Tema 6
Subtema 3 PB 2 dan 3
Hari/Tanggal
: Rabu/22 Januari 2020
Tujuan
Pembelajaran :
PB 2
1. Siswa
Mampu menjelaskan langkah - langkah mendeklamasikan puisi
2. Siswa
mampu menjelaskan Karya seni Kolase
3. Siswa
mampu menjelaskan upaya pelestarian makhluk hidup
PB 3
1. Siswa
mampu menjelaskan keragaman agama dan tempat ibadah
2. Siswa
mampu menjelaskan persebaran Sumber Daya Alam di Indonesia
3. Siswa
mampu menjelaskan penekan pada deklamasi puisi
PB 2
Mendeklamasikan
puisi adalah salah satu cara untuk memberikan apresiasi pada suatu karya.
Biasanya, orang-orang hanya mendeklamasikan puisi-puisi yang bagus saja, dan
sesuai dengan amanat yang ingin disampaikan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), deklamasi artinya penyajian sajak yang disertai lagu dan gaya.
Siapapun
bisa belajar mendeklamasikan puisi. Pada saat mendeklamasikan puisi, kamu bebas
menggunakan gaya dan lagu. Kalau kamu ingin mendeklamasikan puisi dengan baik,
yuk simak langkah-langkahnya dibawah ini:
1. Membaca
dan menangkap isi puisi
Kamu perlu
menangkap isi puisi karena isi puisi dapat menuntunmu saat mendeklamasikan
puisi. Setelah tahu isi dan maknanya, kamu baru dapat menentukan mimik yang
sesuai dengan isi puisi.
Contoh:
Puisi yang
menceritakan bencana alam dapat kamu deklamasikan dengan mimik sedih.
Sebaliknya, puisi yang menceritakan keindahan alam dapat kamu deklamasikan
dengan mimik gembira. Ada puisi yang membawa keceriaan, ada juga puisi yang
menawarkan nuansa bingung, panik, bimbang, dan masih banyak lagi.
2.
Menghafalkan puisi yang akan dideklamasikan. Malu banget kan kalau kelihatan
bawa contekan?
3. Memberi
tanda-tanda pembacaan puisi.
Ada tanda /
untuk penanda jeda sebentar, dan ada tanda // untuk penanda jeda lama. Penanda
juga bisa diberikan untuk intonasi datar, naik dan turun.
4. Berlatih
mendeklamasikan puisi sesuai dengan tanda-tanda dan isi puisi yang telah
ditentukan. Kalau kamu belum pernah mendeklamasikan puisi sama sekali, ada
baiknya mencari video penampilan deklamasi puisi orang lain dan mempelajarinya
terlebih dahulu.
5.
Mendeklamasikan puisi - Jangan lupa deklamasikan dengan lafal, intonasi, gerak,
penghayatan, dan mimik yang sesuai.
Setelah
mendeklamasikan puisi, kamu bisa meminta saran kepada orang yang menyaksikan
penampilanmu.
Pengertian Kolase
Kolase adalah komposisi artistik yang dibuat dari bermacam-macam bahan, seperti kertas, kain, kaca, logam, kayu, dan lainnya yang ditempelkan pada permukaan gambar. Kolase adalah karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan bermacam-macam macam paduan bahan. Selama bahan itu dapat dipadukan dengan bahan dasar, akan menjadi karya seni kolase yang dapat mewakili persaan estetis orang yang membuatnya.
Cara Membuat Karya Seni Kolase dengan Benar
Bahan-bahan pembuatan kolase antara lain:
1. Serutan Kayu
Untuk bahan kolase dapat digunakan serutan kayu yang wajib dikeringkan dahulu. Hal ini dimaksudkan agar warnanya tidak berubah, lalu serutan kayu dipotongpotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan dan siap untuk ditempel.
2. Kaca
Kaca yang digunakan adalah bekas potongan kaca yang biasa didapat di tempat orang yang memasang bingkai untuk gambar pajangan yang sudah tidak digunakanlagi. Agar kaca berwarna, dapat digunakan kaca biasa yang dicat. Kalau pemotong kacatidak ada, kaca dapat dibentuk dengan cara mengetok atau menghempaskan ke atas permukaan yang keras. Dengan cara ini akan diperoleh ukuran kaca yang tidak teratur dan tidak sama besar. Dalam pengolahan kaca diharapkan berhati-hati agar tidak terluka.
3. Batu
Batu yang cocok adalah batu akik sebab memiliki bermacam-macam warna, lalu diasah sehingga warnanya akan kelihatan lebih cemerlang.
4. Logam
Untuk kolase sebaiknya dipilih bekas-bekas logam yang gampang didapat, seperti seng, kuningan, dan aluminium. Plat logam dapat dipotong-potong dengan ukuran yang dikehendaki, lalu baru didatarkan ke bidang dasar kolase.
5. Keramik
Keramik mempunyai warna yang cukup banyak. Untuk keperluan membuat kolase dapat digunakan bekas potongan keramik untuk lantai rumah. Bahan ini dapat dipotongpotong, sesuai ukuran yang dikehendaki.
6. Tempurung (batok kelapa)
Untuk bahan kolase sebaiknya dipilih tempurung dari kelapa setengah tua sampai kelapa tua, lalu dibersihkan dari serat-serat sabut itu dihaluskan dengan ampelas. Setelah halus, baru dipotong dengan ukuruan yang dikehendaki.Tempurung dapat dipotong-potong dengan gergaji besi sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
7. Biji-Bijian
Biji-bijian diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, biji-bijian ini banyak pula macamnya, demikian pula bentuk, ukuran, warna, dan teksturnya. Biji-bijian ini hendaknya dikeringkan terlebih dahulu agar warnanya tidak berubah lagi demikian pula penyusutannya. Bila perlu, dapat pula digoreng tanpa minyak.
8. Daun-daunan
Daun-daunan adalah bahan kolase yang sangat gampang diperoleh. Untuk dijadikan bahan kolase, diambil daun kering atau daun yang sudah gugur. Pilihlah warna daun kering yang berbeda-beda agar dalam penyusunannya menjadi sebuah lukisan atau desain akan lebih mudah.
9. Kulit-kulitan
Kulit-kulit berasal dari kulit buah dan kulit batang tumbuh-tumbuhan. Tidak semua kulit buah dapat dijadikan bahan kolase, demikian pula dengan kulit batang, kulit salak, kulit kacang tanah, kulit jeruk, dan kulit rambutan. Kulit batang yang dapat dijadikan kolase di antaranya: rambutan, kulit pisang, dan kelopak bambu. Semua kulit-kulitan haruslah dikeringkan dahulu sebelum digunakan sebagai bahan kolase, lalu dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
10. Kertas Bekas
Untuk bahan kolase sebainya dipilih kertas yang berwarna. Semua kertas berwarna pada dasarnya dapat dijadikan bahan kolase. Kertas-kertas bekas sampul, majalah, poster-poster, almanak-almanak, kemasan rokok atau kemasan produk-produk industri dapat pula digunakan sebagai bahan kolase. Dalam pemakaian, kertas dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
Caranya Melestarikan Makhluk Hidup
Ada banyak metode pelestarian
makhluk hidup dan banyak lagi cara yang belum diterapkan. Berikut beberapa
metode pelestariannya:
·
Penebangan pohon yang dipilih dengan hanya menebang pohon-pohon
yang sudah tua, agar pohon-pohon muda dapat bertumbuh dengan baik. Setelah
penebangan, reboisasi diterapkan
yaitu hutan yang ditebangi ditanamkan kembali
·
Perlindungan hewan dan tumbuhan, dengan prioritas pada
hewan langka; hewan-hewan dilindungi di kebun binatang dan suaka
margasatwa sedangkan tumbuhan-tumbuhan dilindungi di kebun
raya, hutan lindung (kawasan hutan yang vital sebagai sistem
perlindungan kebutuhan-kebutuhan hidup); kedua dapat dilindungi di cagar
alam dan taman nasional dimana ekosistemnya masih asli
·
Membantu perkembangbiakan dengan cara pembudidayaan (penanaman,
kultivasi) pada tumbuhan; dengan cara penangkaran hewan di
peternakan, di kebun binatang, atau juga sebagai peliharaan pribadi di rumah
dimana hewan-hewan tersebut diurus dan diperhatikan oleh manusia
PB 3
Keberagaman Agama dan Kepercayaan masyarakat Indonesia
Agama adalah
sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan
Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan antar
manusia dan lingkungannya
6 Agama di
Indonesia :
1. Agama
Islam
Nama Kitab
Suci : Al-Qur’an
Nama Pembawa : Nabi Muhammad SAW
Permulaan : Sekitar 1400 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Masjid
Hari Besar Keagamaan : Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, Tahun Baru Hijrah, Isra’ Mi’raj
Jumlah Penganut : 207.176.162 jiwa (87,18%)
Nama Pembawa : Nabi Muhammad SAW
Permulaan : Sekitar 1400 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Masjid
Hari Besar Keagamaan : Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, Tahun Baru Hijrah, Isra’ Mi’raj
Jumlah Penganut : 207.176.162 jiwa (87,18%)
2. Agama Kristen Protestan
Nama Kitab
Suci : Alkitab
Nama Pembawa : Yesus Kristus
Permulaan : Sekitar 2000 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Gereja
Hari Besar Keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih
Jumlah Penganut : 16.528.513 jiwa (6,96%)
Nama Pembawa : Yesus Kristus
Permulaan : Sekitar 2000 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Gereja
Hari Besar Keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih
Jumlah Penganut : 16.528.513 jiwa (6,96%)
3. Agama Katolik
Nama Kitab
Suci : Alkitab
Nama Pembawa : Yesus Kristus
Permulaan : Sekitar 2000 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Gereja
Hari Besar Keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih
Jumlah Penganut : 6.907,873 jiwa (2,91%)
Nama Pembawa : Yesus Kristus
Permulaan : Sekitar 2000 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Gereja
Hari Besar Keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih
Jumlah Penganut : 6.907,873 jiwa (2,91%)
4. Agama
Hindu
Nama Kitab
Suci : Weda
Nama Pembawa : –
Permulaan : Sekitar 3000 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Pura
Hari Besar Keagamaan : Hari Nyepi, Hari Saraswati, Hari Pagerwesi
Jumlah Penganut : 4.012.116 jiwa (1,69%)
Nama Pembawa : –
Permulaan : Sekitar 3000 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Pura
Hari Besar Keagamaan : Hari Nyepi, Hari Saraswati, Hari Pagerwesi
Jumlah Penganut : 4.012.116 jiwa (1,69%)
5. Agama Buddha
Nama Kitab
Suci : Tri Pitaka
Nama Pembawa : Siddharta Gautama
Permulaan : Sekitar 2500 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Vihara
Hari Besar Keagamaan : Hari Waisak, Hari Asadha, Hari Kathina
Jumlah Penganut : 1.703.254 jiwa (0,72%)
Nama Pembawa : Siddharta Gautama
Permulaan : Sekitar 2500 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Vihara
Hari Besar Keagamaan : Hari Waisak, Hari Asadha, Hari Kathina
Jumlah Penganut : 1.703.254 jiwa (0,72%)
6. Agama Kong Hu Cu
Nama Kitab
Suci : Si Shu Wu Ching
Nama Pembawa : Kong Hu Cu
Permulaan : Sekitar 2500 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Li Tang / Klenteng
Hari Besar Keagamaan : Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh
Jumlah Penganut : 117.091 jiwa (0,05%)
Nama Pembawa : Kong Hu Cu
Permulaan : Sekitar 2500 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Li Tang / Klenteng
Hari Besar Keagamaan : Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh
Jumlah Penganut : 117.091 jiwa (0,05%)
Persebaran Sumber Daya Alam
1.Sumber daya alam adalah semua kekayaan alam berupa benda mati atau makhluk hidup yang
berada di
bumi yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
2.Sumber
daya alam di sekitar kita antara lain sebagai berikut:
a. Tanah
dan segala yang dapat diusahakan di atasnya. Misalnya, pertanian, perkebunan,
peternakan, dan perikanan.
b.Bahan
galian / tambang, yaitu bahan yang terdapat di dalam tanah. Misalnya: minyak
bumi, batu bara, besi, tembaga, nikel, timah, dan lain-lain.
c.Kekayaan
alam yang ada di laut, sungai, dan danau. Misalnya, ikan, udang, mutiara,
rumput laut, garam, dan lain-lain.
d.Keindahan alam,
misalnya pantai pasir putih, danau, lembah, gunung, air terjun, hutan, dan
sebagainya.
3.Berdasarkan
sifatnya, kita dapat menggolongkan sumber daya alam menjadi dua, yaitu:
a.Sumber
daya alam yang dapat diperbarui ialah kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan
terus-menerus karena dapat tersedia kembali, karena siklus alam maupun karena
perkembangbiakan. Contoh: tanah, hutan, hewan, air, dan udara.
1) Tanah
adalah tempat kita semua berpijak. Ada banyak sekali jenis tanah antara lain:
a. Tanah
vulkanik; Tanah berasal dari endapan abu letusan gunung berapi. Tanah vulkanik
sangat subur. Tanah ini sangat baik untuk bercocok tanam. Tanah vukanik dapat
ditemukan di lereng-lereng gunung berapi.
b. Tanah
humus (tanah organic); Daun-daunan jatuh ke tanah kemudian membusuk. Setelah
membusuk dedaunan itu bercampur dengan tanah. Tanah humus sangat subur dan baik
untuk bercocok tanam. Kita dapat menemukan tanah humus di hutan-hutan yang
masih lebat.
c. Tanah
gambut; Terbentuk dari tumbuh-tumbuhan rawa yang membusuk dan tertimbun selama
bertahun-tahun. Ciri tanah gambut adalah lunak dan basah. Tanah gambut kurang
baik untuk pertanian karena tidak subur. Tanah gambut banyak terdapat di
Sumatera, Kalimantan, dan Papua.
2) Hutan;
Salah satu ciri hutan adalah banyak pepohonan dan banyak binatang yang
berkeliaran.Kegunaan hutan antara lain untuk menahan erosi, menyimpan air,
menyediakan kayu untuk bahan-bahan bangunan, dan sebagai paru-paru
lingkungan. Penyebab kerusakan hutan antara lain:
a. penebangan
hutan secara liar,
b. kebakaran
hutan yang terjadi pada musim kemarau,
c. pembakaran
hutan untuk membuat ladang.
3) Hewan; Hewan
termasuk sumber daya alam yang dapat diperbarui, terbagi dalam;
a. Binatang
liar bisa berkembang biak sendiri. Contohnya; lain gajah, harimau, buaya, rusa,
beruang dan kancil.
b. Hewan
ternak sengaja dibudidayakan. Hewan ternak dipelihara untuk mendatangkan
penghasilan. Orang yang memelihara hewan ternak disebut peternak. . sapi,
kambing, ayam, itik, kelinci, dan kerbau.
c. Ada
juga hewan-hewan langka yang sengaja ditangkarkan. Contohnya; Komodo
4) Air; Semua
makhluk hidup memerlukan air. Manusia menggunakan air untuk diminum,
mandi, mencuci, dan memasak. Selain untuk keperluan sehari-hari, masih banyak
kegunaan air. Antara lain untuk mengairi sawah, memelihara ikan, sarana
transportasi, dan pembangkit listrik. Kita dapat memperoleh air bersih dari
sumur, mata air, air hujan, dan air dari PAM.
b. Sumber
daya alam yang tidak dapat diperbarui; ialah sumber daya alam yang
dapat habis.
4. Persebaran
hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan:
a. Persebaran
hasil pertanian; Hasil pertanian negara kita antara lain;
1) Padi
(beras); Daerah penghasil padi (beras) antara lain Aceh, Sumatera Barat,
Sumatera Selatan, Jawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara
Barat.
2) Jagung;
Daerah penghasil jagung antara lain Jawa Tengah, Jawa dan Sulawesi
3) Ubi
kayu (singkong); Daerah penghasil singkong adalah Sumatera Selatan, Lampung,
Madura, Jawa Tengah dan Yogyakarta
4) Kedelai;
Daerah penghasil kedelai adalah Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur
5) Kacang
tanah; Daerah penghasil kacang tanah ialah Sumatera Timur, Sumatera Barat, Jawa
Tengah, Jawa Barat, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.
b. Persebaran
hasil perkebunan: Hasil perkebunan negara kita antara lain:
1) Tebu;
Daerah penghasil tebu, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur,
dan (Nangroe Aceh Darussalam).
2) Tembakau;
Daerah penghasil tembakau ialah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu,
Sumatera Selatan, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
3) Teh;
Daerah penghasil teh, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan
Sumatera Barat.
4) Kopi;
Daerah penghasil kopi, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Selatan,
Bengkulu, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi, Flores.
5) Karet;
Daerah penghasil karet, yaitu D.I. Aceh, Sumatera Utara (Kisaran, Deli,
Serdang), Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kalimantan Selatan.
6) Kelapa
(kopra); Daerah penghasil kelapa, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I.
Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Utara dan Kalimantan Selatan.
7) Kelapa
Sawit; Daerah penghasil kelapa sawit ialah D.I. Aceh, kalimantan dan Sumatera
Utara.
8) Cokelat;
Daerah penghasil cokelat ialah Jawa Tengah dan Sulawesi Tenggara.
9) Pala;
Daerah penghasil pala ialah Jawa Barat dan Maluku.
10) Cengkeh;
Daerah penghasil cengkeh ialah Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Utara dan Maluku.
11) Lada;
Daerah penghasil lada ialah Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Kalimantan
Barat.
12) Vanili;
Dihasilkan di daerah Flores, Papua, dan daerah-daerah lainnya di Indonesia.
c. Persebaran
hasil kehutanan; Hasil peternakan negara kita antara lain:
1) Kayu
keruing, kayu meranti, dan kayu agathis terutama dihasilkan di daerah-daerah
Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
2) Kayu
jati dihasilkan di daerah Jawa Tengah.
3) Kayu
cendana banyak dihasilkan di Nusa Tenggara Timur.
4) Akasia
dan rasamala dihasilkan di daerah Jawa Barat.
5) Rotan
dihasilkan dari daerah Kalimantan, Sumatera Barat, Sumatera Utara.
d. Persebaran
hasil peternakan; Hasil peternakan negara kita antara lain:
1) Sapi.
Daerah penghasil ternak sapi adalah Sumatera (Aceh), Jawa, Madura, Bali, Nusa
Tenggara Barat (Lombok dan Sumbawa).
2) Kerbau.
Daerah penghasil kerbau adalah Aceh, Sulawesi, dan Jawa.
3) Kuda.
Daerah penghasil kuda adalah Nusa Tenggara Timur (Pulau Sumba) dan Sumatera
Barat.
4) Babi.
Daerah penghasil ternak babi adalah Bali, Maluku, Sulawesi Utara (Minahasa),
Sumatera Utara (Tapanuli), Jawa Barat (Karawang)
e. Persebaran
hasil perikanan
1) Budi
daya udang dan bandeng, terdapat di pantai utara Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.
2) Daerah
penangkapan ikan (nelayan tradisional dan modern) antara lain;
3) Sumatera
Timur (Bagan Siapi-api)
4) Bengkalis
untuk jenis ikan terubuk.
5) ikan
tenggiri, cumi-cumi, udang, rumput Laut
6) ikan
layang-layang ditangkap dari daerah Laut Jawa, Selat Sunda, Pantai Selatan
(Cilacap), Selat Bali, Selat Flores, dan Selat Makasar.
7) Kepulauan
Maluku (Ambon) menghasilkan tiram, mutiara, dan tongkol.
8) Budidaya
ikan di darat. Budidaya ikan di darat itu ada bermacam- macam, antara lain di
tambak / empang, waduk / bendungan, sawah ( sistem minapadi), sungai (sistem
keramba), dan di danau.
7. Bagaimana
memanfaatkan kekayaan sumber daya alam ;
a. Memanfaakan
sumber daya alam tanah; Banyak kegiatan ekonomi yang sangat
tergantung pada tanah. Di antaranya kegiatan pertanian, perkebunan, peternakan,
dan industri berbahan baku tanah.
1) Usaha
pertanian; Tanah kita yang subur sangat cocok untuk usaha pertanian.
2) Jagung
dapat diolah menjadi pakan ternak dan bermacam-macam makanan kecil.
3) Kacang
kedelai dapat diolah menjadi tahu, tempe, kecap, dan susu.
4) Ubi
kayu dapat diolah menjadi makanan ringan seperti keripik, getuk, dan tepung
tapioka.
5) Usaha
perkebunan; Hasil perkebunan dapat diolah menjadi produk industri. Contohnya
sebagai berikut;
6) Kelapa
sawit diolah menjadi minyak goreng dan margarin.
7) Kopi,
cokelat, dan teh untuk bahan baku pembuatan minuman.
8) Cengkeh
dan tembakau untuk bahan pembuatan rokok dan obatobatan.
9) Karet
menjadi bahan baku untuk membuat ban.
10) Tebu
mejadi bahan dasar pembuatan gula pasir.
11) Rosela
menjadi bahan dasar membuat karung goni.
12) Kina
digunakan sebagai bahan dasar pembuat obat malaria.
13) Usaha
peternakan; Produk-produk usaha peternakan banyak sekali. Berikut ini di
antaranya ;
14) Sapi,
kerbau, sapi, kambing, dan domba menghasilkan dagingnya untuk dikonsumsi dan
sumber protein hewani.
15) Ayam
menghasilkan daging dan telur.
16) Ulat
sutera menghasilkan bahan baku pembuatan kain sutera.
17) Usaha
industri berbahan baku tanah; Contoh industri dengan bahan baku
tanah adalah industri genting, batu bata, dan gerabah.
b. Memanfaakan
sumber daya alam air, cara memanfaatkannya di antara ;
1) Menangkap
ikan yang hidup di air secara alami. Usaha ini dilakukan oleh para nelayan.
2) Membudidayakan
rumput laut. Rumput laut menjadi bahan baku makanan dan obat.
3) Memelihara
ikan dan udang di kolam, empang, dan tambak.
4) Mengembangkan
wisata air. Ada banyak jenis pariwisata air,
c. misalnya
selancar, arum jeram, dan menyelam.
1) Menjadikan
air sebagai sarana transportasi.
2) Membangun
pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
3) Membangun
irigasi untuk usaha pertanian.
d. Memanfaatkan
sumber daya alam hutan. Banyak sekali manfaat hutan, seperti:
1) Hutan
menjadi penyaring udara.
2) Hutan
menahan erosi dan membantu peresapan air.
3) Hutan
menjadi tempat tinggal bermacam-macam hewan.
4) Hutan
menghasilkan berbagai jenis kayu, bambu, dan rotan. Kayu bisa diolah menjadi
bahan bangunan, bahan mebel, dan kertas. Bambu dan rotan menjadi bahan baku
mebel dan industri kerajinan.
8. Menjaga
Kelestarian Sumber Daya Alam
Kita wajib
menjaga kekayaan sumber daya alam negara kita. Kita tidak bisa memakai SDA
tanpa perhitungan. Jika tidak hati-hati sumber daya alam akan cepat habis dan
rusak. Karena itu, kita harus menjaga kelestarian sumber daya alam.
a. Cara-cara
menjaga kelestarian hutan
1) Mengganti
tanaman tua dengan tanaman muda.
2) Mengadakan
penghijauan atau reboisasi. Penghijauan adalah usaha menanami lahan-lahan
gundul.
3) Mencegah
terjadinya kebakaran hutan.
4) Tidak
menebang pohon sembarangan.
5) Mencegah
perladangan berpindah.
b. Cara-cara
menjaga kelestarian kekayaan air
1) Menjaga
kelestarian hutan.
2) Menjaga
kebersihan di lingkungan perairan.
3) Tidak
membuang sampah ke sungai atau ke laut.
4) Menghemat
pemakaian air.
5) Menghindari
menangkap ikan menggunakan bom (dinamit) dan pukat harimau.
c. Cara-cara
menjaga kelestarian tanah
d. Tanah
harus dipelihara supaya tetap subur dan tidak tandus. Caranya sebagai berikut;
1) Melakukan
pemupukan secara benar.
2) Tidak
mencemari tanah dengan sampah-sampah plastik.
3) Menanam
beberapa jenis tanaman secara bergiliran.
4) Tidak menebang semua pohon-pohon besar.
4) Tidak menebang semua pohon-pohon besar.
Dalam
membacakan sebuah puisi, ada beberapa hal penting yang perlu anda perhatikan,
misalnya penggunaan nada, tekanan dan intonasi dalam membaca puisi. Secara
umum, nada sendiri diartikan sebagai tinggi rendahnya, kuat lemahnya, atau
keras lembutnya suara.
Sedangkan
tekanan dalam puisi dibagi menjadi 3, yaitu :
–
Tekanan dinamik, yaitu penekanan pada kata kata yang dianggap penting
–
Tekanan nada atau tinggi rendahnya suara yang digunakan
–
Tekanan tempo yang merupakan cepat atau lambatnya pengucapan
Intonasi
sendiri lebih sering diartikan sebagai lagu kalimat atau ketepatan penyajian
tinggi rendahnya nada dari si pembaca. Intonasi sendiri merupakan hal yang
penting, karena sangat berkaitan dengan artikulasi atau kejelasan dalam
melafalkan kata kata.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar