About

Senin, 11 November 2019

Tema 5 Subtema 2 PB 2 dan 3

Tema 5 Subtema 2 PB 2 dan 3
Hari/Tanggal : Senin, 11 November 2019
Tujuan Pembelajaran:
Pb 2
PKn
Siswa mampu memahami hubungan simbol dengan makna sila kelima Pancasila
SBdP
Siswa mampu mengatur tempo dan ketukan
Pb 3
IPA
Siswa mampu memahami alat optik
Bahasa Indonesia
Siswa mampu menyajikan informasi dari tabel ke dalam tulisan

PB 2
PKn

Makna Sila Ke-5

Beberapa peranan yang terkandung dalam nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat. Adapun makna-makna tersebut antara lain adalah sebagai berikut;

Keadilan

Pemaknaan yang paling baik dalam dasar Pancasila pada ke-5 ini ialah proses keadilan untuk mendapatkan sesuatu yang menjadi hak masyarakat. Misalnya saja berdasarkan Undang-Undang setiap masyarakat berhak memiliki strata sama di dalam proses hukum.

Adil

Makna yang selanjutnya dalam dasar negara Pancasila kelima ini ialah proses pengembangan sikap adil terhadap sesama manusia, yang menjadi unsur naluriah dalam pembentuka kedamaian masyarakat. Pengertian keadilan ini adalah serangakain prilaku yang menempatkan sesuatu pada porsinya.

Hak dan Kewajiban

Makna yang terkadung dalam sila kelima Pancasila ini selanjutnya ialah wujud menyeimbangkan, menyelaraskan, dan menyerasikan antara hak dan kewajiban dalam masyarakat. Contoh hak dan kewajiban warga negara dalam hal ini misalnya saja menjaga kedaulan Indonesia dengan terus memberikan penanaman jiwa nasionalisme.

Bekerjasama

Pemaknaan dalam sila ke-5 Pancasila ini slanjutnya ialah saling melakukan beragam bentuk kerjasama yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Baik dalam bidang ekonomi, politik, ataupun sosial budaya. Upaya ini dilakukan agar mendapatkan keadilan.

Kedermawanan

Pelaksanaan sebagai wujud daripada impelemnetasi nilai keadilan selanjutnya ialah mengembangkan kedermawanan kepada sesame mahlum hidup, untuk saling berbagai dan tolong menolong. Tujuan hal ini dilakukan agar kehidupan semakin tertata dengam baik.

Kerja Keras

Membiasakan diri dengan cara berhidup hemat, sederhana, dan kerja keras menjadi salah satu pemaknaan dalam bentuk-bentuk pengamalan sila ke-5 Pancasila. Upaya ini dilakukan agar segenap masyarakat dalam menjalankan peranan sebagai perubahan sosial.

Penghargaan

Bentuk lainnya yang berkenaan dengan nilai implementasi dalam sila ke-5 ini ialah menghargai hasih yang menjadi karya orang lain, atau memberikan penghargaan kepada orang-orang yang telah berjasa untuk bangsa dan negara, dalam berbagai bidang yang diperlukan. Seperti olahraga, perlombaan, dan lain sebaginya.

Tolong Menolong

Membiasakan dalam proses tolong-menolong kepada orang lain menjadi salah satu bagian penting untuk pengamalam Pancasila, khususnya dalam Sila Ke-5. Kebiasaan ini akan memberikan pengarih signifikan pada kebahagiaan yang dilakukan individu.

Menjauhi Sikap Negatif

Pengamalan dalam palaksanaan sila ke-5 pancasila selanjutnya ialah menjauhi sikap negative, ataupun pemerasan terhadap orang lain. Hal ini dilakukan agar seseorang bertangung jawab atas apa yang menjadi tugansya. Misalnya saja melihat pada tugas Mahkamah Agung yang terlihat begitu berat untuk menrepkan aturan perundang-undangan.
Berdasarkan makna dan nilai pada sila kelima, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tersebut dapat dipahami bahwa nilai keadilan mémberi jaminan untuk mencapai taraf kehidupan yang Iayak dan terhormat sesuai kodratnya. Selain itu, riilai keadilan menempatkan fungsi demokrasi dalam bidang ekonomi dan sosial.

Lambang Sila Kelima: Padi dan Kapas

Pelambagaan yang menjadi identitas sekaligus karakteristik dalam sila ke-5 ini adalah Padi dan Kapas. Bentuk ilustrasi ini dilakukan sebagai impelementasi ekplisit kebutuhan dasar manusia, yaitu sandang (kapas) dan padi (sebagai pangan).
Arti Lambang Sila Ke-5 Padi dan Kapas
Arti Padi dan Kapas dalam Sila Kelima
  • Kapas = Kebutuhan Sandang Manusia
  • Padi = Kebutuhan Primer Manusia, berupa pangan
  • Paduan Warna = Melambangkan akan syarat utama mencapai kemakmuran warga negara Indonesia

Pengamalan Sila Kelima “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”

Pengamalan yang terkandung dalam sila kemanusiaan yang adil dan beradab sangatlah berkaitan dengan hubungan antarnegara dan warga warga negara. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila kemanusiaan yang adil dan beradab antara lain;
  • Persamaan derajat
  • Penghargaan hak asasi manusia
  • Nondiskriminatif
  • Solidanitas antarsesama manusia dan antarbangsa
  • Keadilan
  • Keberadaban
  • Perdamaian
Dari serangkaian penjelasan diatas, dapatlah dikatakan bahwa saling menghormati dan bekerja sama merupakan salah satu bentuk realisasi dan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab sikap ini dapat dilakukan di berbagai lingkungan termasuk dalam pergaulan internasional, sepertu hubungan inetrnasional ataupun kerjasama internasional.

Contoh Sila Kelima

Adapun beragam contoh dalam penerapan sila kelima Pancasila yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, antara lain sebagai berikut;

Masyarakat

Dalam kehidupan masyarakat yang bisa menjadi proses pemaknaan dalam sila kelima ini mislanya saja adanya peranan masyarakat yang memiliki persamaan derajat di mata hukum, seseorang dihukum atas dasar salah atu tidak bukan pada dasar miskin atupun kaya.

Sekolah

Contoh lainnya yang bisa dijadikan pelajaran dalam pemaknaan sila kelima di sekolah misalnya saja memberikan hak kepada warga non muslim yang sekolah di pendidikan Islam, hak ini mislanya saja memberikan kesempatan untuk pelaksanaan Ibadah, merayakan Hari Raya, dan lain sebagainya.

Kebijakan Pemerintah

Contoh yang dilakukan dalam penerapan keadilan dalam sistem pemerintahan presidensial seperti yang dilakukan Indonesia ialah mebangun Papua sebagai sebagaian dari Indonesia. Pembangunan disana begitu penting lantaran pada saat ini wilayah pembangunan yang tertuju pada Indonesia Wilayah Barat.
Bentuk keadilan yang dilakukan mislanya saja adanya penerapan dalam pemerintahan untuk menyelenggarakan kebijakan BBM satu Harga. Solusi ini sebagai bentuk keadilan bagi warga Papua, yang diharapkan akan menjadi solusi atas permasalahan konflik yang terjadi disana.


SBdP

Pengertian Notasi Angka dan Notasi Balok

Agar lebih mudah dalam mempelajari seni musik, Anda perlu memahami pengertian notasi angka dan notasi balok terlebih dahulu. Dengan memahami kedua jenis bentuk notasi ini akan membantu Anda untuk menghasilkan sebuah lagu yang merdu.

Notasi Angka

Notasi angka merupakan penulisan karya seni musik yang disimbolkan dengan angka. Jenis notasi ini lebih banyak digunakan di Indonesia, India, dan Tiongkok.
Pada mulanya, jenis notasi angka ditemukan oleh Guido D’Arezzo, seorang ahli musik asal Prancis. Beliau menciptakan sebuah metode untuk membaca notasi musik dengan menggunakan suara manusia. Hanya saja ternyata notasi angka tidak bisa dijadikan patokan dalam menentukan tinggi rendah nada, karena hanya digunakan sebagai metode pembelajaran vokal.
Notasi angka
Pada notasi angka digunakan istilah not dengan yang disimbolkan dengan angka, seperti angka 1 (do), 2 (re), 3 (mi), 4 (fa), 5 (sol), 6 (la), dan 7 (si). Angka tersebut menunjukkan tnggi rendah nada dan nada 1 tanpa titik digunakan sebagai nada dasar. Ada juga angka 0 yang menunjukkan angka diam. Nah, berikut panduan dalam belajar notasi angka:
  1. Jika ada angka dengan titik di bagian bawah menunjukkan not tersebut turun satu oktaf dari nada asli.
  2. Jika ada tanda garis miring silang ke kanan berarti not naik setengah oktaf.
  3. Jika ada tanda garis miring ke kiri berarti not turun setengah oktaf.

Notasi Balok

Notasi balok merupakan notasi yang disimbolkan dengan gambar yang menunjukkan tinggi rendahnya suara. Istilah lain dari notasi balok adalah notasi mutlak. Jenis notasi ini memiliki patokan tinggi rendah nada yang tetap (a = 440 Hz). Pada notasi balok juga digunakan sistem paranada dengan garis lima yang digunakan sebagai dasar pembentukan nada.
Pengertian Notasi Angka dan Notasi Balok

Ada 3 bagian dalam notasi balok, yaitu bendera, tangkai, dan kepala. Selain itu ada pula tanda diam yang menyatakan berapa lama musik harus berhenti atau beristirahat
Pb 3
IPA
Alat optik terbagi atas dua jenis, yaitu alat optik alami dan alat optik buatan. Yang termasuk alat optik alami yaitu mata, sedangkan yang termasuk alat optik buatan di antaranya adalah kacamata, kamera, lup (kaca pembesar), Mikroskop, teropong atau teleskop, periskop dan sebagainya.

Teropong sendiri dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu teropong pantul dan teropong bias. Kemudian teropong bias juga ada banyak macamnya seperti teropong bintang, teropong bumi, teropong panggung, dan teropong prisma.
1. Alat Optik: Mata
Mata merupakan alat optik alamiah, ciptaan Tuhan yang sangat berharga. Mata merupakan indra penglihatan dan merupakan organ yang dapat menangkap perubahan dan perbedaan cahaya. Organ ini bekerja dengan cara menerima, memfokuskan, dan menstransmisikan cahaya melalui lensa untuk menghasilkan bayangan objek yang dilihatnya. Struktur anatomi mata diperlihatkan pada gambar berikut.
jenis alat optik mata
Fungsi dari masing-masing bagian mata tersebut ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Bagian Mata
Fungsi
Lensa mata
Memfokuskan agar cahaya atau bayangan yang masuk jatuh di retina mata.
Pupil
Mengatur jumlah cahaya yang masuk ke bola mata.
Kornea
Menerima rangsangan cahaya dan meneruskannya sampai ke mata bagian dalam.
Sklera
Melindungi bola mata terhadap ganguan luar yang bersifat mekanis (ex. benturan) serta berfungsi untuk menjaga bentuk bola mata.
Koroid
Memelihara retina dan mencegah terjadinya pemantulan cahaya di dalam ruang internal mata dengan cara menyerap cahaya yang tidak diperlukan.
Retina
Menerima cahaya dan tempat jatuhnya bayangan benda.
Saraf optik
Meneruskan informasi bayangan benda yang diterima retina menuju otak.
Otot siliari
Mengatur kelengkungan lensa mata. Pengaturan kelengkungan ini diperlukan agar bayangan benda jatuh tepat di retina.

2. Alat Optik: Kacamata
Kacamata merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengatasi cacat mata. Kacamata terdiri dari lensa cekung atau lensa cembung, dan frame atau kerangka tempat lensa berada seperti yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini. Fungsi dari kacamata adalah mengatur supaya bayangan benda yang tidak dapat dilihat dengan jelas oleh mata menjadi jatuh di titik dekat atau di titik jauh mata, bergantung pada jenis cacat matanya.
alat optik: kacamata
Kalian tentu telah mempelajari bahwa jika sebuah benda berada di depan sebuah lensa, bayangan akan dibentuk oleh lensa tersebut. Jauh dekatnya bayangan terhadap lensa, bergantung pada letak benda dan jarak fokus lensa. 
3. Alat Optik: Kamera
Kamera adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan bayangan fotografi pada film negatif. Selain digunakan untuk mengambil (capturing) gambar, kamera canggih dewasa ini juga dapat digunakan untuk merekam (recording) suatu kejadian atau aktivitas tertentu, seperti orang berjalan, menari, tertawa, dan sebagainya. Kamera bekerja seperti mata kita. Komponen-komponen dasar penyusun kamera hampir sama dengan mata kita. Bagian-bagian kamera diperlihatan pada gambar berikut.
alat optik kamera
Fungsi dari bagian-bagian kamera tersebut adalah sebagai berikut.
Bagian Kamera
Fungsi
Lensa cembung
Mengatur agar cahaya yang masuk dapat diterima dengan baik oleh film.
Diafragma
Mengatur jumlah cahaya yang masuk ke kamera.
Pelat film
Sebagai tempat bayangan dan menghasilkan gambar negatif, yaitu gambar yang berwarna tidak sama dengan aslinya, tembus cahaya.
Prisma
Membelokkan cahaya sehingga dapat berputar mengelilingi bagian dalam kamera agar fotografer dapat melihat gambar aktual yang akan diambilnya melalui lensa kamera.
Shutter
Memungkinkan lewatnya cahaya melalui lensa dalam waktu yang singkat.
Aperture
Mengatur besar-kecilnya diafragma.
4. Alat Optik: Lup (Kaca Pembesar)
Lup atau kaca pembesar (atau sebagian orang menyebutnya suryakanta) adalah lensa cembung yang difungsikan untuk melihat benda-benda kecil sehingga tampak lebih jelas dan besar. Sebagaimana yang kalian ketahui, lensa cembung memiliki kemampuan untuk membentuk bayangan maya yang diperbesar jika benda terletak di antara titik fokus dan lensa. Bentuk lup diperlihatkan pada gambar di bawah ini.
alat optik lup (kaca pembesar)
Untuk lup, benda selalu diletakkan dalam ruang I sehingga bayangan akan terletak di ruang (IV). Bayangan yang terletak di ruang (IV) bersifat maya dan tegak (coba baca: 5 macam sifat bayangan pada lensa cembung dan cara menentukannya) sehingga jarak bayangan yang dibentuk lup selalu negatif (sbertanda negatif).
Bahasa Indonesia
contoh-biografi-singkat-pangeran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar