Tema 6 Subtema 3 PB 4 dan 5
Hari/Tanggal : Kamis, 23 Januari 2020
Tujuan Pembelajaran :
PB 4
1.
Siswa
dapat menjelaskan penyebaran Sumber daya alam Tambang di Indonesia
2.
Siswa
dapat mendeklamasikan puisi
PB 5
1.
Siswa
dapat mendeklamsikan puisi
2.
Siswa
dapat menjelaskan karya montase
3.
Siswa
dapat menjelaskan tradisi dalam perayaan hari besar keagamaan
PB 4
Pembacaan atau pendeklamasian puisi
mengutamakan kejelasan, ketepatan, dan keakuratan lafal, volume, intonasi,
ekspresi, dan gestur.
1. Lafal : cara membunyikan atau mengucapkan huruf
(bagaimana mengucapkan, misalnya huruf f, v, p, z, j, dan sebagainya).
2. Volume suara : tingkat kenyaringan atau kekuatan bunyi
atau suara.
3. Intonasi : lagu kalimat, perubahan nada pengucapan
tuturan (kata, frasa, klausa, kalimat) yang menimbulkan makna/arti/informasi.
Dalam bahasa tulis, intonasi diwakili oleh tanda baca (pungtuasi).
4. Ekspresi : perubahan atau pandangan air muka
(raut wajah) untuk memperlihatkan perasaan tertentu.
5. Gestur : gerak anggota tubuh (tangan, kaki,
kepala, dan sebagainya) untuk memperkuat kesan tertentu atau untuk mengungkapkan
perasaan.
5. Peta
persebaran pertambangan; Berikut ini daerah persebarannya:
a. Minyak
bumi; Daerah-daerah penghasil tambang minyak sebagai berikut.
1) Tambang
minyak di pulau Sumatera terdapat di Aceh (Lhoksumawe dan Peureula); Sumatera
Utara (Tanjung Pura); Riau (Sungaipakning, Dumai); dan Sumatera Selatan (Plaju,
Sungai Gerong, Muara Enim).
2) Tambang
minyak di pulau Jawa terdapat di Wonokromo, Delta (Jawa Timur); Cepu, Cilacap
di (Jawa Tengah); dan Majalengka, Jatibarang (Jawa Barat).
3) Tambang
minyak di pulau Kalimantan terdapat di Balikpapan, Pulau Tarakan, Pulau Bunyu
dan Sungai Mahakam (Kalimantan Timur) serta Amuntai, Tanjung, dan Rantau
(Kalimantan Selatan)
4) Maluku
(Pulau Seram dan Tenggara), serta
5) Irian
Jaya (Klamono, Sorong, dan Babo).
b. Bauksit
(bijih aluminium); Penambangan bauksit berada di daerah Riau (Pulau Bintan) dan
Kalimantan Barat (Singkawang).
c. Batu
bara; Penambangan batu bara terdapat di Sumatera Barat (Ombilin, Sawahlunto),
Sumatera Selatan (Bukit Asam, Tanjungenim), Kalimantan Timur (Lembah Sungai
Berau, Samarinda), Kalimantan Selatan (Kotabaru/Pulau Laut), Kalimantan tengah
(Purukcahu), Sulawesi Selatan (Makassar), dan Papua (Klamono).
d. Besi; Penambangan
besi terdapat di daerah Lampung (Gunung Tegak), Kalimantan Selatan (Pulau
Sebuku), Sulawesi Selatan (Pegunungan Verbeek), dan Jawa Tengah (Cilacap).
e. Timah; Penambangan
timah terdapat di daerah Pulau Bangka (Sungai Liat), Pulau Belitung (Manggara),
dan Pulau Singkep (Dabo).
f. Emas;
Penambangan emas terdapat di daerah Nangroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Riau
(Logos), Bengkulu (Rejang Lebong), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow,
Minahasa), Kalimantan Barat (Sambas), Jawa Barat (Cikotok, Pongkor), dan
Freeport (Timika, Papua).
g. Tembaga;
Penambangan tembaga terdapat di daerah Irian Jaya (Tembagapura).
h. Nikel;
Ditambang dari daerah Sulawesi Tenggara (Soroako).
i. Marmer;
Ditambang dari daerah Jawa Timur (Tulungagung), Lampung, Makassar, Timor.
j. Mangan;
Ditambang dari daerah Yogyakarta (Kliripan), Jawa Barat (Tasikmalaya), dan
Kalimantan Selatan (Martapura).
k. Aspal
Ditambang dari daerah Sulawesi Tenggara (Pulau Buton).
l. Belerang; Ditambang
dari daerah Jawa Barat (Gunung Patuha), Jawa Timur (Gunung Welirang).
m. Yodium;
Ditambang dari daerah Jawa Tengah (Semarang), Jawa Timur (Mojokerto).
6. Memanfaatkan
Sumber Daya Alam; Negara kita memiliki sumber daya alam yang berlimpah ruah.
Seharusnya kekayaan alam dimanfaatkan untuk kemakmuran bersama seluruh rakyat
Indonesia. Hal ini telah diatur di dalam UUD 1945 Bab XIV, Pasal 33 ayat (3).
Bunyi ayat ini sebagai berikut. “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung
di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesarbesarnya
kemakmuran rakyat.”
e. Memanfaatkan
hasil tambang. Hasil tambang diambil dari perut bumi digunakan untuk berbagai
keperluan. Berikut ini di antaranya;
1) Minyak
bumi diolah menjadi avtur, bensol, kerosin, bensin, solar, dan minyak tanah.
Avtur digunakan sebagaibahan baker pesawat terbang. Bensin dan solar untuk
bahan bakar kendaraan bermotor. Minyak tanah menjadi bahan bakar kompor.
2) Bijih
besi digunakan untuk bahan baku pembuatan mesin pabrik, kendaraan bermotor,
jembatan, campuran pisau dan gunting, dan baja.
3) Batu
bara menjadi bahan bakar kereta api, kapal laut, dan pembangkit listrik.
4) Bouksit
untuk bahan baku aluminium. Alumunium dimanfaatkan untuk membuat pesawat dan
alat-alat rumah tangga.
5) Mangan
untuk pembuatan besi baja.
6) Belerang
untuk campuran obat.
7) Marmer
untuk bahan bangunan rumah atau gedung.
8) Emas
dan perak untuk perhiasan, misalnya cincin, gelang, kalung, anting, bros, dan
sebagainya.
PB 5
Hal-hal yang perlu kita perhatikan dalam membaca puisi sebagai berikut :
1.Ekspresi / mimik
Ekspresi adalah pernyaaan perasaan hasil penjiwaan puisi. sedang kan mimik adalah gerak air muka.
2. Kinesik
Kinesik adalah gerak angota tubuh
3. Kejelasan artikulasi
Artikulasi adalah ketepatan dalam melafal kan kata-kata.
4. Timbre
Timbre adalah warna bunyi suara (bawaan) yang di milikinya
5. Irama puisi
Adalah panjang pendek, keras lembut, tinggi rendah nya suara.
6. Intonasi atau lagu suara.
1.Ekspresi / mimik
Ekspresi adalah pernyaaan perasaan hasil penjiwaan puisi. sedang kan mimik adalah gerak air muka.
2. Kinesik
Kinesik adalah gerak angota tubuh
3. Kejelasan artikulasi
Artikulasi adalah ketepatan dalam melafal kan kata-kata.
4. Timbre
Timbre adalah warna bunyi suara (bawaan) yang di milikinya
5. Irama puisi
Adalah panjang pendek, keras lembut, tinggi rendah nya suara.
6. Intonasi atau lagu suara.
7. Diksi
Pengucapan
kata demi kata dengan tekanan yang bervariasi dan rasa.
8. Tempo
Cepat
lambatnya pengucapan (suara). Kita harus pandai mengatur dan menyesuaikan
dengan kekuatan nafas. Di mana harus ada jeda, di mana kita harus menyambung
atau mencuri nafas.
9. Dinamika
Lemah
kerasnya suara (setidaknya harus sampai pada penonton, terutama pada saat lomba
membaca puisi). Kita ciptakan suatu dinamika yang prima dengan mengatur rima
dan irama, naik turunnya volume dan keras lembutnya diksi, dan yang penting
menjaga harmoni di saat naik turunnya nada suara.
10. Modulasi
Mengubah
(perubahan) suara dalam membaca puisi.
11. Jeda
Pemenggalan
sebuah kalimat dalam puisi.
12. Pernafasan
Biasanya,
dalam membaca puisi yang digunakan adalah pernafasan perut.
13.
Penampilan
Salah satu
factor keberhasilan seseorang membaca puisi adalah kepribadian atau performance
diatas pentas. Usahakan terkesan tenang, tak gelisah, tak gugup, berwibawa dan
meyakinkan (tidak demam panggung).
14.
Komunikasi
Pada saat
kita membaca puisi harus bias memberikan sentuhan, bahkan menggetarkan perasaan
dan jiwa penonton.
15.
Konsentrasi
Pemusatan
pikiran terhadap isi puisi yang akan kita baca.
Montase
adalah karya seni tempel yang mengkombinasikan gambar-gambar jadi dari berbagai
sumber menjadi susunan karya seni baru. Sumber yang dimaksud dapat digunakan
koran, majalah bekas, buku yang tidak digunakan, brosur atau lainnya.
Jadi karya
montase dapat dihasilkan dari gambar jadi dieksposisikan dengan gambar jadi
lainnya. Misalnya gambar binatang dari majalah dipotong dan direkatkan ke
permukaan media gambar dan dikombinasikan dengan gambar binatang lain dari
sebuah buku. Gambar rumah dari buklet menjadi gambar baru pada media gambar
yang sama.
seni tempel
montase ialah karya seni yang berasal dari gambar gambar jadi yang dirangkai
menjadi satu sehingga tercipta pencampuran unsur dari berbagai sumber. Di masa
lalu, karya perakitan hanya mengubah seni dua dimensi. Sekarang Montagekunst
telah mengembangkan dan menghasilkan karya seni tiga dimensi. Kenyataannya
pekerjaan umum yang kurang dikenal oleh masyarakat karena karya-karya mereka
hampir sebanding dengan seni patung, lukisan dan seni. Pekerjaan ini juga
dianggap semacam pekerjaan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar