About

Selasa, 02 Februari 2021

Tema 7 Sub Tema 2 PB 1 dan 2

Hari/tanggal : Selasa/ 02 Febuari 2021




Selamat Pagi,,,Tabik pun ,,,!!

Apa kabar anak sholeh/sholeha VD, alhamdulillah semoga kita semua dalam keadaan sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin Ya Rabbal Alamin.Sebelum belajar jangan lupa dengarkan tausiah serta rangkum isinya,tadarus kemudian shalat dhuha ya nak. setelah selesai silahkan klik link berikut untuk absen :

ABSENSI VD

Setelah absen jangan lupa ucapkan bismilah dan berdo'a ya nak! 

Kelas                           : V D

Tema 7                       : Peristiwa dalam Kehidupan

Sub Tema 2                : Peristiwa Kebangsaan Seputar Proklamasi Kemerdekaan

Pembelajaran ke-      : 1 dan 2

Muatan Terpadu       : IPA ( KD 3. 7, 4.7), Bahasa Indonesia (KD 3.9, 4. 9), IPS (KD 3. 4, 4.4), SBdP (KD 3. 3, 4. 3)

Tujuan Pembelajaran :

1.    Peserta didik dapat mengidentifikasi peristiwa-peristiwa penting seputar pembacaan teks Proklamasi Kemederkaan dengan penuh tanggung jawab.

2.    Peserta didik dapat memahami kalor dapat mengubah suhu dan wujud benda dengan penuh percaya diri.

3.    Peserta didik mampu mempraktikkan gerak tari dengan pola lantai yang benar.

Pada Pembelajaran sebelumnya kalian telah melakukan penilaian harian tema 7 sub tema 1 dan hasilnya sudah baik namun ada beberapa yang kurang baik jadi mohon untuk di pelajari kembali soalnya yang ada di blog bu guru beserta penjelasanya ya nak!

Ananda Sholeh/Sholeha Bu Guru ingatkah kalian pada pembelajaran sebelumnya kita telah mempelajari peristiwa penjajahan bangsa Belanda dan perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajah. Hari ini kita akan mempelajari tentang Peristiwa-peristiwa Penting Seputar Proklamasi Kemerdekaan, Mengelompokkan Informasi Teks Narasi Sejarah Menggunakan Peta Pikiran dan Kalor Mengubah Suhu serta gerak Tari dengan Pola Lantai. Yuk kita baca dan pahami materi penjelasan yang ada di blog bu Guru!

IPS (KD 3. 4, 4. 4)

Peristiwa-peristiwa Penting Seputar Proklamasi Kemerdekaan

1.    Pembentukan BPUPKI

·      Akhir tahun 1944, kedudukan Jepang dalam perang Pasifik semakin terdesak. Jepang menegaskan kembali janjinya untuk memberikan kemerdekaan kepada Bangsa Indonesia

·      Letnan jenderal Kumakichi Harada membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi Cosakai pada tanggal 1 Maret 1945.

·      BPUPKI diketuai oleh Radjiman Wediodiningrat dan bertugas menyelidiki berbagai kebutuhan untuk membentuk sebuah Negara yang merdeka.

·      BPUPKI mengadakan sidang resmi dari tanggal 28 Mei 1945 sampai 1 Juni 1945. Sidang ini menghasilkan rumusan dasar Negara, yaitu Pancasila.

2.    Pembentukan PPKI

·      BPUPKI dibubarkan pada tanggal 7 Agustus 1945 dan digantikan oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu JunbiLinkai, yang diketuai oleh Soekarno.

·      PPKI mengesahkan Pancasila sebagai dasar Negara pada tanggal 18 Agustus 1945.

3.    Peristiwa Rengasdengklok

·      Pengeboman kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada 9 Agustus 1945 menyebabkan Jepang mengalami kekalahan dan pemerintahan Jepang di Indonesia mengalami kekosongan.

·      Golongan muda mendesak untuk segera melaksanakan proklamasi kemerdekaan Indonesia.

·      Golongan tua menolak dengan alasan proklamasi harus dipersiapkam dengan matang.

·      Golongan muda yang tidak setuju dengan golongan tua kemudian menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Hal tersebut bertujuan agar Soekarno dan Hatta focus dan tidak terpengaruh pemikiran lain untuk mempersiapkan kemerdekaan.


Peristiwa Pembacaan Teks Proklamasi

Proklamasi menjadi peristiwa paling bersejarah bagi bangsa Indonesia. Proklamasi menjadi tonggak sejarah berdirinya bangsa Indonesia menjadi negara yang merdeka dan berdaulat. Proklamasi menjadikan bangsa Indonesia terlepas dari penjajahan. Proklamasi juga menjadi awal bagi bangsa Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri.

Pada akhir bulan Juli 1945, Jepang menyetujui pemberian kemerdekaan kepada Indonesia pada tanggal 7 September 1945. Namun, pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, bom atom dijatuhkan Sekutu di kota Hiroshima dan Nagasaki. Peristiwa itu mendorong diubahnya tanggal pemberian kemerdekaan Indonesia menjadi 24 Agustus 1945.

Kemudian, pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Akibatnya, terjadi kekosongan kekuasaan di Indonesia. Kesempatan inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan.

Pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945.

Acara yang disusun dalam upacara di kediaman Ir. Soekarno itu, antara lain sebagai berikut.

a. Pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

b. Pengibaran bendera Merah Putih.

c. Sambutan Wali Kota Suwiryo dan dr. Muwardi.

Dengan suaranya yang mantap, Ir. Soekarno didampingi Drs. Moh. Hatta membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang telah diketik oleh Sayuti Melik. Berikut teks Proklamasi yang diketik oleh Sayuti Melik.

Sesaat setelah pembacaan Proklamasi Kemerdekaan, dilanjutkan upacara pengibaran bendera Merah Putih. Bendera Sang Saka Merah Putih dijahit oleh Ibu Fatmawati Soekarno. Suhud mengambil bendera dari atas baki (nampan) yang telah disediakan dan mengibarkannya dengan bantuan Shodanco Latief Hendraningrat. Kemudian, Sang Merah Putih mulai dinaikkan dan hadirin yang datang bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya. Bendera dinaikkan perlahan-lahan menyesuaikan syair lagu Indonesia Raya. Seusai pengibaran bendera Merah Putih, acara dilanjutkan sambutan dari Wali Kota Suwiryo dan dr. Muwardi.

 

Peristiwa Menjelang dan Sesudah Pembacaan Teks Proklamasi

Setelah mendengar berita Jepang menyerah kepada Sekutu, bangsa Indonesia mempersiapkan dirinya untuk merdeka. Perundingan-perundingan diadakan di antara para pemuda dengan tokoh-tokoh tua, maupun di antara para pemuda sendiri. Walaupun demikian, antara tokoh pemuda dan golongan tua sering terjadi perbedaan pendapat. Akibatnya, terjadilah “Peristiwa Rengas dengklok”. Pada tanggal 16 Agustus pukul 04.00 WIB, Bung Hatta dan Bung Karno beserta Ibu Fatmawati dan Guntur Soekarno Poetra dibawa pemuda ke Rengas dengklok agar tidak terpengaruh oleh Jepang. Tujuannya mendesak golongan tua untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

Setelah melalui perdebatan dan ditengahi Ahmad Soebardjo, menjelang malam hari, kedua tokoh, Bung Hatta dan Bung Karno, akhirnya kembali ke Jakarta. Rombongan Soekarno-Hatta sampai di Jakarta pada pukul 23.00 WIB. Soekarno dan Hatta setelah singgah di rumah masing masing, lalu bersama rombongan lainnya menuju rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta (tempat Ahmad Soebardjo bekerja). Di tempat itu, mereka akan merumuskan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Perumusan sampai dengan penandatanganan teks Proklamasi Kemerdekaan baru selesai pada pukul 04.00 WIB dini hari pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada saat itu juga, disepakati bahwa teks Proklamasi akan dibacakan di halaman rumah Ir. Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta pada pukul 10.00 WIB.

 

Peristiwa setelah dibacakannya teks Proklamasi Kemerdekaan sebagai berikut.

1.    Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

·      Para pemuda menyebarkan berita Proklamasi melalui berbagai cara, antara lain menyebar pamflet, mengadakan pertemuan, dan menulis pada tembok-tembok.

·      Wartawan Kantor Berita Domei (sekarang Kantor Berita Antara), Syahruddin berhasil menyelundupkan teks Proklamasi dan diterima oleh Kepala Bagian Radio, Waidan B. Palenewen. Teks Proklamasi tersebut kemudian diberikan kepada F. Wuz untuk segera disiarkan melalui radio.

·      Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia juga disebarkan melalui beberapa surat kabar. Harian Soeara Asia di Surabaya adalah Koran pertama yang menyiarkan berita Proklamasi.

·      Pihak pemerintah Republik Indonesia juga menugaskan para gubernur yang telah dilantik pada tanggal 2 September 1945 untuk menyebarluaskan berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di wilayahnya.

2.    Sambutan Rakyat di Berbagai Daerah terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Peristiwa penting yang menunjukkan dukungan rakyat secara spontan terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, antara lain sebagai berikut.

·      Rapat Raksasa di Lapangan lkada (Ikatan Atletik Djakarta) Jakarta pada tanggal 19 September 1945 menyambut kemerdekaan.

·      Usaha menegakkan kedaulatan juga terjadi di berbagai daerah dengan adanya tindakan heroik di berbagai kota yang mendukung Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, antara lain di Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Aceh, Bali, Palembang, Kalimantan, Bandung, Makassar, Lampung, Solo, Sumatra Selatan, dan Sumbawa.

 

Bahasa Indonesia (KD 3. 5, 4. 5)

Mengelompokkan Informasi Teks Narasi Sejarah Menggunakan Peta Pikiran

Peta pikiran merupakan suatu cara mencatat dan memetakan ide atau gagasan yang kita dapatkan setelah membaca atau mendengarkan suatu teks secara kreatif dan efektif.

Cara mengelompokkan informasi teks menggunakan peta pikiran dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

ü  Menggunakan kata tanya.

ü  Memahami terlebih dahulu isi teks narasi sejarah secara keseluruhan.

ü  Mencatat informasi penting dari teks dan mengelompokkan berdasarkan kata tanya apa, di mana, kenapa siapa, mengapa, dan bagaimana.

ü  Selanjutnya informasi-informasi tersebut disajikan ke dalam bagan peta pikiran.

 

IPA (KD 3. 7, 4. 7)

Kalor Mengubah Suhu

Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh benda. Secara umum, mengetahui adanya kalor yang dimiliki oleh benda dapat dilakukan dengan cara mengukur suhu benda tersebut. Jika suhu benda tinggi, kalor yang dikandung oleh benda juga besar. Sebaliknya, jika suhu benda rendah, kalor yang dikandung oleh benda juga kecil. Kalor yang dimiliki oleh suatu benda bisa berubah-ubah. Bisa naik, bisa juga turun karena kalor dapat berpindah dari suhu tinggi menuju suhu rendah.

Contoh bahwa kalor dapat mengubah suhu benda yaitu air panas memiliki suhu tinggi, air dingin memiliki suhu rendah. Apabila kedua air dicampur, campuran itu akan menghasilkan suhu baru. Suhu rendah akan meningkat karena menerima panas yang bersuhu tinggi.

Energi panas dapat mengubah suhu benda dan dapat mengubah wujud benda. Peristiwa mencair sebagai bentuk perubahan wujud benda karena kalor atau panas. Mencair merupakan peristiwa perubahan wujud benda padat menjadi benda cair karena adanya pemanasan. Contoh lain peristiwa mencair sebagai bentuk perubahan wujud benda karena kalor atau panas adalah sebagai berikut :

1. Mentega dipanaskan.

2. Logam dipanaskan pada suhu tinggi.

3. Lilin dipanaskan.

 

Perubahan Wujud Benda yang Dapat kembali

Wujud suatu benda dapat berubah menjadi wujud benda yang lain. Misalnya, air yang membeku menjadi es atau es krim yang mencair saat didiamkan di ruang terbuka. Namun, benda yang telah berubah wujud tersebut dapat kembali ke wujud asalnya dengan beberapa perlakuan. Misalnya air yang telah berubah menjadi es dapat kembali berubah menjadi air jika didiamkan atau dipanaskan.

 

Faktor yang Memengaruhi Perubahan Wujud Benda

Perubahan wujud benda dipengaruhi oleh kalor atau panas. Contoh perubahan wujud benda adalah proses mencair, menguap, dan menyublim. Ketiga proses tersebut terjadi karena benda-benda yang berubah menyerap kalor dari lingkungan sekitar (dipanaskan atau didiamkan). Sementara itu proses membeku, mengkristal, dan mengembun terjadi karena benda-benda yang berubah melepaskan kalor ke lingkungan sekitar (didinginkan) sehingga dapat berubah wujud.

 

SBdP (KD 3. 3, 4. 3)

Gerak Tari dengan Pola Lantai

Gerak tari adalah serangkaian gerakan indah dari dalam tubuh manusia. Penampilan gerak tari akan terasa lebih indah jika ada iringan musiknya. Musik dan tari merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Musik dapat mengatur tempo gerak, sebagai pengiring, memberikan suasana, dan sebagai ilustrasi untuk mempertegas ekspresi gerak. Selain musik atau iringan tarinya, keindahan gerak tari juga dapat dilihat dari pola lantai saat penari memperagakan gerak tari. Pola lantai adalah garis-garis di lantai yang dilalui oleh penari dari perpindahan tempat satu ke tempat lain pada saat melakukan gerak tari. Para penari menggunakan pola lantai agar tarian terlihat lebih menarik.

Menurut jenisnya, ada tiga bentuk karya tari yaitu bentuk karya tari tunggal, karya tari berpasangan, dan bentuk tari kelompok. Perhatikan gambar berikut.

Bagaimana penjelasan materi hari ini jelas ya nak! Jika kurang jelas dapat bertanya di grup WA! Jika paham tugas kita hari ini adalah mengerjakan Cerdas halaman 48 – 49 mata pelajaran IPS dan Bahasa Indonesia, Tulis jawabannya saja ya nak! Kirimkan hasil jawaban kalian serta saat kalian mengerjakannya secara japri kepada Bu Guru! 

Terimakasih Sholeh/Sholeha Bu Guru jaga kesehatan, shalat 5 waktu dan tetap semangat walaupun belajarnya dari rumah!

Wassalamualaikum.wr.wb

Berikut Dokumentasi kalian:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar