Hari/Tanggal : Kamis, 26 Oktober 2023
Selamat Pagi,,,Tabik pun ,,,!!
Semoga anak - anak hari ini dalam keadaan sehat dan semangat dalam belajar.
ELEMEN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN :
> MATEMATIKA : Bilangan
Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai satuan.peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000. Mereka dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai 100 menggunakan benda-benda
konkret, gambar dan simbol matematika. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengankelipatan dan faktor.
Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan antar-pecahan dengan pembilang satu (misalnya, 1/2, 1/3, 1/4) dan antar-pecahan dengan penyebut yang sama (misalnya, 2/8, 4/8, 7/8). Mereka dapat mengenali pecahan senilai menggunakan gambar dan simbol matematika.
Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan desimal. Mereka dapat menyatakan pecahan decimal persepuluhan dan perseratusan, serta menghubungkan pecahan desimal perseratusan dengan konsep persen.
>B.INDONESIA : Membaca
Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik. Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan fasih. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif. Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.
TUJUAN PEMBELAJARAN :
> MATEMATIKA :
1. Peserta didik dapat memahami arti kesejajaran/paralelisme.
> B. INDONESIA :
1. Melalui kegiatan mengenali majas personifikasi dalam teks “Tepuk Bulu” dan mengerjakan latihan, peserta didik dapat memahami dan menggunakan majas personifikasi.
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) :
> MATEMATIKA
1. Peserta didik memahami arti kesejajaran/paralelisme.
> BAHASA INDONESIA
1. Peserta didik menulis atau menggambarkan suatu keadaan menggunakan majas personifikasi.
MATERI :
> MATEMATIKA
GARIS SEJAJAR
Garis sejajar adalah garis yang berada pada suatu bidang datar dan tidak mempunyai titik temu dengan garis lain. Garis sejajar memiliki kemiringan atau gradien yang sama. Jika suatu garis memotong salah satu dari dua garis yang sejajar maka garis tersebut juga memotong garis lainnya. Besar sudut sehadap atau sudut yang dibentuk oleh garis yang memotong garis sejajar adalah sama besar. Garis sejajar tidak harus sama panjang. Garis sejajar dilambangkan dengan simbol "//".
>B.INDONESIA :
MAJAS PERSONIFIKASI
Majas adalah salah satu bentuk gaya bahasa yang biasanya digunakan dalam membuat sebuah kalimat menjadi semakin hidup. Dengan kata lain, majas bisa menjadi ungkapan yang bisa menghidupkan sebuah kalimat dengan menciptakan sebuah suasana.
Menurut KBBI, majas diartikan sebagai sebuah cara untuk melukiskan sesuatu dengan menyamakan sesuatu atau kata yang lain dalam bentuk sebuah kiasan.
Majas yang biasanya digunakan dalam penulisan sebuah karya sastra, biasanya diterapkan dalam puisi dan prosa. Tetapi, puisi biasanya menggunakan lebih banyak lagi majas dibandingkan prosa. Karena, majas adalah sebuah bahasa kiasan yang mampu menghidupkan sebuah karya sastra serta bisa menimbulkan konotasi tertentu.
Majas personifikasi adalah sebuah gaya bahasa yang indah, uang biasanya digunakan untuk mengungkapkan maksud tertentu pada sebuah tulisan, karya sastra, maupun ucapan untuk memberikan sifat manusiawi terhadap suatu benda di kehidupan nyata yang tidak memiliki sifat seperti itu.
Kata personifikasi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu prosopopoeia yang memiliki arti memanusiakan. Personifikasi juga diambil dari bahasa Inggris yaitu person, yang berarti orang.
Sehingga, pengungkapan majas ini menggunakan perilaku manusia yang diberikan pada sesuatu yang bukan manusia, seperti benda-benda di kehidupan nyata yang tidak memiliki sifat itu. Benda yang bisa diberikan sifat manusiawi menggunakan majas ini termasuk tumbuhan, benda mati, hewan, awan, langit, dan lain sebagainya.
Dengan menggunakan majas personifikasi, maka bisa membuat benda selain manusia dianggap seolah-olah hidup seperti halnya manusia. Misalnya benda mati yang digambarkan seolah bisa berjalan, bernapas, menari.
Majas ini juga masuk ke dalam kategori majas perbandingan yang biasa digunakan untuk membandingkan suatu objek dengan objek yang lainnya. misalnya, hembusan angin di tepi pantai membelai rambut indahku.
Dengan kata lain, berbagai benda bisa diibaratkan mampu melakukan berbagai sifat manusia, seperti berpikir, melakukan sesuatu, dan berprilaku layaknya benda hidup. Sebuah ungkapan bisa dikatakan sebagai majas personifikasi jika memenuhi beberapa kriteria seperti bersifat membandingkan yang mati seolah-olah menjadi hidup, dan melibatkan sebuah panca indera.
Sifat manusia yang dialihkan ke makhluk yang bukan manusia atau benda mati meliputi, watak, karakter, ciri fisik, tingkah laku, pikiran, perasaan, verbal, nonverbal, dan sebagainya. Itu sebabnya, di dalam penggunaan majas ini terdapat persamaan sifat antara manusia dengan benda mati.
Akan tetapi, sifat tersebut sebenarnya memiliki perbandingan yang sangat kontras. Makanya, majas personifikasi dapat dipandang sebagai majas yang berdasarkan pada sifat persamaan atau perbandingan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar