About

Selasa, 16 Januari 2024

Bahasa Indonesia dan Matematika

 Hari/Tanggal : Selasa, 16 Januari 2024


Selamat Pagi,,,Tabik pun ,,,!!

Semoga anak - anak hari ini dalam keadaan sehat dan semangat dalam belajar.

Bahasa Indonesia

Elemen CP : Menyimak : Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi. Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.

Tujuan Pembelajaran : Mampu menentukan latar tempat/waktu dari sebuah teks narasi yang dibacakan atau dari media audio. 

Alur Tujuan Pembelajaran : Peserta didik menggunakan ADIKSIMBA untuk menentukan latar/waktu dari teks narasi.

Pengertian Latar Cerita

Pengertian latar cerita atau tumpu atau yang juga disebut setting cerita merupakan gambaran tempat kejadian yang ada di dalam cerita atau karya sastra. Di dalam latar cerita juga memuat bagaimana situasi dan suasana terjadinya peristiwa. Di dalam pengertian latar cerita juga mengandung kapan terjadinya peristiwa di dalam karya sastra.


Fungsi Latar Cerita

Kini kita akan mempelajari mengenai fungsi latar cerita. Tentu saja diciptakannya unsur di dalam karya sastra pasti memiliki fungsi, bukan? Lalu apa fungsi latar di dalam sebuah cerita atau karya sastra?

Fungsi latar di dalam sebuah cerita pada dasarnya berisi mengenai ruang, waktu, serta suasana terjadinya peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam suatu cerita.

Fungsi adanya latar cerita adalah untuk memberikan suatu gambaran yang jelas supaya berbagai peristiwa yang terjadi di dalam jalannya cerita tersebut benar-benar terjadi atau memberikan informasi yang jelas mengenai situasi yang terjadi di dalam cerita tersebut.

Setting atau pengertian latar cerita juga memiliki fungsi sebagai gambaran kepada pembaca tentang suasana yang benar-benar terjadi di dalam cerita tersebut. Latar ini berfungsi untuk memudahkan pembaca untuk membayangkan hal-hal yang digambarkan terhadap hasil karya sastra atau cerita tersebut.

Saat menulis cerita, penulis diharapkan mampu menampilkan sebuah latar atau setting dengan tepat dengan tujuan membuat cerita yang dibuat menjadi lebih kuat dan lebih hidup. Tanpa adanya sikap dari penulis mengenai latar, maka pembaca juga akan merasa kesulitan membayangkan adanya sebuah peristiwa yang terjadi di dalam jalannya cerita tersebut.


Matematika 

Elemen CP : Pengukuran : Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku. Mereka dapat menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah.

Tujuan Pembelajaran : 

1. Peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku.

Alur Tujuan Pembelajaran : 

1. Peserta didik menganalisis Panjang benda menggunakan satuan baku

SATUAN BAKU PANJANG 

Tahukah kamu alat apa saja yang digunakan untuk mengukur? Alat yang digunakan untuk mengukur panjang, lebar, dan tinggi suatu benda atau bangun adalah meteran dan penggaris. Untuk membandingkan atau mengukur panjang benda diperlukan alat ukur. Alat untuk mengukur panjang buku, pensil, jari, dapat digunakan penggaris. Untuk mengukur lebar lantai, tinggi rumah, dan meja dapat digunakan meteran atau rol meter. 

A. Alat ukur panjang Berikut contoh beberapa alat ukur panjang 

1. Penggaris 

Alat ukur panjang yang sering kita gunakan adalah penggaris. Penggaris juga merupakan meteran. Penggaris ini digunakan sebagai alat untuk membantu pengukuran dalam proses belajar mengajar. Satuan panjang yang digunakan penggaris pada umumnya adalah cm (sentimeter).

2. Meteran pita

Meteran pita biasanya digunakan untuk mengukur panjang kain oleh seorang penjahit.

3. Meteran rol kecil (saku) 

Meteran rol kecil atau meteran saku biasanya digunakan untuk mengukur panjang dan lebar bangun atau benda yang panjangnya kurang dari 10 meter. Meteran rol kecil biasanya digunakan oleh para tukang bangunan. Alat ini dinamakan meteran saku karena dapat dimasukkan di dalam saku dan dapat dibawa kemana-mana. 

4. Meteran rol besar 

Meteran rol besar biasanya digunakan untuk mengukur panjang dan lebar tanah.

Cara mengukur benda dengan menggunakan penggaris dan meteran : 

1. Sejajarkan benda yang akan diukur panjangnya dengan penggaris/meteran. 

2. Pastikan salah satu ujung benda sejajar dengan titik nol pada penggaris/meteran 

3. Pastikan ujung benda yang lain, bilangan yang sejajar dengan ujungbenda tersebut merupakan panjang benda yang diukur. 

B. Mengenal satuan baku panjang dan hubungannya Satuan ukuran baku panjang yang sering digunakan untuk mengukur panjang adalah km, hm, dam, m, dm, cm, dan mm. Untuk memahami satuan ukuran baku panjang, maka perhatikan diagram tangga satuan panjang di bawah ini!

Diagram tangga di atas mempunyai arti bahwa setiap turun satu tangga dikalikan 10 dan setiap naik satu tangga dibagi 10. Dengan demikian diperoleh hubungan kesetaraan sebagai berikut. 

1 km = 10 hm =100 dam 

1 hm = 100 m =10 dam 

1 dam = 100 dm =10 m

Perhatikan Video berikut ini:


Pengukuran Satuan Berat 

Pengertian Satuan Berat dan Alat Ukurnya

Satuan berat merupakan standar atau dasar ukuran yang digunakan untuk menyatakan berat dari suatu benda, misalnya buah ini beratnya 1 kg. Satuan berat yang sering kita gunaan sehari hari adalah ons, kwintal, ton, kilogram, gram, pound, dan lbs.

Biasanya kita menggunaan satuan berat ketika misalnya belanja di pasar, membeli barang di toko bangunan, dan lain-lain. Nah, saat kita akan membeli sesuatu di pasar maupun toko bangunan, terkadang kita melihat suatu alat yang digunakan untuk menghitung berat suatu benda, alat tersebut dinamakan dengan timbangan. Ada berbagai macam bentuk timbangan, ada yang digital dan ada yang manual, bentuknya pun berbeda beda.

Berikut jenis-jenis timbangan.

  • Timbangan duduk atau barang, yaitu timbangan yang berfungsi untuk mengukur berat beras, terigu, gula, serta buah dalam jumlah banyak.
  • Timbangan badan, yaitu timbangan yang berfungsi sebagai alat ukur berat badan seseorang. Timbangan badan biasanya dipakai di rumah sakit, apotek, puskesmas, dan di berbagai tempat lain.
  • Neraca, yaitu alat untuk mengukur massa dari suatu benda. Terdapat beberapa jenis neraca, yakni neraca dua lengan, neraca elektronik, neraca pegas, neraca duduk, dan lain-lain.
  • Timbangan gantung, yaitu timbangan yang berfungsi untuk mengukur berat benda dengan cara digantung. Jadi, benda akan digantungkan di pengait yang ada di timbangan gantung agar beratnya bisa diukur.
  • Timbangan kodok, yaitu timbangan yang sering kali kita jumpai di pasar atau warung-warung karena kegunaannya untuk mengukur berat beras, gula, telur, buah-buahan serta daging. Timbangan ini dalam penggunannya dilengkapi dengan anak batu yang terdiri atas bermacam ukuran, mulai dari 50 gram (½ ons), 100 gram (1 ons), 200 gram (2 ons), 500 gram (½ kg), hingga 1000 gram (1 kg). Timbangan kodok mempunyai kapasitas muatan hingga 10 kg.
  • Timbangan digital, yaitu timbangan untuk mengukur berat suatu benda dengan tingkat ketelitian baca yang sangat kecil.  Cara menggunakannya, yaitu benda diletakkan di atas plat timbangan, kemudian hasil ukurannya akan muncul secara digital di layar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar