About

Selasa, 21 Januari 2020

Tema 6 Subtema 3 PB 2 dan 3


Tema 6 Subtema 3 PB 2 dan 3
Hari/Tanggal : Rabu/22 Januari 2020
Tujuan Pembelajaran :
PB 2
1. Siswa Mampu menjelaskan langkah - langkah mendeklamasikan puisi
2. Siswa mampu menjelaskan Karya seni Kolase
3. Siswa mampu menjelaskan upaya pelestarian makhluk hidup
PB 3
1. Siswa mampu menjelaskan keragaman agama dan tempat ibadah
2. Siswa mampu menjelaskan persebaran Sumber Daya Alam di Indonesia
3. Siswa mampu menjelaskan penekan pada deklamasi puisi
PB 2
Mendeklamasikan puisi adalah salah satu cara untuk memberikan apresiasi pada suatu karya. Biasanya, orang-orang hanya mendeklamasikan puisi-puisi yang bagus saja, dan sesuai dengan amanat yang ingin disampaikan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), deklamasi artinya penyajian sajak yang disertai lagu dan gaya.
Siapapun bisa belajar mendeklamasikan puisi. Pada saat mendeklamasikan puisi, kamu bebas menggunakan gaya dan lagu. Kalau kamu ingin mendeklamasikan puisi dengan baik, yuk simak langkah-langkahnya dibawah ini:
1. Membaca dan menangkap isi puisi
Kamu perlu menangkap isi puisi karena isi puisi dapat menuntunmu saat mendeklamasikan puisi. Setelah tahu isi dan maknanya, kamu baru dapat menentukan mimik yang sesuai dengan isi puisi.
Contoh:
Puisi yang menceritakan bencana alam dapat kamu deklamasikan dengan mimik sedih. Sebaliknya, puisi yang menceritakan keindahan alam dapat kamu deklamasikan dengan mimik gembira. Ada puisi yang membawa keceriaan, ada juga puisi yang menawarkan nuansa bingung, panik, bimbang, dan masih banyak lagi.
2. Menghafalkan puisi yang akan dideklamasikan. Malu banget kan kalau kelihatan bawa contekan?
3. Memberi tanda-tanda pembacaan puisi.
Ada tanda / untuk penanda jeda sebentar, dan ada tanda // untuk penanda jeda lama. Penanda juga bisa diberikan untuk intonasi datar, naik dan turun.
4. Berlatih mendeklamasikan puisi sesuai dengan tanda-tanda dan isi puisi yang telah ditentukan. Kalau kamu belum pernah mendeklamasikan puisi sama sekali, ada baiknya mencari video penampilan deklamasi puisi orang lain dan mempelajarinya terlebih dahulu.
5. Mendeklamasikan puisi - Jangan lupa deklamasikan dengan lafal, intonasi, gerak, penghayatan, dan mimik yang sesuai.
Setelah mendeklamasikan puisi, kamu bisa meminta saran kepada orang yang menyaksikan penampilanmu.

Pengertian Kolase


Kolase adalah komposisi artistik yang dibuat dari bermacam-macam bahan, seperti kertas, kain, kaca, logam, kayu, dan lainnya yang ditempelkan pada permukaan gambar. Kolase adalah karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan bermacam-macam macam paduan bahan. Selama bahan itu dapat dipadukan dengan bahan dasar, akan menjadi karya seni kolase yang dapat mewakili persaan estetis orang yang membuatnya.

Cara Membuat Karya Seni Kolase dengan Benar


Bahan-bahan pembuatan kolase antara lain:
1. Serutan Kayu
Untuk bahan kolase dapat digunakan serutan kayu yang wajib dikeringkan dahulu. Hal ini dimaksudkan agar warnanya tidak berubah, lalu serutan kayu dipotongpotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan dan siap untuk ditempel.

2. Kaca
Kaca yang digunakan adalah bekas potongan kaca yang biasa didapat di tempat orang yang memasang bingkai untuk gambar pajangan yang sudah tidak digunakanlagi. Agar kaca berwarna, dapat digunakan kaca biasa yang dicat. Kalau pemotong kacatidak ada, kaca dapat dibentuk dengan cara mengetok atau menghempaskan ke atas permukaan yang keras. Dengan cara ini akan diperoleh ukuran kaca yang tidak teratur dan tidak sama besar. Dalam pengolahan kaca diharapkan berhati-hati agar tidak terluka.

3. Batu
Batu yang cocok adalah batu akik sebab memiliki bermacam-macam warna, lalu diasah sehingga warnanya akan kelihatan lebih cemerlang.

4. Logam
Untuk kolase sebaiknya dipilih bekas-bekas logam yang gampang didapat, seperti seng, kuningan, dan aluminium. Plat logam dapat dipotong-potong dengan ukuran yang dikehendaki, lalu baru didatarkan ke bidang dasar kolase.

5. Keramik
Keramik mempunyai warna yang cukup banyak. Untuk keperluan membuat kolase dapat digunakan bekas potongan keramik untuk lantai rumah. Bahan ini dapat dipotongpotong, sesuai ukuran yang dikehendaki.

6. Tempurung (batok kelapa)
Untuk bahan kolase sebaiknya dipilih tempurung dari kelapa setengah tua sampai kelapa tua, lalu dibersihkan dari serat-serat sabut itu dihaluskan dengan ampelas. Setelah halus, baru dipotong dengan ukuruan yang dikehendaki.Tempurung dapat dipotong-potong dengan gergaji besi sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.

7. Biji-Bijian
Biji-bijian diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, biji-bijian ini banyak pula macamnya, demikian pula bentuk, ukuran, warna, dan teksturnya. Biji-bijian ini hendaknya dikeringkan terlebih dahulu agar warnanya tidak berubah lagi demikian pula penyusutannya. Bila perlu, dapat pula digoreng tanpa minyak.

8. Daun-daunan
Daun-daunan adalah bahan kolase yang sangat gampang diperoleh. Untuk dijadikan bahan kolase, diambil daun kering atau daun yang sudah gugur. Pilihlah warna daun kering yang berbeda-beda agar dalam penyusunannya menjadi sebuah lukisan atau desain akan lebih mudah.

9. Kulit-kulitan
Kulit-kulit berasal dari kulit buah dan kulit batang tumbuh-tumbuhan. Tidak semua kulit buah dapat dijadikan bahan kolase, demikian pula dengan kulit batang, kulit salak, kulit kacang tanah, kulit jeruk, dan kulit rambutan. Kulit batang yang dapat dijadikan kolase di antaranya: rambutan, kulit pisang, dan kelopak bambu. Semua kulit-kulitan haruslah dikeringkan dahulu sebelum digunakan sebagai bahan kolase, lalu dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.

10. Kertas Bekas
Untuk bahan kolase sebainya dipilih kertas yang berwarna. Semua kertas berwarna pada dasarnya dapat dijadikan bahan kolase. Kertas-kertas bekas sampul, majalah, poster-poster, almanak-almanak, kemasan rokok atau kemasan produk-produk industri dapat pula digunakan sebagai bahan kolase. Dalam pemakaian, kertas dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.

Caranya Melestarikan Makhluk Hidup

Ada banyak metode pelestarian makhluk hidup dan banyak lagi cara yang belum diterapkan. Berikut beberapa metode pelestariannya:

·         Penebangan pohon yang dipilih dengan hanya menebang pohon-pohon yang sudah tua, agar pohon-pohon muda dapat bertumbuh dengan baik. Setelah penebangan, reboisasi diterapkan yaitu hutan yang ditebangi ditanamkan kembali

·         Perlindungan hewan dan tumbuhan, dengan prioritas pada hewan langka; hewan-hewan dilindungi di kebun binatang dan suaka margasatwa sedangkan tumbuhan-tumbuhan dilindungi di kebun raya, hutan lindung (kawasan hutan yang vital sebagai sistem perlindungan kebutuhan-kebutuhan hidup); kedua dapat dilindungi di cagar alam dan taman nasional dimana ekosistemnya masih asli

·         Membantu perkembangbiakan dengan cara pembudidayaan (penanaman, kultivasi) pada tumbuhan; dengan cara penangkaran hewan di peternakan, di kebun binatang, atau juga sebagai peliharaan pribadi di rumah dimana hewan-hewan tersebut diurus dan diperhatikan oleh manusia


PB 3
Keberagaman Agama dan Kepercayaan masyarakat Indonesia

Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan antar manusia dan lingkungannya
6 Agama di Indonesia :  

1. Agama Islam
Nama Kitab Suci : Al-Qur’an
Nama Pembawa : Nabi Muhammad SAW
Permulaan : Sekitar 1400 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Masjid
Hari Besar Keagamaan : Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, Tahun Baru Hijrah, Isra’ Mi’raj
Jumlah Penganut : 207.176.162 jiwa (87,18%) 

2. Agama Kristen Protestan
Nama Kitab Suci  : Alkitab
Nama Pembawa : Yesus Kristus
Permulaan : Sekitar 2000 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Gereja
Hari Besar Keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih
Jumlah Penganut : 16.528.513 jiwa (6,96%)
3. Agama Katolik
Nama Kitab Suci : Alkitab
Nama Pembawa : Yesus Kristus
Permulaan : Sekitar 2000 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Gereja
Hari Besar Keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih
Jumlah Penganut : 6.907,873 jiwa (2,91%) 

4. Agama Hindu
Nama Kitab Suci : Weda
Nama Pembawa : –
Permulaan : Sekitar 3000 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Pura
Hari Besar Keagamaan : Hari Nyepi, Hari Saraswati, Hari Pagerwesi
Jumlah Penganut : 4.012.116 jiwa (1,69%)

5. Agama Buddha
Nama Kitab Suci : Tri Pitaka
Nama Pembawa : Siddharta Gautama
Permulaan : Sekitar 2500 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Vihara
Hari Besar Keagamaan : Hari Waisak, Hari Asadha, Hari Kathina
Jumlah Penganut : 1.703.254 jiwa (0,72%) 

     6. Agama Kong Hu Cu
Nama Kitab Suci : Si Shu Wu Ching
Nama Pembawa : Kong Hu Cu
Permulaan : Sekitar 2500 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Li Tang / Klenteng
Hari Besar Keagamaan : Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh
Jumlah Penganut : 117.091 jiwa (0,05%)
Persebaran Sumber Daya Alam

1.Sumber daya alam adalah semua kekayaan alam berupa benda mati atau makhluk hidup yang
berada di bumi yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
2.Sumber daya alam di sekitar kita  antara lain sebagai berikut:
a. Tanah dan segala yang dapat diusahakan di atasnya. Misalnya, pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan.
b.Bahan galian / tambang, yaitu bahan yang terdapat di dalam tanah. Misalnya: minyak bumi, batu bara, besi, tembaga, nikel, timah, dan lain-lain.
c.Kekayaan alam yang ada di laut, sungai, dan danau. Misalnya, ikan, udang, mutiara, rumput laut, garam, dan lain-lain.
d.Keindahan alam, misalnya pantai pasir putih, danau, lembah, gunung, air terjun, hutan, dan sebagainya.
3.Berdasarkan sifatnya, kita dapat menggolongkan sumber daya alam menjadi dua, yaitu:
a.Sumber daya alam yang dapat diperbarui ialah kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan terus-menerus karena dapat tersedia kembali, karena siklus alam maupun karena perkembangbiakan. Contoh: tanah, hutan, hewan, air, dan udara.
1)      Tanah adalah tempat kita semua berpijak. Ada banyak sekali jenis tanah antara lain:
a.       Tanah vulkanik; Tanah berasal dari endapan abu letusan gunung berapi. Tanah vulkanik sangat subur. Tanah ini sangat baik untuk bercocok tanam. Tanah vukanik dapat ditemukan di lereng-lereng gunung berapi.
b.      Tanah humus (tanah organic); Daun-daunan jatuh ke tanah kemudian membusuk. Setelah membusuk dedaunan itu bercampur dengan tanah. Tanah humus sangat subur dan baik untuk bercocok tanam. Kita dapat menemukan tanah humus di hutan-hutan yang masih lebat.
c.       Tanah gambut; Terbentuk dari tumbuh-tumbuhan rawa yang membusuk dan tertimbun selama bertahun-tahun. Ciri tanah gambut adalah lunak dan basah. Tanah gambut kurang baik untuk pertanian karena tidak subur. Tanah gambut banyak terdapat di Sumatera, Kalimantan, dan Papua.
2)      Hutan; Salah satu ciri hutan adalah banyak pepohonan dan banyak binatang yang berkeliaran.Kegunaan hutan antara lain untuk menahan erosi, menyimpan air, menyediakan kayu  untuk bahan-bahan bangunan, dan sebagai paru-paru lingkungan. Penyebab kerusakan hutan antara lain:
a.       penebangan hutan secara liar,
b.      kebakaran hutan yang terjadi pada musim kemarau,
c.       pembakaran hutan untuk membuat ladang.
3)      Hewan;  Hewan termasuk sumber daya alam yang dapat diperbarui, terbagi dalam;
a.       Binatang liar bisa berkembang biak sendiri. Contohnya; lain gajah, harimau, buaya, rusa, beruang dan kancil.
b.      Hewan ternak sengaja dibudidayakan. Hewan ternak dipelihara untuk mendatangkan penghasilan. Orang yang memelihara hewan ternak disebut peternak. . sapi, kambing, ayam, itik, kelinci, dan kerbau.
c.       Ada juga hewan-hewan langka yang sengaja ditangkarkan. Contohnya;  Komodo
4)      Air;  Semua makhluk hidup memerlukan air.  Manusia menggunakan air untuk diminum, mandi, mencuci, dan memasak. Selain untuk keperluan sehari-hari, masih banyak kegunaan air. Antara lain untuk mengairi sawah, memelihara ikan, sarana transportasi, dan pembangkit listrik. Kita dapat memperoleh air bersih dari sumur, mata air, air hujan, dan air dari PAM.
b.      Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui;  ialah sumber daya alam yang dapat habis.
4.         Persebaran hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan:
a.       Persebaran hasil pertanian; Hasil pertanian negara kita antara lain;
1)                  Padi (beras); Daerah penghasil padi (beras) antara lain Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Barat.
2)                  Jagung; Daerah penghasil jagung antara lain Jawa Tengah, Jawa dan Sulawesi
3)                  Ubi kayu (singkong); Daerah penghasil singkong adalah Sumatera Selatan, Lampung, Madura, Jawa Tengah dan Yogyakarta
4)                  Kedelai; Daerah penghasil kedelai adalah Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur
5)                  Kacang tanah; Daerah penghasil kacang tanah ialah Sumatera Timur, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.
b.      Persebaran hasil perkebunan: Hasil perkebunan negara kita antara lain:
1)                  Tebu; Daerah penghasil tebu, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan (Nangroe Aceh Darussalam).
2)                  Tembakau; Daerah penghasil tembakau ialah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
3)                  Teh; Daerah penghasil teh, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
4)                  Kopi; Daerah penghasil kopi, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Bengkulu, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi, Flores.
5)                  Karet; Daerah penghasil karet, yaitu D.I. Aceh, Sumatera Utara (Kisaran, Deli, Serdang), Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kalimantan Selatan.
6)                  Kelapa (kopra); Daerah penghasil kelapa, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Utara dan Kalimantan Selatan.
7)                  Kelapa Sawit; Daerah penghasil kelapa sawit ialah D.I. Aceh, kalimantan dan Sumatera Utara.
8)                  Cokelat; Daerah penghasil cokelat ialah Jawa Tengah dan Sulawesi Tenggara.
9)                  Pala; Daerah penghasil pala ialah Jawa Barat dan Maluku.
10)              Cengkeh; Daerah penghasil cengkeh ialah Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Utara dan Maluku.
11)              Lada; Daerah penghasil lada ialah Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat.
12)              Vanili; Dihasilkan di daerah Flores, Papua, dan daerah-daerah lainnya di Indonesia.
c.       Persebaran hasil kehutanan; Hasil peternakan negara kita antara lain:
1)                  Kayu keruing, kayu meranti, dan kayu agathis terutama dihasilkan di daerah-daerah Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
2)                  Kayu jati dihasilkan di daerah Jawa Tengah.
3)                  Kayu cendana banyak dihasilkan di Nusa Tenggara Timur.
4)                  Akasia dan rasamala dihasilkan di daerah Jawa Barat.
5)                  Rotan dihasilkan dari daerah Kalimantan, Sumatera Barat, Sumatera Utara.
d.      Persebaran hasil peternakan; Hasil peternakan negara kita antara lain:
1)                  Sapi. Daerah penghasil ternak sapi adalah Sumatera (Aceh), Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara Barat (Lombok dan Sumbawa).
2)                  Kerbau. Daerah penghasil kerbau adalah Aceh, Sulawesi, dan Jawa.
3)                  Kuda. Daerah penghasil kuda adalah Nusa Tenggara Timur (Pulau Sumba) dan Sumatera Barat.
4)                  Babi. Daerah penghasil ternak babi adalah Bali, Maluku, Sulawesi Utara (Minahasa), Sumatera Utara (Tapanuli), Jawa Barat (Karawang)
e.       Persebaran hasil perikanan
1)                  Budi daya udang dan bandeng, terdapat di pantai utara Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.
2)                  Daerah penangkapan ikan (nelayan tradisional dan modern) antara lain;
3)                  Sumatera Timur (Bagan Siapi-api)
4)                  Bengkalis untuk jenis ikan terubuk.
5)                  ikan tenggiri, cumi-cumi, udang, rumput Laut
6)                  ikan layang-layang ditangkap dari daerah Laut Jawa, Selat Sunda, Pantai Selatan (Cilacap), Selat Bali, Selat Flores, dan Selat Makasar.
7)                  Kepulauan Maluku (Ambon) menghasilkan tiram, mutiara, dan tongkol.
8)                  Budidaya ikan di darat. Budidaya ikan di darat itu ada bermacam- macam, antara lain di tambak / empang, waduk / bendungan, sawah ( sistem minapadi), sungai (sistem keramba), dan di danau.
7.         Bagaimana memanfaatkan kekayaan sumber daya alam  ;
a.       Memanfaakan sumber daya alam tanah;  Banyak kegiatan ekonomi yang sangat tergantung pada tanah. Di antaranya kegiatan pertanian, perkebunan, peternakan, dan industri berbahan baku tanah.
1)                  Usaha pertanian; Tanah kita yang subur sangat cocok untuk usaha pertanian.
2)                  Jagung dapat diolah menjadi pakan ternak dan bermacam-macam makanan kecil.
3)                  Kacang kedelai dapat diolah menjadi tahu, tempe, kecap, dan susu.
4)                  Ubi kayu dapat diolah menjadi makanan ringan seperti keripik, getuk, dan tepung tapioka.
5)                  Usaha perkebunan; Hasil perkebunan dapat diolah menjadi produk industri. Contohnya sebagai berikut;
6)                  Kelapa sawit diolah menjadi minyak goreng dan margarin.
7)                  Kopi, cokelat, dan teh untuk bahan baku pembuatan minuman.
8)                  Cengkeh dan tembakau untuk bahan pembuatan rokok dan obatobatan.
9)                  Karet menjadi bahan baku untuk membuat ban.
10)              Tebu mejadi bahan dasar pembuatan gula pasir.
11)              Rosela menjadi bahan dasar membuat karung goni.
12)              Kina digunakan sebagai bahan dasar pembuat obat malaria.
13)              Usaha peternakan; Produk-produk usaha peternakan banyak sekali. Berikut ini di antaranya ;
14)              Sapi, kerbau, sapi, kambing, dan domba menghasilkan dagingnya untuk dikonsumsi dan sumber protein hewani.
15)              Ayam menghasilkan daging dan telur.
16)              Ulat sutera menghasilkan bahan baku pembuatan kain sutera.
17)              Usaha industri berbahan baku tanah;  Contoh industri dengan bahan baku tanah adalah industri genting, batu bata, dan gerabah.
b.      Memanfaakan sumber daya alam air, cara memanfaatkannya di antara ;
1)                  Menangkap ikan yang hidup di air secara alami. Usaha ini dilakukan oleh para nelayan.
2)                  Membudidayakan rumput laut. Rumput laut menjadi bahan baku makanan dan obat.
3)                  Memelihara ikan dan udang di kolam, empang, dan tambak.
4)                  Mengembangkan wisata air. Ada banyak jenis pariwisata air,
c.       misalnya selancar, arum jeram, dan menyelam.
1)                  Menjadikan air sebagai sarana transportasi.
2)                  Membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
3)                  Membangun irigasi untuk usaha pertanian.
d.      Memanfaatkan sumber daya alam hutan. Banyak sekali manfaat hutan, seperti:
1)                  Hutan menjadi penyaring udara.
2)                  Hutan menahan erosi dan membantu peresapan air.
3)                  Hutan menjadi tempat tinggal bermacam-macam hewan.
4)                  Hutan menghasilkan berbagai jenis kayu, bambu, dan rotan. Kayu bisa diolah menjadi bahan bangunan, bahan mebel, dan kertas. Bambu dan rotan menjadi bahan baku mebel dan industri kerajinan.
8.         Menjaga Kelestarian Sumber Daya Alam
Kita wajib menjaga kekayaan sumber daya alam negara kita. Kita tidak bisa memakai SDA tanpa perhitungan. Jika tidak hati-hati sumber daya alam akan cepat habis dan rusak. Karena itu, kita harus menjaga kelestarian sumber daya alam.
a.       Cara-cara menjaga kelestarian hutan
1)      Mengganti tanaman tua dengan tanaman muda.
2)      Mengadakan penghijauan atau reboisasi. Penghijauan adalah usaha menanami lahan-lahan gundul.
3)      Mencegah terjadinya kebakaran hutan.
4)      Tidak menebang pohon sembarangan.
5)      Mencegah perladangan berpindah.
b.      Cara-cara menjaga kelestarian kekayaan air
1)      Menjaga kelestarian hutan.
2)      Menjaga kebersihan di lingkungan perairan.
3)      Tidak membuang sampah ke sungai atau ke laut.
4)      Menghemat pemakaian air.
5)      Menghindari menangkap ikan menggunakan bom (dinamit) dan pukat harimau.
c.       Cara-cara menjaga kelestarian tanah
d.      Tanah harus dipelihara supaya tetap subur dan tidak tandus. Caranya sebagai berikut;
1)      Melakukan pemupukan secara benar.
2)      Tidak mencemari tanah dengan sampah-sampah plastik.
3)      Menanam beberapa jenis tanaman secara bergiliran.
 4)   Tidak menebang semua pohon-pohon besar.

Dalam membacakan sebuah puisi, ada beberapa hal penting yang perlu anda perhatikan, misalnya penggunaan nada, tekanan dan intonasi dalam membaca puisi. Secara umum, nada sendiri diartikan sebagai tinggi rendahnya, kuat lemahnya, atau keras lembutnya suara.
Sedangkan tekanan dalam puisi dibagi menjadi 3, yaitu :
–          Tekanan dinamik, yaitu penekanan pada kata kata yang dianggap penting
–          Tekanan nada atau tinggi rendahnya suara yang digunakan
–          Tekanan tempo yang merupakan cepat atau lambatnya pengucapan
Intonasi sendiri lebih sering diartikan sebagai lagu kalimat atau ketepatan penyajian tinggi rendahnya nada dari si pembaca. Intonasi sendiri merupakan hal yang penting, karena sangat berkaitan dengan artikulasi atau kejelasan dalam melafalkan kata kata.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar