Hari/tanggal : Jum'at/ 05 Febuari 2021
Selamat Pagi,,,Tabik pun ,,,!!
Apa kabar anak sholeh/sholeha VD, alhamdulillah semoga kita semua dalam keadaan sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin Ya Rabbal Alamin.Sebelum belajar jangan lupa dengarkan tausiah serta rangkum isinya,tadarus kemudian shalat dhuha ya nak. setelah selesai silahkan klik link berikut untuk absen :
Setelah absen jangan lupa ucapkan bismilah dan berdo'a ya nak!
Kelas : V D
Tema 7 : Peristiwa dalam Kehidupan
Sub Tema 2 : Peristiwa Kebangsaan Seputar
Proklamasi Kemerdekaan
Pembelajaran
ke- : 5 dan 6
Muatan Terpadu : PPKn (
KD 3. 4, 4.4), Bahasa Indonesia (KD 3.5, 4. 5), IPA (KD 3. 7, 4.7), SBdP (KD 3.
3, 4. 3)
Tujuan
Pembelajaran :
1.
Peserta didik dapat mengidentifikasi
perjuangan dalam mempertahakan kemerdekaan dengan penuh kepedulian.
2.
Peserta didik dapat mengetahui perubahan wujud benda yang
dipengaruhi oleh kalor atau panas dengan tanggung jawab.
3.
Peserta didik dapat menentukan
sikap yang baik dalam keragaman masyarakat dengan penuh kepedulian.
Bahasa Indonesia (KD 3. 5, 4. 5)
Mempresentasikan Informasi Penting Teks Narasi sejarah
Mempresentasikan
informasi penting dari teks narasi sejarah berarti meyampaikan kembali
keseluruhan informasi yang disajikan menggunakan bahasamu sendiri.
Teks
Narasi sejarah
Perjuangan
Mempertahankan Kemerdekaan
Ketika
bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, banyak pihak asing yang tidak
menyetujuinya. Pihak-pihak asing tersebut antara lain Sekutu, terutama Belanda
dan Inggris. Demikian pula dengan Jepang. Banyak tentara Jepang yang masih
tersisa di Indonesia belum mengetahui jika mereka telah kalah dan menyerah kepada
Sekutu. Mereka juga belum tahu jika bangsa Indonesia telah merdeka. Belanda
datang kembali ke Indonesia dengan membonceng Inggris. Inggris merupakan perwakilan
Sekutu di Asia Tenggara. Tentara Inggris ini diberi nama AFNEI di bawah
pimpinan Jenderal Sir Philip Cristison. Inggris bertugas melucuti senjata
tentara Jepang yang masih ada di Indonesia serta membebaskan tawanan perang
Sekutu. Kedatangan Inggris yang ternyata juga diboncengi tentara sipil Belanda yang
disebut NICA ditentang oleh rakyat dan pemerintah Indonesia. Mereka tidak
menghormati kedaulatan bangsa Indonesia. Perlawanan rakyat terjadi di
mana-mana. Perjuangan rakyat dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia
dilakukan dengan dua cara, yakni perlawanan fisik dan diplomasi. Perlawanan
fisik dilakukan dengan kontak senjata. Adapun perjuangan dengan diplomasi
dilakukan melalui meja-meja perundingan. Perlawanan fisik dilakukan di berbagai
daerah, antara lain sebagai berikut :
1.
Pertempuran 10 November 1945 di
Surabaya, yang kemudian setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari
Pahlawan. Berawal dari tewasnya Jenderal Mallaby, pimpinan Sekutu. Adapun tokoh
yang terlibat adalah Bung Tomo, Gubernur Suryo, dan Kolonel Sungkono.
2.
Palagan Ambarawa, terjadi pada
tanggal 15 Desember 1945 di Ambarawa, Jawa Tengah. Kemudian, setiap tanggal 15
Desember diperingati sebagai Hari Infantri Nasional. Insiden ini bermula dari
Sekutu mempersenjatai tawanan yang sudah dibebaskan. Sekutu juga membebaskan
orangorang Belanda secara sepihak. Adapun tokoh yang terlibat dalam peristiwa
ini antara lain Kolonel Isdiman dan Kolonel Sudirman.
3.
Bandung Lautan Api, terjadi pada
tanggal 23 Maret 1946. Insiden ini bermula dari ultimatum Sekutu meminta
senjata yang diperoleh dari tentara Jepang untuk diserahkan kepada Sekutu.
Namun, rakyat Bandung menolaknya, bahkan membakar Kota Bandung agar tidak dikuasai
Sekutu. Tokoh yang terlibat antara lain Moh. Toha, Abdul Haris Nasution, dan
Suryadi Suryadarma.
4.
Medan Area, terjadi pada tanggal 10
Desember 1945 karena orangorang Belanda menginjak-injak bendera Merah Putih.
Tokoh yang terkenal adalah Ahmad Tahir.
5.
Serangan Umum 1 Maret 1949 di
Yogyakarta. Peristiwa ini dipicu Belanda yang menduduki Kota Yogyakarta dan
mempropagandakan bahwa TNI telah hancur. Tokoh yang terlibat antara lain
Letkol. Suharto dan Sultan Hamengkubuwono IX.
Perjuangan
secara diplomasi juga dilakukan dari perundingan satu ke perundingan yang lain.
1.
Perundingan Linggarjati
Diadakan
pada tanggal 10 November 1946 di Linggarjati, Cirebon, Jawa Barat. Dalam
perundingan ini, Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir dan Belanda diwakili
oleh Prof. Schermerhon. Hasil perjanjian ini sebagai berikut.
·
Belanda hanya mengakui kekuasaan Republik
Indonesia atas Jawa, Madura, dan Sumatra.
·
Negara Indonesia Serikat terdiri dari
Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, dan Negara Kalimantan.
·
Negara Indonesia Serikat dan
Belanda merupakan satu uni dengan nama Uni Indonesia-Belanda yang diketuai Belanda.
Namun, Belanda mengingkari perjanjian ini dan melancarkan Agresi Militer
Belanda I pada tanggal 21 Juli 1947.
2.
Perjanjian Renville
Perjanjian
Renville diadakan pada tanggal 17 Januari 1948 di atas kapal USS Renville milik
Amerika Serikat. Isi perjanjian ini sebagai berikut.
·
Belanda hanya mengakui daerah
Republik Indonesia atas Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Barat, dan
Sumatra.
·
Semua pasukan RI harus ditarik
mundur dari wilayah-wilayah yang diduduki Belanda.
·
Belanda tetap berdaulat di seluruh
wilayah Indonesia sampai diserahkan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS)
yang akan segera dibentuk. Namun, Belanda lagi-lagi mengingkari isi Perjanjian
Renville dan melakukan Agresi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1949.
3.
Perjanjian Roem Royen
Diadakan
pada tanggal 17 April 1949 di Jakarta. Indonesia diwakili oleh Moh. Roem dan
Belanda diwakili oleh Van Royen. Isi perjanjian ini sebagai berikut.
·
Pemerintah Indonesia dikembalikan
ke Yogyakarta.
·
Menghentikan gerakan militer dan
mengembalikan tawanan.
·
Republik Indonesia sebagai bagian
dari Negara Indonesia Serikat.
·
Akan segera dilaksanakan Konferensi
Meja Bundar.
Menentukan Informasi Penting Teks Narasi Sejarah
Untuk
menentukan informasi penting yang disajikan dalam teks, dapat mengelompokkan
setiap informasi menggunakan kata tanya 5W1H. setelah itu dapat diuraikan
dengan peta pikiran.
Teks
Narasi Sejarah
Peristiwa
Pengakuan Kedaulatan Indonesia oleh Belanda
Tindak lanjut Perjanjian Roem Royen adalah diselenggarakannya
Konferensi Meja Bundar atau yang disingkat dengan KMB. KMB dilaksanakan di Deen
Haag, Belanda pada tanggal 23 Agustus-2 November 1949. Delegasi Belanda
dipimpin olah Van Maarseven. Delegasi BFO atau Badan Musyawarah Negara-Negara
Federal dipimpin oleh Sultan Hamid II.
Adapun hasil KMB sebagai berikut.
1.
Belanda akan
menyerahkan sepenuhnya kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat pada akhir
bulan Desember 1949.
2.
Penyelesaian masalah
Irian Barat ditunda setahun kemudian setelah penyerahan kedaulatan pada
Republik Indonesia Serikat.
3.
Republik Indonesia
Serikat dan Belanda membentuk Uni yang dipimpin oleh Ratu Belanda berdasarkan
kerja sama sukarela dan sederajat.
4.
Republik Indonesia
Serikat harus membayar utang kepada Belanda sejak tahun 1942.
5.
Pembubaran KNIL dan
memasukkan anggota KNIL ke APRIS.
6.
Kapal-kapal perang
Belanda ditarik kembali dari Indonesia.
7.
Konstitusi Republik
Indonesia Serikat dipermaklumkan kepada Kerajaan Belanda.
Selain itu, hasil KMB juga mengembalikan wilayah-wilayah Indonesia
menjadi satu kesatuan, kecuali Irian Barat. Sesuai hasil kesepakatan dalam KMB,
pada tanggal 27 Desember 1949, diadakan upacara pengakuan kedaulatan dari Pemerintah
Belanda kepada Republik Indonesia Serikat. Namun sebelumnya, pada tanggal 17
Desember 1949, diadakan pelantikan Presiden Republik Indonesia Serikat, yaitu
Ir. Soekarno. Pada tanggal 20 Desember 1949, Drs. Moh. Hatta dilantik sebagai
Perdana Menteri Republik Indonesia Serikat. Pengakuan kedaulatan Indonesia
dilaksanakan di Belanda dan di Indonesia. Wakil Indonesia yang menandatangani
pengakuan kedaulatan di negeri Belanda adalah Drs. Muh. Hatta dan wakil dari
Belanda adalah Ratu Yuliana. Adapun proses penandatanganan di Indonesia, pihak
Belanda diwakili oleh Lovink dan wakil Indonesia adalah Sultan Hamengkubuwono
IX. Dengan adanya pengakuan kedaulatan tersebut, berakhirlah penjajahan dan
kekuasaan Belanda atas Indonesia. Peristiwa tersebut juga menandai berdirinya
negara Republik Indonesia Serikat (RIS).
PPKn (KD 3. 4, 4. 4)
Makna Kepahlawanan dalam
lagu “Perjuangan”
Kemerdekaan yang diperoleh bangsa Indonesia merupakan hasil
perjuangan para pahlawan. Oleh sebab itu, kita harus menghormati dan menghargai
jasa para pahlawan dengan menyanyikan serta memahami lagu-lagu perjuangan.
Setiap lagu perjuangan memiliki makna yang menggambarkan sikap kepahlawanan
para pejuang dalam meraih kemerdekaan. Salah satunya adalah lagu Syukur.
Syair lagu syukur menceritakan perjuangan para pahlawan dengan
berani dan gigih mengusir para penjajah untuk merebut kemerdekaan Indonesia. Sebagai
generasi penerus bangsa kita harus bersyukur dan mengenang jasa para pahlawan
dan meneruskan perjuangan para pahlawan dengan mengisi kemerdekaan dengan
semangat persatuan.
IPA (KD 3. 7 , 4. 7)
Faktor yang Memengaruhi
Perubahan wujud Benda
Pelepasan atau penyerapan kalor dapat mengubah wujud benda. Keduanya
dapat terjadi dalam satu proses sekaligus, misalnya dalam pembuatan minyak
wangi dari bunga.
Kalor mengubah wujud benda melalui peristiwa penguapan. Penguapan
adalah peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi gas melalui penyerapan
kalor. Pernahkah kamu mengamati ketika merebus air sampai mendidih? Apakah yang
keluar dari cerek? Dari mulut cerek, keluar asap putih. Asap putih tersebut
adalah air yang terkena panas berubah menjadi uap air.
Contoh lain perubahan wujud karena penguapan sebagai berikut.
1.
Bensin dibiarkan di tempat
terbuka lama-lama akan habis.
2.
Minyak kayu putih dibiarkan di
dalam botol terbuka dalam waktu lama akan berkurang isinya.
3.
Baju basah akan kering ketika
dijemur di bawah panas matahari.
SBdP (KD 3.3, 4. 3)
Pola Lantai
Pola lantai adalah pola denah yang dilakukan oleh seoarang penari dengan perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi dalam sebuah ruang (space) untuk menari. Pola lantai ini sebenarnya merupakan teknik blocking (penguasaan panggung) seoarang penari. Pola lantai berfungsi untuk membuat posisi dalam sebuah ruang gerak. Dalam sebuah tarian (terutama tari kelompok), pola lantai perlu diperhatikan. Ada beberapa macam pola lantai pada tarian, antara lain :
1. Pola lantai vertikal
Pola lantai vertikal (lurus): Pada pola lantai ini, penari
membentuk garis vertikal, yaitu garis lurus dari depan ke belakang atau
sebaliknya. Pola lantai ini banyak digunakan pada tari klasik. Pola lantai ini
menampilkan kesan sederhana tapi kuat.
2.
Pola lantai horizontal
Pola lantai Horizontal : Pada pola lantai ini, penari berbaris
membentuk garis lurus ke samping.
3. Pola lantai diagonal
Pola lantai diagonal : Pada pola lantai ini, penari berbaris
membentuk garis menyudut ke kanan atau ke kiri.
4. Pola lantai garis melengkung
Pola lantai garis melengkung. Pada pola lantai garis melengkung,
penari membentuk garis lingkaran, pola lantai lengkung ular, dan pola lantai angka
delapan. Pola lantai ini banyak digunakan pada tari rakyat dan tari tradisi,
memberi kesan lemah dan lembut. Beberapa pola lantai melengkung antara lain
melingkar, lengkung ular dan angka delapan.
Kerjakan dengan teliti dan jawab dengan benar ya nak! jangan lupa kirimkan dokumentasi kalian saat mengerjakan serta hasil nilainya ya nak! terimakasih
Tetep jaga kesehatan, shalat 5 waktu dan selalu semangat walaupun belajarnya dari rumah.
Wassalamualaikum.wr.wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar