimana dengan Lestari kenapa engkau tak membalas sapaan mereka ?“.

Lestari “Aku hanya merasa gugup saat mereka menyapaku, aku minta maaf karena kesalahanku sewaktu itu dan membuat kaliamarah pada ku. maaf kan aku 

 

Bu Yeni : “Apakah hanya itu pembelaan kalian ?“

Tenza, Alfin dan Radit :     “ (enggak bu).

Tenza : sebenarnya ada lagi bu, sebnarnya …..

Bu yeni : coba radit yang jelasin aja.. biar lebih jelas

Radit : alasan kami membuli karena saya gak suka aja bu dia dari kampung, masuk sekolah kita yang waw ini. Terus dia juga di kelas sok-sok pinter gtu. Ya kami tau sih sebenarnya memang jawaban dia selalu benar. Selain itu, kami juga gak suka aja dia dari suku jawa karena kan di sini suku jawa itu minoritas bu. Jadi ya pantes untuk di buly menurut kami

Tenza  :Iya  maaf  kan  kami  karena  sudah  kasar  padamu,  setelakejadian ini aku harap aku dan teman temanku bisa berteman baik   dengan semua orang dan tidak mementingkan siapa dia dan apa statusnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar