About

Rabu, 15 Januari 2025

P5 dan Pendidikan Pancasila

Hari/Tanggal: Kamis/ 16 Januari 2025

Guru : Fitka Afrillita, S. Pd.


Tabik pun sholih sholiha bu guru kelas 2c 🙏 bagaimana kabarnya?  Semoga selalu sehat dan semangat dalam belajar serta beribadah.

Alhamdulillah hari ini kita berjumpa kembali di hari Kamis dalam keadaan sehat.

Pada pertemuan sebelumnya di pelajaran matematika telah mempelajari tentang penulisan kalimat matematika dalam perkalian dengan angka ,taukah kalian apa itu perkalian dan bahasa indonesia tentang kata sifat dan kata benda .taukah kamu arti dari kata benda ?

Ya benar kata benda adalah  Kata benda adalah kata yang mewakili orang, tempat, benda, tumbuhan dan hewan.Pada pertemuan ini anak-anak akan belajar p 5 dan pendidikan pancasila 

Untuk pelajara pendidikan pancasila  yang akan kita pelajari adalah hobi di lingkungan  sekolah,sedangkan p5 tentang tarian daerah,lagu derah dan permainan tradisonal.

P5

AKTIFITAS 7

Merancang Konsep Penampilan (Berlatih)


Kegiatan Awal

1. Menyiapkan bahan untuk latihan

2. Pemantauan kegiatan latihan

 

Kegiatan Inti

1. Pendidik memantau proses kegiatan berlatih peserta didik.

2. Pendidik memberikan contoh serta pendampingan jika terdapat pertanyaan.

3. Selama kegiatan, pendidik ikut serta mendampingi peserta didik.

Penutup

Pendidik memberikan penguatan untuk proses latihan tari tradisional dan lagu daerah yang akan di tampilkan pada tahap gelar karya.

Permainan Tradisional Daerah Lampung

1. Bedil Betung/Jejok


Berbeda halnya dengan tiga permainan di atas. Permainan ini lebih mengandalkan keakuratan dan kekuatan tembakan. Sumber tenaga tembakan berasal dari dorongan satu tangan pemain. Sementara tangan lainnya digunakan untuk memegang selongsong. Bahan yang diperlukan adalah bambu, dan buah leak. Satu ruas bambu digunakan sebagai selongsong.

Selain itu. Diperlukan juga satu bilah bambu sebagai alat pendorong pada selongsong yang telah diberi buah leak. Para pemain terbagi dalam dua kelompok. Posisi kelompok saling berhadapan dengan jarak sekitar enam meter. Setelah aba-aba permainan dimulai. Mereka saling serang dengan akurasi tembakan pada badan hingga kaki kelompok lawan. Layaknya seperti di medan pertempuran. Para pemain yang telah terkena tembakan dinyatakan gugur. Pemenang adalah kelompok yang berhasil menembak seluruh anggota kelompok lawan.

2. Lempar selop

Permainan lempar selop dilakukan paling sedikit oleh dua orang. Dan, bisa dilakukan oleh anak laki-laki maupun perempuan. Bahan permainan hanyalah sebidang tanah dan beberapa sandal pemain yang dikumpulkan tersusun di tengah arena permainan. Awal permainan adalah dengan melakukan undian untuk menentukan siapa yang menjadi pelempar sandal pertama, kedua, dan seterusnya. Jika pemain pertama gagal meruntuhkan sandal yang telah tersusun, maka ia akan digantikan oleh pemain kedua. Jika sandal yang dilemparkan berhasil meruntuhkan susunan sandal, maka si pemain akan mengejar dan menangkap lawannya. Lawan yang berhasil ditangkap dianggap kalah. Keriangan sangat terasa dalam permainan ini, baik saat pemain melempar sandal, ataupun saat pemain mengejar lawannya untuk ditangkap


3. Belakang/Jeduman

Daftar Permainan Tradisional Provinsi Lampung

Bledukan merupakan salah satu permainan tradisional yang terdapat di Kecamatan Abung Timur, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung. Pada masa lalu, bledukan terbuat dari bambu dengan menggunakan bahan bakar minyak tanah, Bledukan biasa digunakan masyarakat Lampung Utara ketika sedang manjau pada saat upacara adat atau begawi. Pada saat ada kunjungan besan sewaktu lamaran ataupun pernikahan selalu ditandai dengan bunyi bledukan kemudian diikuti dengan alunan musik kolintang.

Pada saat ini, permainan biasa dilakukan secara beramai-ramai baik oleh anak laki-laki, anak perempuan maupun orang dewasa. Bentuk dari bledukan seperti senapan dengan panjang sekitar 120 -150 cm dan memiliki 2 pegangan yang berukuran sekitar 30-50 cm. Bledukan terbuat dari kaleng-kaleng bekas makanan dan botol-botol bekas minuman yang disambung satu per satu kemudian dibalut oleh kain dan direkatkan oleh karet. Pada masa lalu, bledukan terbuat dari bambu dengan menggunakan bahan bakar minyak tanah. Ketika minyak tanah sukar didapat, berubahlah bahan baku bledukan menjadi menggunakan kaleng bekas makanan dan botol bekas minuman dengan bahan bakarnya spiritus.

4. Kucing buta

Daftar Permainan Tradisional Provinsi Lampung

Kucing buta adalah permainan anak-anak yang dimainkan dengan cara salah seorang pemain matanya ditutup dengan kain, sehingga tidak dapat melihat seperti orang buta, dari sinilah permainan ini disebut kucing buta. Permainan

ini dilakukan di halaman rumah, di lapangan yang datar. Mereka memilih salah seorang menjadi pemeran kucing buta dan kadang-kadang ada yang langsung rela untuk memainkan kucing itu.

Pemeran kucing buta ditutup matanya dengan serbet atau sapu tangan sehingga tidak bisa melihat. Semua pemain berpegang tangan membentuk lingkaran mengelilingi kucing buta, sambil melagukan seperti syair kucing buta cari aku, siapa dapat aku menunggu sampai dua tiga kali sesuai kesepakatan. Seluruh pemain secara serentak duduk berjongkok dan diam tak bersuara. Bila di antara anak-anak ada yang bersuara maka dengan spontan kucing buta menuju suara tersebut dan langsung merangkulnya dan menyebut namanya. Bila tebakan tersebut benar maka kucing buta dikatakan menang oleh musuh-musuhnya. Sehingga terjadi pergantian pemeran kucing buta. Bila tebakannya salah maka kucing buta statusnya tetap dan permainan dilanjutkan seperti semula.

5. Ngumpet sarung
Permainan ngumpet sarung adalah permainan tradisional yang di mainkan secara berkelompok dengan menggunakan media utama sarung. Permainan ini seperti bermain petak umpet pada umumnya, tetapi tidak bersembunyi di suatu tempat melainkan bersembunyi di balik sarung dan pemain yang berjaga harus menebak siapa yang ada di balik sarung.

CP :

Peserta didik mengidentifikasi dan menghargai identitas dirinya sesuai dengan jenis kelamin, hobi, bahasa, serta agama dan kepercayaan di lingkungan rumah dan sekolah; mengenal karakteristik lingkungan tempat tinggal dan sekolah sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; mengenal bendera negara, lagu kebangsaan, simbol dan sila-sila Pancasila dalam lambang negara Garuda Pancasila; mematuhi aturan di lingkungan keluarga dan menceritakannya; mengenal para perumus Pancasila dan menerapkan nilai-nilai Pancasila; dan mempraktikkan sikap dan perilaku menjaga lingkungan tempat tinggal dan sekolah.


Elemen Bhinneka Tunggal Ika :

Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menghargai identitas dirinya sesuai dengan jenis kelamin, hobi, bahasa, serta agama dan kepercayaan di lingkungan rumah dan sekolah.

Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat Menyebutkan identitas diri sesuai hobi di lingkungan rumah dan sekolah.

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

Peserta didik dapat mengidentifikasi identitas dirinya sesuai dengan jenis kelamin, hobi, bahasa, serta agama dan kepercayaan di lingkungan rumah

Metode Pembelajaran :

Cooperatif Learning

Metode Gambar, Diskusi, Tanya jawab

Memasak

Origami

Otomotif

Bepergian

Kolektor

Membuat Diorama

CP :

Peserta didik mengidentifikasi dan menghargai identitas dirinya sesuai dengan jenis kelamin, hobi, bahasa, serta agama dan kepercayaan di lingkungan rumah dan sekolah; mengenal karakteristik lingkungan tempat tinggal dan sekolah sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; mengenal bendera negara, lagu kebangsaan, simbol dan sila-sila Pancasila dalam lambang negara Garuda Pancasila; mematuhi aturan di lingkungan keluarga dan menceritakannya; mengenal para perumus Pancasila dan menerapkan nilai-nilai Pancasila; dan mempraktikkan sikap dan perilaku menjaga lingkungan tempat tinggal dan sekolah.


Elemen Bhinneka Tunggal Ika :

Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menghargai identitas dirinya sesuai dengan jenis kelamin, hobi, bahasa, serta agama dan kepercayaan di lingkungan rumah dan sekolah.

Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat Menyebutkan identitas diri sesuai hobi di lingkungan rumah dan sekolah.

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

Peserta didik dapat mengidentifikasi identitas dirinya sesuai dengan jenis kelamin, hobi, bahasa, serta agama dan kepercayaan di lingkungan rumah

Metode Pembelajaran :

Cooperatif Learning

Metode Gambar, Diskusi, Tanya jawab

Memasak

Origami

Otomotif

Bepergian

Kolektor

Membuat Diorama

Ayo bercerita!

Apakah kalian mempunyai hobi di lingkungan rumah?

Coba sebutkan hobi kalian!

Ceritakan kepada teman-teman kalian!

Mari, Memperkaya Ilmu




Mari, Mencari Jawaban 

Untuk menjawab soal nomor 4 di bagian Mari, Berlatih, perkirakanlah kejadian yang akan terjadi. Kejadian itu bisa kejadian baik atau kejadian tidak baik.

Anak mempunyai hobi di sekolah. Hobi setiap anak berbeda-beda. Ada juga yang hobinya sama. Hobi di sekolah bermacam-macam. Ada yang dilakukan di dalam ruangan. Ada pula yang dilakukan di luar ruangan.

Mari, Bercerita Kalian mempunyai hobi di sekolah. Ceritakan hobi kalian di sekolah.


Latihan Soal:

Jawablah pertanyaan sesuai bacaan. 

1. Bela kelas berapa? 

2. Apa hobi Bela? 

3. Mengapa Bela melakukan hobi pada jam istirahat?

Baiklah Bu guru ucapkan terimakasih jangan lupa sholat 5 waktu dan selalu gunakan 4 kata ajaib tolong, terimakasih, permisi dan maaf. semangat selalu dalam belajar. Bu guru akhiri wassalamualaikum. wr. wb
Refleksi?Kesimpulan :
ALhamdulillah kegiatan pembelajaran pendidikan pancasila yang dilalsanakan dapat dipahami dengan baik oleh kelas 2C semua siswa memahami apa itu hobi dan kapan hobi dapat dilakukan. kemudian untuk kegiatan P5 juga semua peserta didik senang dan memahami materi permainan tradisional lampung sesuai dengan tema kearifan lokal. 
























Tidak ada komentar:

Posting Komentar