Hari/Tanggal : Kamis/5 September 2019
Tujuan Pembelajaran :
PB 4
1. Siswa mampu menjelaskan pentingnya melaksanakan hak dan kewajiban secara seimbang ketika memanfaatkan tumbuhan dengan terperinci.
2. Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri pertanyaan yang baik dengan benar.
PB 5
1. Siswa mampu menjelaskan karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam di lingkungan sekitar mereka.
2. Siswa mampu menjelaskan cara mengapresiasi karya seni kolase.
3. Siswa mampu mengapresiasi hasil karya seni kolase.
PB 4
PKn (3.2 dan 4.2)
Pelaksanaan Hak dan Kewajiban dalam Pemanfaatan Tumbuhan
Salah satu manfaat menanam tanaman adalah membuat udara menjadi segar. Memperoleh udara segar adalah hak kita. namun kita juga berkewajiban merawat tanaman, menyiram dan memberi pupuk pada tanaman secara teratur. setelah kita melakukan kewajiban maka kita baru mendapat hak.
Bahasa Indonesia (KD 3.3)
Adapun ketentuan pertanyaan wawancara disusun secara runtut:
1. Pertanyaan wawancara disusun secara runtut.
2. Pertanyaan dimulai dari pertanyaan yang bersifat umum menuju khusus
3. Pertanyaan wawancara sebaiknya berkelanjutan. Hal ini berarti pertanyaan harus saling berkaitan.
4. Setelah narasumber menjawab pertanyaan, kamu juga dapat menanyakan hal yang berkaitan
dengan jawaban narasumber namun tetap berkaitan dengan topik wawancara.
Berikut ini adalah ciri –
ciri pertanyaan yang baik untuk kegiatan wawancara, diantaranya:.
1. Jangan
bertanya yang tidak sesuai dengan topic
2. Gunakanlah
bahasa Indonesia yang baik dan benar
3. Tidak
menyinggung narasumber atau pihak lain
4. Gunakan
intonasi yang baik, jangan terlalu cepat dalam menyampaikan pertanyaan
5. Kalimat
harus dirangkai dengan jelas dan singkat
Contoh Pertanyaan yang Baik
1. Apa
alasan Bapak membuat website penulis cilik ini?
2. Saat
ini website penulis cilik disukai anak dan pelajar seluruh Indonesia,
sebetulnya apa ide yang mendasari terbentuknya website penulis cilik?
3. Apakah
sekolah dapat melakukan promosi gratis di website penulis cilik?
4. Apakah
pelajar dapat melakukan promosi kegiatan sekolah, sepertiprogram OSIS di website ini?
5.
Misalnya saja, kita akan melakukan wawancara kepada
pemilik website terbaik untuk anak di seluruh Indonesia,
yaitu penuliscilik.com.
PB 5
IPS (KD 3.1)
Ciri-ciri Dataran Tinggi
Dataran tinggi
tentu memiliki ciri-ciri yang dapat dengan mudah kita ketahui, seperti
contohnya lebih dingin dibandingkan dengan dataran rendah. Adapun berikut ini ciri-ciri dataran tinggi,
meliputi :
1.
Berada Atas Ketinggian 700 mdpl
Sebuah wilayah
atau daerah dapat dikatakan dataran tinggi apabila memiliki ketinggian lebih
dari 700 meter diatas permukaan laut. Ini merupakan syarat mutlak untuk wilayah
yang dapat dikatakan sebagai dataran tinggi. Apabila kurang dari 700 meter,
artinya masih masuk ke dalam kategori dataran rendah.
2.
Kondisi Iklim dan Cuaca Sejuk
Ciri-ciri
dataran tinggi yang paling umum adalah memiliki iklim yang sejuk. Semakin tinggi
sebuah daerah tentu suhu udaranya juga semakin rendah. Iklim yang sejuk dan
lebih dingin merupakan salah satu sebab kenapa banyak wisatawan lebih memilih
berlibur di dataran tinggi, contohnya seperti di daerah Puncak, Bogor.
3.
Udara Terasa Kering dan Lembab
Ciri-ciri
dataran tinggi ketiga yaitu udara terasa lebih kering, terutama pada saat siang
hari.
1.
Daerah penghasil sayur-sayuran.
2.
Tanah lebih subur.
3.
Mudah terkena erosi.
4.
Memiliki suhu amplitudo besar.
Sumber Daya Alam Dataran Tinggi
Sumber daya alam di daerah dataran tinggi tentu berbeda
dengan yang ada di dataran rendah dan di pantai. Hal ini disebabkan karena
perbedaan kondisi geografis, iklim, cuaca dan kondisi tanahnya. Adapun sumber
daya alam dataran tinggi adalah sebagai berikut :
1. Pertanian
Ditunjang dengan iklim yang cukup dingin dan tanah yang
subur, daerah dataran tinggi sangat cocok untuk kegiatan pertanian
sayur-sayuran. Hasil pertanian dataran tinggi contohnya seperti bawang
putih, bawah merah, sawi, brokoli, wortel, kol, lada, dan tomat. Hasil
pertanian tersebut merupakan sumber daya alam dataran tinggi unggulan yang
dapat dijumpai di Indonesia.
2. Perkebunan
Selain pertanian, dataran tinggi juga cocok digunakan sebagai
sumber penghasil perkebunan. Contohnya seperti kebun teh, kopi, tembakau atau
pun kebun buah-buahan yang cocok dengan dataran tinggi seperti apel.
Beberapa daerah penghasil pertanian dan perkebunan dataran
tinggi misalnya seperti :
- Wonosobo,
Jawa Tengah
- Temanggung,
Jawa Tengah
- Bojonegoro,
Jawa Timur
- Bogor,
Jawa Barat
- Deli
Serdang, Sumatera Utara
- Bukit
Barisan, Bengkulu
- Pegunungan
Verbeek, Sulawesi Selatan
Dataran rendah adalah tanah luas yang memiliki
ketinggian yang relatif rendah.
Ciri-Ciri Dataran Rendah
Adapun ciri dataran rendah diantaranya adalah
- Tanahnya
relatif datar, memiliki ketinggian kurang dari 200 meter diatas permukaan
laut.
- Tanah
biasanya ditemukan disekitar pantai, tetapi ada juga yang ditemukan di
daerah pedalaman.
- Terjadinya
akibat proses sedimentasi. Di Indonesia sendiri dataran rendah terjadi
akibat sedimentasi sungai.
- Tanahnya
lebih subur dan banyak ditempati penduduk jika dibandingkan dengan daerah
pegunungan.
- Memiliki
tekanan udara yang lebih tinggi daripada daerah pegunungan.
Sumber Daya Alam Tanaman Dataran Rendah
1. Padi
2. Kelapa
3. Pisang
4. Jagung
SBdP (KD 3.4)
Apresiasi terhadap Hasil Karya Seni Kolase
Hasil karya seni kolase dapat di apresiasi atau dinilai
melalui pendapat. Dalam memberika apresiasi terhadap karya seni kamu harus
memberikan pendapat sesuai dengan karya yag telah dibuat. Mengapresiasi adalah memberikan penilaian dan penghargaan
terhadap suatu hasil karya seni.
Memberikan penilaian dan penghargaan karya seni harus melalui tahap-tahap tertentu agar benar-benar dapat menilai suatu karya secara objektif.
Memberikan penilaian dan penghargaan karya seni harus melalui tahap-tahap tertentu agar benar-benar dapat menilai suatu karya secara objektif.
Tahap-tahap tersebut seperti
pengamatan secara langsung dan mendetail terhadap karya yang diapresiasi,
mengetahui tema di dalam karya tersebut, mengetahui corak dalam karya, teknik
yang digunakan, bahan yang digunakan, peralatan yang digunakan dan cara
mengungkapkan pembuatan karya tersebut.
Selain itu mengapresiasi juga
harus menguasai seluk beluk tentang karya diapresiasi. Agar kita dapat
memberikan penilaian dan penghargaan terhadap suatu karya seni tersebut, maka
kita harus mempelajari ilmu yang ada hubungannya dengan karya tersebut.
Sumber :
Bupena 4A penerbit Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar