Hari/Tanggal : Rabu, 16 Agustus 2023
Selamat Pagi,,,Tabik pun ,,,!!
ELEMEN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN :
B. INDONESIA : Menulis
Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam. Peserta didik terampil menulis tegak bersambung.
TUJUAN PEMBELAJARAN :
B. INDONESIA :
1. Melalui kegiatan membuat kalimat, peserta didik dapat menggunakan kosakata baru dalam kalimat dengan benar sesuai ketentuan bahasa Indonesia.
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) :
B. INDONESIA :
1. Peserta didik menuliskan kalimat dengan unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan, mengggunakan kombinasi kata benda dan kata sifat yang sesuai dengan konteks topik bahasan.
MATERI BAHASA INDONESIA
Ada Vampir di Rumah Ini
Klik! Kipas angin pun menyala. “Sejuknya,” gumam Sani. Setelah berdiri sebentar di depan kipas angin, Sani kembali memilih-milih buku di rak. Klik! Kipas angin berhenti berputar. Kak Lita mematikannya.
“Kipas angin ada di sini, kamu di sana, percuma kamu menyalakan kipas angin. Membuang energi saja,” kata Kak Lita. “Aku kan mau membaca di sofa,” ucap Sani. Sani menyalakan lagi kipas angin, lalu duduk di sofa. Baru sebentar Sani membaca, Kak Lita kembali mematikan kipas angin.
“Kak, jangan dimatikan,” pinta Sani. “Gerah.” Kak Lita tak menjawab. Dia malah membuka jendela lebar-lebar.
“Sejuk, kan? Tidak perlu kipas angin dan hemat listrik,” kata Kak Lita sambil duduk di samping Sani.
Tiba-tiba dia melompat, lalu melepaskan kabel kipas angin yang tertancap di stopkontak. Aduh, jika tentang listrik, Kak Lita cerewet sekali. Sani sering diomeli jika lupa melepaskan kabel atau mematikan sakelar. Kak Lita juga menempel tulisan di tiap stopkontak di rumah ini: MATIKAN LAMPU! LEPASKAN KABEL! TARIK STEKERNYA,
BUKAN KABELNYA!
“Kak, kok sukanya repot seperti itu?” tanya Sani. Kak Lita membelalak, “Repot bagaimana? Melepaskan
kabel kok dibilang repot.” “Yang penting elektroniknya sudah dimatikan. Kenapa harus dicabut kabelnya?” “Kalau kabelnya tidak dicabut, daya listriknya masih jalan terus.”
Kak Lita lalu berbisik, “Kalau sudah begitu, kita seperti memberi makan vampir.” “VAMPIR? Kak, jangan main-main, aku takut,” Sani menoleh ke sekelilingnya dengan cemas. Masa di rumah ini ada kelelawar pengisap darah?”
“Bukan vampir yang itu. Vampir yang ini mengisap listrik.”
Kak Lita tertawa, lalu menunjukkan gambar yang ada di koran. “Lihat ini,” katanya. “Wah!” seru Sani terkejut. “Jadi, walau televisi sudah dimatikan, kalau kabelnya tetap tercolok ke stopkontak, listrik tetap mengalir?” “Nah, pintar adikku!” Kak Lita tertawa sambil menjawil dagu Sani.
Dalam cerita “Ada Vampir di Rumah Ini” terdapat beberapa kata terkait kelistrikan yang mungkin baru kalian dengar atau ketahui.
Carilah artinya di Kamus Besar Bahasa Indonesia dan catat di Kamus Kartu kalian.
Kalian bisa melihat bahwa ketiga kalimat itu dapat diuraikan menjadi dua kalimat terpisah. Kalimat seperti itu disebut kalimat majemuk. Kalimat majemuk adalah kalimat yang dibentuk dengan cara menggabungkan dua kalimat atau lebih. Untuk menyambungkan antarkalimat penyusun ini, biasanya digunakan kata hubung atau konjungsi.
Pada contoh-contoh di atas, kedua kalimat penyusun memiliki kedudukan yang sederajat. Keduanya dapat menjadi kalimat sendiri kalau konjungsi dihilangkan. Kalimat majemuk yang seperti ini disebut kalimat majemuk setara.
Konjungsi yang biasa dipakai dalam kalimat majemuk setara antara lain adalah dan (untuk menghubungkan kalimat yang situasinya sama), tetapi (untuk menghubungkan kalimat yang situasinya berlawanan), sehingga (untuk menghubungkan kalimat yang merupakan sebabakibat),dan lain-lain.
ELEMEN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN :
SENI TARI : Mengalami (Experiencing)
Peserta didik mampu mengamati bentuk penyajian tari berdasarkan latar belakang serta mengeksplorasi unsur utama tari sesuai level, perubahan arah hadap, dan desain lantai.
TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Peserta didik dapat menyebutkan contoh gerak tari yang berkaitan dengan peristiwa sehari-sehari (kontekstual) dan makna nilai yang terkandung
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) :
1. Peserta didik menyebutkan contoh gerak tari yang berkaitan dengan peristiwa sehari-sehari (kontekstual) dan makna nilai yang terkandung
MATERI :
UNSUR-UNSUR PENDUKUNG TARI
Secara garis besar, unsur-unsur tari dapat dikelompokkan menjadi lima aspek, yaitu iringan tari, properti tari, tata rias, dan busana tari, tempat pentas, serta tata lampu dan tata suara.
1. Iringan (Musik)
Keberadaan musik di dalam tari memiliki tiga aspek dasar yang kaitannya dengan tubuh dan kepribadian manusia yaitu melodi, ritme, dan dramatik. Ketiga aspek tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1). Sumber melodi dapat kita ketahui rangkaian nada-nada, 2). Ritme adalah degupan dari musik yang sering ditandai dengan aksen/tekanan yang diulang-ulang secara teratur, dan 3). Dramatik yaitu suara-suara yang dapat memberikan suasana tertentu.
2. Properti Tari
Properti merupakan semua peralatan yang digunakan untuk pementasan tari. Properti Tari yang digunakan antara lain selendang, tongkat, keris, payung, piring, panah, pohon-pohonan, dan sebagainya.
3. Tata Rias dan Busana Tari Kreasi
Busana dan tata rias pada seni tari adalah sarana pembantu yang berperan mendukung pertunjukkan tari. Sementara itu, aksesori adalah bagian dari busana.
Tata busana atau pakaian adalah segala sesuatu yang dikenakan atau melekat dengan seorang penari.
4. Tempat Pentas
Di Indonesia, kita dapat mengenal bentuk-bentuk tempat pertunjukkan (pentas),seperti lapangan terbuka atau arena terbuka, di pendapa dan bentuk panggung proscenium.
5. Tata lampu dan Tata Suara
Sarana dan prasarana yang ideal bagi sebuah pertunjukkan tari adalah jika gedung pertunjukkan telah dilengkapi dengan peralatan yang menunjang penyelenggaraan pertunjukkan, khususnya tata lampu (lighting) dan tata suara (sound system). Tata lampu dan tata suara sebagai unsur pelengkap sajian tari yang berfungsi untuk kesuksesan pergelaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar