Hari/Tanggal : Rabu, 8 Mei 2024
“AKU CINTA KEBERAGAMAN”
Tema : Bhineka Tunggal Ika
AKTIFITAS 4
Kebhinekaan (Sejarah, Makna, Fungsi dan contoh Bhineka Tunggal Ika)
Mengenal Nilai Penting Kebhinekaan
Dimensi : Berkebhinekaan Global
Tujuan : Peserta didik mampu memerankan tokoh berdasarkan di dalam teks cerita
Scane
4
Ketika pagi saat Lestari ingin berangkat sekolah dan
berpamitan dengan ayah dan Ibunya.
Lestari :” Pak,
tari berangkat kesekolah dulu ya.”(berpamitan mencium tangan ayah dengan wajah
murung)
Ayah Tari :”
Koe ngopo tho ndok? arep mangkat sekolah kok rak semangat ngono tho?” (memegang
kepala lestari)
Ibu Tari :
“ Yo ngopo koe ndok? Kok lemes, sakit opo? (melihat ke arah Tari)
Lestari :” ndak
papa kq Pak, Bu Tari cuma cape dan ngantuk aj” (sambil mencium tangn ibu dan
berjalan pergi ke sekolah)
Ibu :
“Hati – hati ndok, sing semangat yo” (sambil berteriak)
Di waktu yang sama namun tempat yang berbeda ada
Tenza yang sedang menikmati sarapan paginya dan menanti kedua orang tuanya.
Tenza :”
Ma, Pa sarapan bareng yok!”
(mama dan papa mendekati meja makan sambil mengambil
sebuah roti)
Papa : “Papa udah telat ni
ada meeting di kantor. Papa berangkat duluan ya (seraya mengusap kepala Tenza)
Mama :”Mama
juga mau berangkat ni, ada janji sama client”(sambil menyodorkan tangannya ke
Tenza untuk di salam)
Lagi – Lagi Tenza kecewa tidak dapat merasakan
sarapan bersama kedua orang tuanya dan merasa kurang diperhatikan.
Scane
5
Ketika jam istirahat di sekolah anak – anak ada yang
bermain bola, berada di perpustakaan, dan banyak juga siswa – siswa yang makan
dan minum di kantin sekolah. Tenza, Radit dan Alfin kembali berbuat ulah kepada
beberapa siswa. Ketika mereka sedang membuly satu siswa. Radit melihat ada
Lestari lalu mengajak Tenza dan Alfin untuk menghampiri Lestari.
Alfin :
“Ehhh ada yang lagi santai ni” (sambil mengejek)
Radit :
“Lestariiii, bagi minumnya donk” (sambil mengambil minum lestari)
Tenza : “ EEHh gak boleh gitu donk sama anak baru,
(seraya mengambil minum lestari dan menaruhnya di atas meja)
(Radit dan Alfin terheran melihat tingkah Tenza)
Tenza :”Baik
kan aku sama kamu? Tapi kebaikan aku gak Cuma – Cuma ya,”
Lestari :”Maksud kamu? (berbicara perlahan)
Tenza :”Kita
kan ada PR matematika, jadi Kamu harus kerjain PR kita bertiga, awas ya kalo
gak dikerjain”(dengan Nada mengancam)
Alfin :
“Bagus juga ide lo,,”(sambil tertawa bersama Radit)
Radit : “ Woy
jawab! Denger gk lo?(sambil menyentuh bahu Lestari)
Lestari : “ Iya nanti aku kerjain”(menunduk dan
sedih)
Scane
6
Setelah hari itu berlalu , Alfin, Tenza, dan Radit pun masih terus membully Lestari dari masalah yang biasa hingga
bener benar sepele. Tak
banyak memang orang yang melihat
pembullyan itu secara langsung. Tetapi tak sedikit juga
laporan tentang pembully an ini. Guru guru dan kepala sekolah membahas kejadian ini, dan memutuskan bahwa sidang akan dilakukan besok dengan tersembunyi.
Alfin : “Ah, sumpah aku cape banget
!” (sambil meregangkan otot punggungnya)
Tenza dan Radit : “O ajah”
(Tiba Tiba Guru BK pun menghampiri mereka yang sedang duduk santai
di kursi.)
Haziq : “ Kalian yang namanya Tenza, Alfin dan Radit.Betul ?“
Haziq : “Nanti Setelah selesai
Sekolah datanglah ke aula sekolah“.
Radit : “ Memangnya ada apa ?“
Haziq : “Tidak Pokoknya datang saja” (dan pergi)
Scane 7
Ring… Ring…Ring…
Bel tanda berakhirnya pelajaran dan juga bel tanda pulang sekolah
telah berbunyi, sekarang waktunya para murid untuk pulang ke rumahnya masing masing. Terkecuali Tenza, Alfin dan Radit mereka harus datang ke aula sekolah
atas suruhan Guru
BK.
Saat tinggal beberapa meter lagi sampai aula sekolah mereka bertiga
sekilas melihat Kepala sekolah, Guru BK dan Wali kelas
mereka. Perasaan mereka
seketika
campur
aduk
antara
takut,
gugup, gemetar dan heran. Firasat buruk pun seperti
menambah kesan menakutkan, mereka sibuk dalam pikiran masing
masing. Tapi,satu kata sama yang terlintas dipikiran mereka adalah
‘apa yang akan terjadi selanjutnya?’.
Tenza, Alfin dan Radit : “Assalamualaikum”. Semua orang dalam aula : “Walaikumsalam”
Ibu Kepala
Sekolah : “Akhirnya kalian datang,
silakan duduk”. (sambil
menunjuk kearah tiga
kursi di depannya)
Sekarang mereka bertiga bisa dengan jelas melihat bahwa orang yang ada dalam aula itu tak hanya Kepala
sekolah, Guru BK dan Wali Kelas mereka tetapi ada Halimah, Yusuf dan Lestari. Mereka pun duduk dikursi
yang sudah di persiapkan, kursinya benar benar berada di tengah aula samping kiri terdapat teman sekelasnya dan samping kanannya
terdapat para guru.
Haziq : “Kita mulai
saja ke
pertanyaan pertama,
tapi sebelumnya saya harap kamu bisa menjawabnya dengan
jujur dan tak ada kebohongan“.
Tenza : “Iya bu saya akan menjawab dengan sejujurnya“ (menundukan kepalanya.)
Ibu Kepala Sekolah : “ Apakah benar kalian membully Lestari
? Kenapa ?“ Tenza, Alfin dan Radit : “ .................................................................................. “ (terdiam.)
Haziq : “Kenapa kau membully Lestari karena ia mempunyai masalah denganmu ? atau apa ?“ (sedikit mengeraskan suaranya.)
Radit : “ Ya! Saat kami menyapanya ia tak menyapa kami kembali“
Ibu Kepala Sekolah : “Bagaimana dengan Lestari
kenapa engkau tak membalas sapaan mereka ?“.
Lestari : “Aku hanya merasa gugup saat mereka menyapaku, aku minta maaf karena kesalahanku sewaktu itu dan membuat kalian marah pada ku. maaf kan aku “
Bu Yeni : “Apakah
hanya itu pembelaan kalian ?“
Tenza, Alfin dan Radit : “ “ (enggak bu).
Tenza : sebenarnya ada lagi bu, sebnarnya …..
Bu yeni : coba radit yang jelasin aja.. biar lebih jelas
Radit : alasan kami membuli karena saya gak suka aja bu dia
dari kampung, masuk sekolah kita yang waw ini. Terus dia juga di kelas sok-sok
pinter gtu. Ya kami tau sih sebenarnya memang jawaban dia selalu benar. Selain
itu, kami juga gak suka aja dia dari suku jawa karena kan di sini suku jawa itu
minoritas bu. Jadi ya pantes untuk di buly menurut kami
Tenza :“Iya maaf kan kami karena sudah kasar padamu, setelah kejadian ini aku harap aku dan teman temanku bisa berteman baik dengan semua orang dan tidak mementingkan siapa dia dan apa statusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar