TEMA 1 PKN
3.4 Memahami berbagai bentuk keberagaman suku, bangsa,
sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.
A. Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia
Faktor Penyebab Keberagaman
Masyarakat Indonesia
Keberagaman masyarakat Indonesia
disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Keadaan geografis
2. Pegaruh kebudayaan asing
3. Kondisi iklim dan kondisi alam yang
berbeda
Keanekaragaman Suku Bangsa di Indonesia
a. Tipe fisik
b. Bahasa
c. Adat istiadat
d. Kesenian daerah
Keanekaragaman Agama di
Indonesia
Berikut penjelasan Enam agama besar
yang paling banyak dianut di Indonesia
1. Agama Islam
Nama Kitab Suci : Al Qur'an
Tempat Ibadah : Masjid
Hari Besar Keagamaan : Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul
Adha, Tahun Baru Hijrah, Isra’ Mi’raj
2. Agama Kristen Protestan
Nama Kitab Suci : Alkitab
Tempat Ibadah : Gereja
Hari Besar Keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari
Paskah, Kenaikan Isa Almasih
3. Agama Katolik
Nama Kitab Suci : Alkitab
Tempat Ibadah : Gereja
Hari Besar Keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari
Paskah, Kenaikan Isa Almasih
4. Agama Hindu
Nama Kitab Suci : Weda
Tempat Ibadah : Pura
Hari Besar Keagamaan : Hari Nyepi, Hari Saraswati, Hari
Pagerwesi
5. Agama Buddha
Nama Kitab Suci : Tri Pitaka
Tempat Ibadah : Vihara
Hari Besar Keagamaan : Hari Waisak, Hari Asadha, Hari
Kathina
6. Agama Kong Hu Cu
Nama Kitab Suci : Si Shu Wu Ching
Hari Besar Keagamaan : Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh
Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh dan tidak
terpecah-belah. Arti lebih luasnya yaitu berkumpulnya macam-macam corak dari
berbagai kalangan,ras,budaya, dan adat istiadat dalam masyarakat yang bersatu
dengan serasi.
Kesatuan merupakan hasil dari persatuan yang telah menjadi
utuh. Maka dari itu persatuan dan kesatuan sangat erat hubungannya.
Manfaat membina persatuan dan kesatuan bagi diri, keluarga,
masyarakat,bangsa dan negara diantaranya :
·
Terwujudnya kehidupan yang
serasi,selaras dan seimbang antar sesama
·
Pergaulan antar sesama akan lebih
rukun dan akrab
·
Terwujudnya sikap saling mencintai
dan saling membantu
·
Dapat mengatasi semua perbedaan yang
ada dengan penuh kesadaran
·
Pembangunan nasional akan berjalan
lebih baik dan lancar
·
Pelaksanaan gotong royong akan dapat
berjalan lancar dan baik
Untuk menjaga persatuan dan kesatuan setiap warga negara
harus melaksanakan perilaku yang mencerminkan persatuan dan kesatuan. Perilaku
yang mencerminkan perwujudan persatuan dan kesatuan dalam keluarga, sekolah,
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara antara lain sebagai berikut.
Di Lingkungan Keluarga
·
Saling mencintai sesama anggota
keluarga
·
Mengakui keberadaan dan fungsi
tiap-tiap anggota keluarga
·
Mengembangkan sikap tenggang rasa
dan tepa salira
·
Tidak memaksakan kehendak orang lain
·
Adanya keterbukaan antar anggota
keluarga
Di Lingkungan Sekolah
·
Membersihkan lingkungan bersama-sama
·
Menjenguk salah satu warga yang
sakit
·
Bekerja sama dalam menjaga keamanan
lingkungan.
·
Saling menghormati orang yang
berbeda agama, tidak membeda- bedakan suku.
·
Bergotong royong membangun
lingkungan sekitar.
Di Lingkungan Masyarakat
·
Hidup rukun dengan semangat
kekeluargaan antarwarga masyarakat
·
Setiap warga masyarakat
menyelesaikan masalah sosial secara bersama-sama
·
Bergaul dengan sesama warga
masyarakat tidak membedakan-bedakan suku, agama, ras, ataupun aliran
·
Menggunakan bahasa Indonesia secara
baik dan benar dalam bergaul antarsuku bangsa
·
Mengadakan bakti sosial di
lingkungan masyarakat
Di Lingkungan Negara
·
Mendahulukan kepentingan bangsa dan
negara diatas kepentingan pribadi dan golongan
·
Memberikan kesempatan yang sama
kepada suku bangsa untuk memperkenalkan kesenian daerahnya ke daerah lainnya.
·
Memajukan pergaulan demi persatuan
dan kesatuan bangsa
·
Memberikan kesempatan yang sama
kepada semua daerah untuk mengembangkan kebudayaan daerah lainnya
Agar persatuan dan kesatuan tetap terjaga semua warga negara harus menghindari
tindakan-tindakan yang dapat memecah persatuan dan kesatuan. Berikut ini contoh
perilaku yang tidak mencerminkan persatuan dan kesatuan:
·
Saling melempar tanggung jawab dalam
membersihkan lingkungan
·
Tidak peduli terhadap keadaan
lingkungan sekitar
·
Tidak mau ikut ronda karena alasan
sibuk dengan pekerjaan
·
Hanya berteman dengan yang seagama
atau yang sesuku saja
·
Mementingkan diri sendiri/ tidak mau
bekerja sama
TEMA 1 BAHASA INDONESIA
3.1 Menunjukkan gagasan pokok dan
gagasan pendukung yang diperoleh dari teks lisan, tulis, atau visual.
Setiap bacaan biasanya terdiri atas
beberapa paragraf. Setiap paragraf memiliki gagasan pokok yang diperkuat oleh
gagasan pendukung. Gagasan pokok adalah ide utama yang dibahas dalam suatu
bacaan, bisa berupa kalimat inti atau pokok paragraf. Gagasan pendukung adalah
uraian atau tambahan informasi untuk gagasan pokok. Berikut beberapa langkah
yang dapat dilakukan untuk menentukan gagasan pokok setiap paragraf.
1. Bacalah paragraf dengan cermat!
2. Cermati kalimat pertama hingga terakhir!
- Apakah kalimat pertama merupakan gagasan pokok atau
gagasan penjelas? Apakah kalimat kedua yang merupakan gagasan pokok? Teruslah
membaca kalimat demi kalimat hingga gagasan pokok paragraf ditemukan.
- Ingat, gagasan pokok sebagai isi atau inti paragraf dapat
terletak di awal, akhir, awal dan akhir, atau di seluruh paragraf.
Contoh:
Sigap Membantu Sesama
Malam itu beberapa warga Kampung
Babakan berkumpul di pos jaga. Tiba-tiba terlihat seorang bapak tua yang
berjalan pelan. Ia memanggul kardus besar di pundaknya. Oh, rupanya Pak Sammy.
Pak Sammy baru pulang dari
kampungnya di Maluku. Sudahdua minggu Pak Sammy pulang ke Maluku. Ia harus
menghadiri acara adat di sana. Ia menggunakan kapal laut. Perjalanannya
membutuhkan waktu dua sampai tiga hari. Tentu Pak Sammy sangat lelah. Apalagi
usianya sudah cukup tua.
Pak Encep menawarkan bantuan untuk
membawa kardusnya. Sampai di rumah, Pak Sammy mengeluh kepalanya pusing. Pak
Encep memanggil warga yang lain untuk membantu. Datanglah Pak Made, Pak Udin
dan Pak Nur. Mereka dengan cepat membantu Pak Sammy. Pak Made dan Pak Encep
membersihkan tempat tidur. Pak Udin mengambilkan menghangatkan air untuk
membuat teh. Pak Nur membeli makanan.
Setelah makan dan meminum teh hangat
Pak Sammy beristirahat. Ia senang warga desa membantunya. Di Kampung ini Pak
Sammy merasa memiliki keluarga.
Gagasan pokok paragraf 1: Malam itu
beberapa warga Kampung Babakan berkumpul di pos jaga.
Gagasan pokok paragraph 2: Pak Sammy
baru pulang dari kampungnya di Maluku.
Gagasan pokok paragraf 3: Pak Encep
menawarkan bantuan untuk membawa kardusnya
Gagasan pokok paragraf 4: Di Kampung
ini pak Sammy memiliki keluarga.
TEMA 1 IPA
3.6 Memahami sifat-sifat bunyi dan
keterkaitannya dengan indera pendengaran.
Sifat Bunyi Merambat
Bunyi merupakan gelombang yang
perambatan arahnya sejajar dengan arah getarnya. Bunyi dapat terdengar jika
memenuhi syarat berikut.
1. Ada sumber bunyi
2. Ada media penghantar
3. Ada pendengar
Bunyi yang berasal dari sumber bunyi
sampai kepada pendengar dengan cara merambat. Bunyi dapat merambat melalui
media perantara: udara, zat cair, dan benda padat. Bunyi tidak dapat merambat
tanpa adanya media perantara. Bunyi yang merambat melalui benda padat dan zat
cair akan terdengar lebih jelas dibandingkan bunyi yang merambat melalui udara.
Fakta-fakta Perambatan Bunyi dalam Kehidupan
• Bunyi merambat melalui media udara: semua suara yang
terdengar: saat bercakap-cakap, dan suara bergema di sekitar kita.
• Bunyi merambat melalui zat cair: sura lumba-lumba yang
tertangkap radar kapal selam.
• Bunyi merambat melalui benda padat: saat menempelkan
telinga di rel kereta api, maka suara roda kereta api yang masih berjarak
belasan km akan terdengar dengan cukup jelas.
Bunyi
Seperti kita ketahui bersama, bahwa
bunyi suara kereta api yang sedang melintas, suara kicauan burung, dan suara
orang mendengkur sangat jelas berbeda. Bunyi sangat berkaitan erat dengan
kehidupan kita sehari-hari. Saat kita tidak bersuara pun, akan menghasilkan
bunyi.
A. Definisi Bunyi
Bunyi merupakan hasil dari getaran
suatu benda yang merambat dalam bentuk gelombang. Oleh karena itu, bunyi sering
disebut sebagai gelombang bunyi. Bunyi dihasilkan oleh bendabenda yang
bergetar.
B. Sifat-Sifat Bunyi
Sifat-sifat bunyi ada tiga, yaitu
sebagai berikut.
1. Termasuk gelombang longitudinal (gelombang yang arah
rambatnya sejajar dengan arah getarnya).
2. Perambatannya membutuhkan medium.
3. Dapat dipantulkan.
C. Sumber-Sumber Bunyi
Setiap benda yang bergetar pasti
akan menghasilkan bunyi. Benda-benda itu dinamakan sumber bunyi. Sumber bunyi
adalah benda-benda yang dapat menghasilkan bunyi. Contoh sumber bunyi adalah
alat-alat musik seperti gamelan, suling, dan trompet, serta benda-benda lain
seperti drum dan bedug yang dipukul.
D. Jenis-Jenis Bunyi
Bunyi mempunyai jenis yang
berbeda-beda. Hal ini bergantung dari frekuensinya. Frekuensi adalah banyaknya
getaran yang terjadi setiap satu detik. Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz).
Berdasarkan frekuensinya,
bunyi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Bunyi Infrasonik adalah bunyi yang mempunyai frekuensi
sangat rendah, yaitu kurang dari 20 Hz. Bunyi infrasonik ini dapat didengar
oleh kelelawar, anjing, jangkrik, dan kuda.
2. Bunyi Audiosonik adalah bunyi yang mempunyai frekuensi di
antara 20-20.000Hz. Bunyi audiosonik ini dapat didengar oleh manusia.
3. Bunyi Ultrasonik adalah bunyi yang mempunyai frekuensi
sangat tinggi, yaitu lebih dari 20.000 Hz. Bunyi ultrasonik ini dapat didengar
oleh lumba-lumba.
E. Perambatan Bunyi
Ketika ada terompet ditiup dan gitar
dipetik, kita akan mendengar kedua bunyi tersebut secara bersamaan. Bunyi
trompet dan gitar tersebut merambat melalui medium udara. Udara merupakan
medium yang sering dilalui oleh gelombang bunyi. Cepat rambat bunyi dipengaruhi
oleh dua hal, yaitu jenis dan suhu medium. Pada umumnya, bunyi dapat merambat
melalui medium padat, cair, dan udara. Bunyi tidak merambat di ruang hampa
udara karena bunyi memerlukan medium untuk merambat. Benda padat dan cair
merupakan penghantar bunyi yang baik daripada udara. Hal ini disebabkan susunan
partikel zat padat dan cair lebih rapat daripada susunan partikel udara. Selain
jenis medium, faktor yang memengaruhi cepat rambat bunyi adalah suhu medium.
Semakin besar (meningkat) suhu medium, maka cepat rambat bunyi akan semakin
besar. Hal ini dikarenakan pada saat suhu medium meningkat, molekul-molekul
medium akan bergerak lebih cepat. Gerakan tersebut akan menimbulkan tumbukan
antarpartikel medium yang frekuensinya semakin besar. Dengan meningkatnya
frekuensi tumbukan ini, energi akan berpindah dalam waktu singkat, sehingga
cepat rambat bunyi akan semakin cepat.
F. Pemantulan Bunyi
Bunyi merupakan suatu gelombang
sehingga bunyi mengalami pemantulan. Berikut ini adalah jenis-jenis bunyi
pantul.
1. Bunyi yang Memperkuat Bunyi Asli
Bunyi ini terjadi apabila sumber
bunyi mempunyai jarak yang sangat dekat dengan dinding pemantulnya. Dengan
demikian, bunyi pantulnya akan terdengar jelas dan bersamaan dengan bunyi
aslinya. Contohnya adalah suara seseorang yang berada di dalam ruangan kecil
akan terdengar jelas.
2. Gaung
Gaung adalah bunyi pantul yang
terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi terpantul
berulang-ulang. Gaung terjadi jika bunyi dipantulkan pada permukaan yang keras.
Contohnya adalah pemantulan bunyi yang terjadi di dalam bioskop. Untuk
menghindari terjadinya gaung, maka dinding di dalam bioskop atau gedung konser
dilapisi oleh bahan-bahan yang lunak, seperti karpet, busa karet, dan gabus.
3. Gema
Gema adalah bunyi pantul yang
terdengar setelah bunyi asli. Gema terjadi karena jarak antara sumber bunyi
dengan dinding pemantulnya. Contohnya adalah bunyi pantul yang dihasilkan oleh
dinding antarbangunan dan dasar suatu ruangan.
G. Jenis Bunyi yang Lain
Berikut ini adalah jenis-jenis bunyi
yang lain
1. Nada adalah bunyi yang mempunyai frekuensi yang teratur.
2. Desah adalah bunyi yang memiliki frekuensi yang tidak
teratur.
3. Dentum adalah bunyi yang mempunyai amplitudo yang sangat
besar dan terdengar mendadak.
4. Warna bunyi atau timbre adalah bunyi yang memiliki
frekuensi yang sama, tetapi terdengarnya berbeda.
H. Resonansi Bunyi
Peristiwa resonansi banyak terjadi
di dalam kehidupan sehari-hari. Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya
suatu benda karena ada benda lain yang bergetar. Frekuensi benda yang bergetar
bernilai sama dengan frekuensi benda yang dipengaruhinya. Berikut ini adalah
contoh peristiwa resonansi yang menguntungkan dan merugikan.
1. Resonansi yang menguntungkan, yaitu resonansi yang
terjadi pada alat musik, seperti gitar, gamelan, dan genderang.
2. Resonansi yang merugikan, yaitu resonansi yang terjadi
pada suara deru pesawat terbang yang dapat membuat kaca pecah.
Indera Pendengar (Telinga)
Telinga merupakan indra untuk
mendengar. Setiap hari kita mendengarkan bermacam-macam suara, tetapi tidak
semua suara dapat kita dengar. Telinga kita hanya mampu mendengarkan suara yang
berfrekuensi antara 20 – 20.000 getaran per detik (Hertz/Hz).
A. Bagian-Bagian Telinga dan Fungsinya
Daun telinga terdiri atas tulang
rawan yang dapat ditekuk. Daun telinga berfungsi untuk menangkap suara dari
luar. Suara yang telah ditangkap kemudian diteruskan lewat lubang telinga
menuju ke gendang telinga. Gendang telinga kemudian bergetar sesuai dengan
jumlah getaran yang diterima daun telinga. Telinga bagian tengah terdiri atas
tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi. Ketiga tulang itu disebut
tulang-tulang pendengaran. Telinga bagian tengah berfungsi menerima suara yang
ditangkap oleh telinga bagian luar. Pada bagian ini terdapat saluran eustachius
yang menghubungkan telinga tengah dengan rongga mulut. Fungsi saluran
eustachius adalah untuk menyeimbangkan tekanan udara antara telinga luar dengan
telinga tengah. Telinga bagian dalam terdiri atas tingkap jorong, bundar, tiga
saluran setengah lingkaran, serta rumah siput (koklea). Pada rumah siput
terdapat ujung-ujung saraf pendengaran dan alat keseimbangan tubuh.
B. Cara Kerja Telinga
Bagaimana prosesnya sehingga kita
dapat mendengar? Suara yang berasal dari luar masuk ke telinga melalui udara.
Suara tersebut ditangkap oleh gendang telinga. Akibatnya, gendang telinga
bergetar. Getaran ini lalu diteruskan oleh tulang-tulang pendengar ke telinga
bagian dalam, tepatnya di ujung saraf. Oleh saraf, getaran tersebut disampaikan
ke otak agar diolah sehingga kita dapat mendengar. Selain sebagai indra
pendengar, telinga juga berfungsi sebagai alat keseimbangan tubuh. Bunyi atau
suara yang sangat keras dapat memecahkan gendang telinga. Mengapa demikian?
Karena gendang telinga hanyalah selaput tipis yang mudah pecah atau robek.
Tindakan apa yang dapat kamu lakukan ketika mendengar suara yang keras seperti
suara petir?
C. Kelainan pada Telinga
Telinga merupakan salah satu organ
yang penting. Sebagai organ tubuh yang lemah, telinga bisa mengalami kelainan
maupun terserang penyakit. Misalnya, tuli dan congek.
• Tuli
Tuli adalah ketidakmampuan telinga
untuk mendengarkan bunyi atau suara. Tuli dapat disebabkan oleh adanya
kerusakan pada gendang telinga, tersumbatnya ruang telinga, atau rusaknya saraf
pendengaran. Pada orang yang telah berusia lanjut, ketulian biasanya disebabkan
oleh kakunya gendang telinga dan kurang baiknya hubungan antartulang
pendengaran.
• Congek
Congek adalah penyakit telinga yang
biasanya disebabkan oleh infeksi pada bagian telinga yang tersembunyi di
tengah-tengah. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri.
D. Memelihara Kesehatan Telinga
Agar telinga kita selalu sehat, maka
kita harus selalu membersihkan telinga dengan teratur. Membersihkannya dapat
dilakukan dengan menggunakan benda yang lunak seperti kapas pembersih. Jangan
sekali-kali membersihkan telinga dengan benda yang keras dan tajam karena dapat
merobek gendang telinga.
TEMA 1 IPS
3.2
Memahami keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama di provinsi
setempat sebagai identitas bangsa Indonesia.
MENGHARGAI KEANEKARAGAMAN DI
MASYARAKAT INDONESIA
- Cara Menghargai Keanekaragaman yang ada di Masyarakat
Setempat
Keanekaragaman
yang ada di masyarakat harus kita hargai dan hormati, agar tidak terjadi
perselisihan dan perpecahan. Keanekaragaman tersebut meliputi agama, suku
bangsa, sistem kekerabatan, budaya dan adat kebiasaan penduduk. Cara
menghargainya dapat dilakukan antara lain:
a. menghormati semua pemeluk agama,
b.
senang bergaul dan bekerja sama dengan semua suku bangsa,
c.
menghadiri undangan kegiatan yang diselenggarakan berbagai kelompok masyarakat,
dan
d.
tidak memandang rendah terhadap budaya dan adat kebiasaan yang ada di
masyarakat.
2. Sikap Menerima Keanekaragaman
Suku Bangsa dan Budaya di Masyarakat
-
Sikap Menerima Keanekaragaman Suku Bangsa
Untuk
menjaga persatuan bangsa, kita harus menerima keberadaan semua suku bangsa.
Sikap menerima keanekargaman suku bangsa, misalnya:
- menerima
bahasa, adat-istiadat, dan kesenian semua suku bangsa,
- -
bersedia bergaul dan bekerja sama antarsuku bangsa, dan
- -
tidak menganggap lebih rendah terhadap suku bangsa lain.
- b.
Sikap Menerima Keanekaragaman Budaya di Masyarakat
- Sikap
menerima keanekaragaman budaya dapat kita wujudkan dalam bentuk kebiasaan
menjaga kelestarian budaya asli, menghindari kebiasaan yang merusak budaya
asli, dan menerima budaya asing atau baru.
- -
Cara menjaga kelestarian budaya asli antara lain ikut mempelajari dan
mengikuti lomba kesenian daerah, melindungi dan merawat benda seni
tradisional, dan sebagainya
- -
Cara menghindari kebiasaan yang merusak budaya asli, misalnya tidak
membuat kotor, corat-coret, dan meremehkan benda-benda seni tradisional,
serta tidak mengganggu pentas seni daerah.
- -
Menerima budaya asing atau baru yang sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia. Budaya-budaya asli daerah dan budaya asing atau baru yang
sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia, semakin memperkaya budaya
nasional.
Keragaman budaya
- Rumah adat
a. Rumah
adat Baduy dari Banten
b. Rumah
Adat Tongkonan dari Sulawesi selatan
c. Honai
dari Papua
- Tarian daerah
a. Gending
Sriwijaya dari sumatera selatan
b. Tari
Hudoq dari Kalimantan timur
c. Tari
Serimpi dari Jawa tengah dan jogya
d. Tari
Saman dari Aceh
- Makanan khas
a. Lempah
kuning dari pangkal pinang
b. Ketan
uli dari betawi
c. Seruit
dari lampung
d. Tumpeng
dari jawa.