Tema 6 Subtema 1 PB 5
Hari/Tanggal : Rabu, 8 Januari 2019
Tujuan Pembelajaran:
·
siswa mampu menjelaskan makna yang
terkandung dalam puisi dengan tepat.
·
siswa mampu mengungkapkan makna
yang terkandung dalam puisi secara lisan maupun tulisan dengan benar.
·
siswa mengidentifikasi tempo dan
tinggi rendahnya nada dalam lagu dengan benar.
·
siswa menyesuaikan tempo dengan jenis
lagu dengan tepat.
·
siswa mampu
mengidentifikasi keragaman kegiatan dalam masyarakat dengan benar.
PB 5
Bahasa Indonesia
Makna puisi adalah arti atau maksud atau isi yang
terkandung dalam puisi yang dapat ditangkap oleh pembaca sesuai tingkat
pengalaman dan pengetahuannya. Oleh karena itu, makna puisi akan berbeda-beda
manakala penafsirannya tidak sama. Bahkan, bukan tidak mungkin akan bertolak
belakang.
Beberapa hal yang berkaitan dengan apresiasi puisi adalah pemahaman
terhadap unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik puisi meliputi tema,
diksi, bait/larik, rima, makna, amanat. Adapun unsur ekstrinsiknya adalah latar
belakang penulis, keadaan masyarakat pada saat puisi tersebut digubah, sosial,
politik, adat, dan sebagainya.
Tahap Kegiatan dalam Analisis Makna Puisi
Tahap kegiatan dalam menganalisis makna puisi pada dasarnya merupakan tahap
lanjutan dari kegiatan menganalisis bangun struktur puisi. Meskipun demikian,
kegiatan analisis makna puisi dapat juga dilaksanakan secara terpisah dan hanya
pada pengidentifikasian serta pembagiannya lebih mudah. Tahap kegiatan yang
harus ditempuh pembaca saat menganalisis lapis makna puisi dapat dipaparkan sebagai
berikut.
1. Bacalah puisi yang telah dipilih secara berulang-ulang.
2. Berusaha memahami makna yang terkandung dalam judul puisi.
3. Berusaha memahami gambaran makna yang ditampilkan penyair secara umum.
4. Menetapkan kata-kata yang termasuk dalam kategori lambang dan kata-kata
yang termasuk dalam kategori simbol maupun utterance.
5. Berusaha memahami makna setiap simbol puisi yang menjadi objek analisis.
6. Berusaha memahami makna yang terdapat dalam setiap baris puisi.
7. Berusaha memahami hubungan makna antara baris puisi yang satu dengan
baris puisi lainnya.
8. Berusaha memahami satuan-satuan pokok pikiran, baik yang terkandung
dalam sekelompok baris maupun satuan pokok pikiran yang terdapat dalam bait.
Perlu diperhatikan dengan baik bahwa pokok pikiran atau subject matter,
meskipun umumnya tertuang dalam bait, sering kali juga tertuang dalam
sekelompok baris. Hal ini terjadi jika penyair tidak memberikan penanda bait
sebagai penanda satuan pikiran yang ditampilkannya.
9. Berusaha memahami sikap penyair terhadap pokok pikiran yang
ditampilkannya.
10. Berusaha memahami sikap penyair terhadap pembaca sewaktu menampilkan
pokok-pokok pikirannya. Merangkum hasil pemahaman pokok pikiran, sikap penyair
terhadap pokok pikiran, serta sikap penyair terhadap pembaca dalam satu
paragraf atau lebih sesuai dengan jumlah pokok pikiran yang ada dengan
menggunakan bahasa pembaca sendiri. Pada tahap ini, pembaca pada dasarnya telah
sampai pada tahap menganalisis totalitas makna puisi.
Tahapan kerja tersebut tentu saja masih bersifat lentur, dalam arti masih
bisa ditambah atau dikurangi. Selain itu, tahapan kerja bukanlah berlangsung
secara benar-benar terpisah karena dalam pelaksanaannya, batas antara tahap
yang satu dengan yang lain sering kali kabur. Akan tetapi, sebagai pedoman,
tahap kerja analisis lapis makna puisi tersebut sangat baik untuk dilaksanakan.
PKn
Keberagaman adalah suatu kondisi
dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan dalam berbagai bidang.
Perbedaan tersebut terutama dalam hal suku bangsa, ras, agama, keyakinan, ideologi
politik, sosial budaya, ekonomi, dan jenis kelamin. Keanekaragaman yang
dimiliki bangsa Indonesia merupakan kekayaan dan keindahan bangsa.
Gambaran keberagaman bangsa Indonesia dapat kita lihat dari ras, dan suku dengan memperhatikan warna kulit, bentuk rambut dan lain lain. Gambaran keberagaman bangsa Indonesia dapat kita lihat dari sosial budaya, sedangkan dari seni sebagai hasil dari kebudayaan dapat kita lihat dari tarian dan nyanyian. Yang semuanya terbingkai dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika Sejarah bangsa Indonesia menunjukkan bahwa berbagai agama di Indonesia sejak dahulu kala berkembang dan berdampingan secara damai.
1. Faktor Penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesia
Keberagaman di Indonesia disebabkan oleh keadaan geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan letaknya saling berjauhan. Nenek moyang kita dahulu menetap di daerah yang terpisah sehingga mengembangkan kebudayaannya sendiri-sendiri. Secara umum keberagaman masyarakat Indonesia disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.
Gambaran keberagaman bangsa Indonesia dapat kita lihat dari ras, dan suku dengan memperhatikan warna kulit, bentuk rambut dan lain lain. Gambaran keberagaman bangsa Indonesia dapat kita lihat dari sosial budaya, sedangkan dari seni sebagai hasil dari kebudayaan dapat kita lihat dari tarian dan nyanyian. Yang semuanya terbingkai dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika Sejarah bangsa Indonesia menunjukkan bahwa berbagai agama di Indonesia sejak dahulu kala berkembang dan berdampingan secara damai.
1. Faktor Penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesia
Keberagaman di Indonesia disebabkan oleh keadaan geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan letaknya saling berjauhan. Nenek moyang kita dahulu menetap di daerah yang terpisah sehingga mengembangkan kebudayaannya sendiri-sendiri. Secara umum keberagaman masyarakat Indonesia disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.
1. Letak strategis wilayah Indonesia. Letak Indonesia
yang strategis mengakibatkan wilayah kita menjadi jalur perdagangan
internasional. Kedatangan bangsa asing yang berbeda ras, kemudian menetap di
Indonesia mengakibatkan kemajemukkan ras, agama dan bahasa.
2. Kondisi negara kepulauan. Negara Indonesia terdiri
atas beribu-ribu pulau yang secara fisik terpisah-pisah. Hal ini mengakibatkan
perbedaan suku bangsa, bahasa, budaya, serta peranan laki-laki dan perempuan.
3. Perbedaan kondisi alam. Kondisi alam yang berbeda
seperti daerah pantai, pegunungan, daerah subur, padang rumput, pegunungan,
dataran rendah, rawa, dan laut mengakibatkan perbedaan masyarakat.
4. Keadaan transportasi dan komunikasi. Kemajuan sarana
transportasi dan komunikasi juga memengaruhi perbedaan masyarakat Indonesia.
Kemudahan sarana ini membawa masyarakat mudah berhubungan dengan masyarakat
lain, meskipun jarak dan kondisi alam yang sulit.
5. Penerimaan masyarakat terhadap perubahan. Ada
masyarakat yang mudah menerima orang asing atau budaya lain, seperti masyarakat
perkotaan. Namun ada juga sebagian masyarakat tetap bertahan pada budaya
sendiri.
SBdP
Tempo adalah
ukuran kecepatan dalam birama lagu.
Ukuran kecepatan bisa diukur dengan alat bernama metronom dan
alat bernama kibor. Di
dalam keyboard terdapat digital metronome yang bisa berfungsi sebagai pengukur
kecepatan dalam birama, misalnya 3/4 atau 4/4. Tempo standard lagu pop antara 64-80 atau 100-120,
untuk lagu mars bisa antara 140-160, dan dixieland atau country ballad mungkin
bisa sampai 220 . Lagu Oh, Susanna di dalam kurikulum keyboard Purwacaraka
untuk tingkat pertama mencantumkan angka 210 untuk tempo Dixieland . Sedangkan
lagu Yesterday Once More di dalam buku Twilight Memory 7, karya Carpenters
mencantumkan angka 64 untuk Tempo style 8 Beat .
Di dalam keyboard PSR 3000 Yamaha, tempo
ditandai dengan 4 lampu . Bila birama 4/4 dimainkan, tiap lampu akan menandakan hitungannya
ke 1,2,3,4 sesuai kecepatan tempo ( misalnya 60-120 ). Pada metronom manual,
stik besi kecil diset pada angka 140 misalnya atau untuk mood Allegretto atau
Andantino, dan berbunyi "cling - tak - tak - tak." Atau metronom
digital akan menyala lampunya misalnya: " merah - hijau - hijau - hijau .
" Atau nyala " Besar - kecil - kecil - kecil . " Menggunakan batere
kotak 9-12 v.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar