Hari/Tanggal : Rabu, 24 Januari 2024
Pemahaman Sains
Peserta didik mengidentifikasi ragam bentang alam dan keterkaitannya dengan profesi masyarakat.
Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik mampu Mengidentifikasi ragam bentang alam dan keterkaitannya dengan profesi masyarakat di sekitarnya
Alur Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik mengaitkan pengaruh ragam bentang alam dengan profesi masyarakat di daerahnya.
Materi Pembelajaran :
Jenis-Jenis Pekerjaan Berdasarkan Letak Geografis
Letak geografis suatu daerah sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat. Tidak hanya dalam segi kehidupan sosial budaya, letak geografis juga berpengaruh pada jenis pekerjaan masyarakatnya. Secara garis besar, letak geografis bisa dibagi menjadi tiga jenis, yaitu wilayah dataran tinggi, dataran rendah serta perairan. Ketiga jenis letak geografis ini memiliki karakteristik serta jenis pekerjaannya masing-masing.
Dataran tinggi
Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), daerah dataran tinggi memiliki ketinggian lebih dari 700 meter di atas permukaan air laut. Contohnya perbukitan dan pegunungan. Daerah dataran tinggi bisa dimanfaatkan menjadi lahan pertanian, perkebunan serta kehutanan. Selain itu, daerah dataran tinggi juga sering digunakan sebagai tempat rekreasi.
Pegunungan
Masyarakat yang hidup di lereng pegunungan sebagian besar bekerja sebagai petani, karena ada banyak potensi alam yang bisa digunakan. Contohnya lahan yang besar bisa ditanami kentang atau tanaman lainnya. Selain itu, masyarakat di dataran tinggi juga memanfaatkan perkebunan untuk menanam teh dan kopi. Potensi alam yang ada terus di kembangkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Agen wisata juga menjadi salah satu jenis pekerjaan yang bisa ditemui di daerah dataran tinggi. Mayoritas dari mereka berjualan, membuka tempat penginapan, menjadi pemandu wisata, menyediakan jasa tour, dan lain-lain.
Dataran rendah
Berbeda dengan dataran tinggi, daerah ini hanya memiliki ketinggian 200 hingga 300 meter di atas permukaan air laut. Hawa atau udaranya tidak sesejuk daerah dataran tinggi. Jenis pekerjaan di dataran rendah lebih bervariasi dibanding dataran tinggi. Karena letak geografisnya yang sesuai dengan berbagai aktivitas ekonomi, seperti pertanian, peternakan, perikanan, perkantoran, industri, perdagangan, perkebunan, dan lain-lain. Contoh jenis pekerjaan yang ada di dataran rendah ialah peternak, petani, wartawan, karyawan, guru, dosen, dokter, perawat, sopir kendaraan umum, dan lainnya. Untuk bidang produksi barang, contohnya industri makanan dan industri pakaian. Sedangkan di bidang jasa, contohnya pelayanan jasa transportasi, pegawai bank, dan lainnya.
Perairan
Perairan merupakan daerah yang dipenuhi air, seperti laut, sungai, danau dan rawa. Jenis pekerjaannya pun berbeda dengan pekerjaan di dataran tinggi serta dataran rendah. Mayoritas masyarakat yang hidup di perairan, bekerja sebagai nelayan. Mereka memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan berlayar dan menangkap ikan, baik untuk dikonsumsi sendiri atau dijual di pasar ikan. Selain menjadi nelayan, banyak masyarakat di daerah perairan yang bekerja sebagai petani garam. Mereka memproduksi garam dari air laut yang dikeringkan dengan bantuan panas matahari. Garam ini nantinya mereka jual untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Pedagang, pemandu wisata, penyedia tempat penginapan dan penyedia jasa tour juga termasuk dalam jenis pekerjaan di daerah perairan, khususnya daerah yang menjadi tempat wisata. Contohnya Pantai Kuta di Bali, sebagai salah satu destinasi wisata terkenal di Indonesia.
Berikut Simak Video Berikut ini :
Elemen CP : Berpikir dan bekerja artistik(Thinking and working artistically) Menunjukkan hasil tari kelompok dengan bekerja secara kooperatif untuk mengembangkan kemampuan bekerja sama dan saling menghargai demi tercapainya tujuan bersama.
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik mampu menunjukkan hasil tari kelompok dengan bekerja secara kooperatif untuk mengembangkan kemampuan bekerja sama dan saling menghargai demi tercapainya tujuan bersama.
Alur Tujuan Pembelajaran : Peserta didik mengenal tari melalui cerita daerah/rakyat
Materi Pembelajaran :
Seni tari yang berkembang dan tumbuh di Indonesia sangatlah kaya dan turut mewarnai kebudayaan nusantara. Keanekaragaman serta kesenian dari tari tradisional tumbuh mulai dari Sabang hingga Merauke dan bahkan seni tari tradisional telah menjadi identitas dari setiap daerah, karena setiap seni tari tradisional dari daerah tertentu memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing. Oleh karena itulah, seni tari tradisional nusantara harus dilestarikan.
Salah satu cara untuk melestarikan tari tradisional adalah dengan mengenal jenis-jenis tari tradisional. Hal tersebut bisa dimulai dengan memahami apa itu tari tradisional, sejarah dan tentu saja beberapa contoh tari tradisional di nusantara.
1. Jenis Tari Tradisional
Meskipun seni tari tradisional tampaknya telah mengerucut, akan tetapi tari tradisional sebenarnya masih memiliki beberapa jenis yang berbeda-beda, berdasarkan pada nilai artistiknya, tari tradisional dapat dibedakan menjadi tiga di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Tari tradisional primitif
Tari primitif adalah tarian yang gerak dan iringannya masih sederhana. Secara umum, koreografinya belum dikerjakan secara serius dan busana serta tata riasnya juga kurang diperhatikan.
Tarian tradisional jenis ini jarang dipentaskan dan sudah jarang ditemukan, mungkin hanya dapat ditemukan di daerah terpencil atau pedalaman saja.
2. Tari klasik
Tari klasik adalah tarian tradisional yang sudah mapan atau baku, baik dari segi gerak maupun iringannya. Tarian ini sudah mendapatkan perhatian yang cukup besar dan biasanya dikerjakan secara serius oleh masyarakat setempat.
Tarian ini juga mendapatkan dukungan penuh dari tetua, bangsawan atau raja suatu daerah. Tarian ini dianggap memiliki nilai artistik yang tinggi karena telah menempuh perjalanan yang cukup panjang dan telah mengalami masa kejayaan.
3. Tari rakyat
Tari rakyat adalah tarian yang memiliki gerakan dan pola langkah yang sederhana dan mudah dipelajari meskipun telah mengalami penggarapan koreografi yang serius.
Tarian ini terlahir dari budaya masyarakat pedesaan yang berada di luar tembok keraton. Tarian ini diciptakan dan ditujukan untuk dinikmati oleh rakyat, sehingga tidak ada beban khusus terhadap kerajaan atau pihak penguasa lain yang menuntut nilai estetika tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar