About

Kamis, 02 November 2023

Matematika dan Bahasa Indonessia

 Hari/Tanggal : Kamis, 2 November 2023


Selamat Pagi,,,Tabik pun ,,,!!
Semoga anak - anak hari ini dalam keadaan sehat dan semangat dalam belajar. 
ELEMEN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN :
MATEMATIKA  : Geometri
Peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segibanyak). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan.

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Peserta didik dapat mengetahui definisi trapesium dan mengetahui cara menggambar trapesium.

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) :
1. Peserta didik mengetahui definisi trapesium dan mengetahui cara menggambar trapesium.

Materi Matematika :


Trapesium


Trapesium adalah sebuah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh 4 buah rusuk, yang dua diantaranya saling sejajar namun panjangnya berbeda.

Nah selanjutnya kita akan mengenal jenis-jenis pada bangun datar trapesium..
Jenis-jenis Trapesium
Berikut ini adalah beberapa jenis trapesium yang perlu kita ketahui
a. Trapesium Sembarang
Trapesium Sembarang adalah trapesium yang memiliki empat buah sisi yang tidak sama panjang. Pada gambar diatas AD // BC, dan diagonal AC ≠ BD, sedangkan masing-masing sisi penyusunnya yaitu AB, BC, CD, dan AD juga mempunyai panjang yang tidak sama.

b. Trapesium sama kaki
Trapesium sama kaki adalah trapesium yang mempunyai sepasang sisi yang sejajar, selain itu pada gambar diatas, AD // BC dan AB = DC.

c. Trapesium Siku-siku
Trapesium siku-siku adalah trapesium yang mempunyai dua buah sudut siku-siku (90°). Selain itu pada gambar diatas AD // BC, juga tampak bahwa besar ∠ABC = ∠DAB = 90°

Kesimpulan:
Sebagaimana jenis-jenis trapesium di pembahasan sebelumnya, maka sifat-sifat trapesium adalah sebagai berikut:
1. Mempunyai 4 buah sudut, dan 2 buah sudut yang berdekatan (sudut dalam sepihak) adalah 180°.
2. Mempunyai sepasang sisi sejajar
3. Khusus trapesium sama kaki, panjang diagonalnya sama, dan ukuran sudut-sudut alasnya sama serta bisa menempati bingkai dengan dua cara,
4. Trapesium siku-siku memiliki 2 buah sudut siku-siku
5. Untuk trapesium sembarang, panjang kakiya antara satu dengan yang lain tidak sama, kaki-kakinya juga tidak ada yang tegak lurus ke sisi sejajarnya, dan memiliki empat sudut yang besarnya berbeda-beda.


ELEMEN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN :
>B.INDONESIA : Membaca
Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik. Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan fasih. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif. Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Melalui kegiatan mengenali majas personifikasi dalam teks “Tepuk Bulu” dan mengerjakan latihan, peserta didik dapat memahami dan menggunakan majas personifikasi.

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) :
1. Peserta didik menulis atau menggambarkan suatu keadaan menggunakan majas personifikasi.


Materi Pembelajaran : 

MAJAS PERSONIFIKASI

Majas adalah salah satu bentuk gaya bahasa yang biasanya digunakan dalam membuat sebuah kalimat menjadi semakin hidup. Dengan kata lain, majas bisa menjadi ungkapan yang bisa menghidupkan sebuah kalimat dengan menciptakan sebuah suasana.

Menurut KBBI, majas diartikan sebagai sebuah cara untuk melukiskan sesuatu dengan menyamakan sesuatu atau kata yang lain dalam bentuk sebuah kiasan.

Majas yang biasanya digunakan dalam penulisan sebuah karya sastra, biasanya diterapkan dalam puisi dan prosa. Tetapi, puisi biasanya menggunakan lebih banyak lagi majas dibandingkan prosa. Karena, majas adalah sebuah bahasa kiasan yang mampu menghidupkan sebuah karya sastra serta bisa menimbulkan konotasi tertentu.

Majas personifikasi adalah sebuah gaya bahasa yang indah, uang biasanya digunakan untuk mengungkapkan maksud tertentu pada sebuah tulisan, karya sastra, maupun ucapan untuk memberikan sifat manusiawi terhadap suatu benda di kehidupan nyata yang tidak memiliki sifat seperti itu.

Kata personifikasi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu prosopopoeia yang memiliki arti memanusiakan. Personifikasi juga diambil dari bahasa Inggris yaitu person, yang berarti orang.

Sehingga, pengungkapan majas  ini menggunakan perilaku manusia yang diberikan pada sesuatu yang bukan manusia, seperti benda-benda di kehidupan nyata yang tidak memiliki sifat itu. Benda yang bisa diberikan sifat manusiawi menggunakan majas  ini termasuk tumbuhan, benda mati, hewan, awan, langit, dan lain sebagainya.

Dengan menggunakan majas personifikasi, maka bisa membuat benda selain manusia dianggap seolah-olah hidup seperti halnya manusia. Misalnya benda mati yang digambarkan seolah bisa berjalan, bernapas, menari.

Majas ini juga masuk ke dalam kategori majas perbandingan yang biasa digunakan untuk membandingkan suatu objek dengan objek yang lainnya. misalnya, hembusan angin di tepi pantai membelai rambut indahku.

Dengan kata lain, berbagai benda bisa diibaratkan mampu melakukan berbagai sifat manusia, seperti berpikir, melakukan sesuatu, dan berprilaku layaknya benda hidup. Sebuah ungkapan bisa dikatakan sebagai majas personifikasi jika memenuhi beberapa kriteria seperti bersifat membandingkan yang mati seolah-olah menjadi hidup, dan melibatkan sebuah panca indera.


Sifat manusia yang dialihkan ke makhluk yang bukan manusia atau benda mati meliputi, watak, karakter, ciri fisik, tingkah laku, pikiran, perasaan, verbal, nonverbal, dan sebagainya. Itu sebabnya, di dalam penggunaan majas ini terdapat persamaan sifat antara manusia dengan benda mati.

Akan tetapi, sifat tersebut sebenarnya memiliki perbandingan yang sangat kontras. Makanya, majas personifikasi dapat dipandang sebagai majas yang berdasarkan pada sifat persamaan atau perbandingan.

Kesimpulan :
Majas Personifikasi adalah gaya bahasa yang membuat benda (hewan, tumbuhan, pensil dll. ) menirukan sifat atau tingkah laku manusia.
Contoh :
1. Pensil itu menari - nari diatas buku Lisa
2. Burung bernyanyi riang gembira di cuaca siang yang cerah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar