Hari/Tanggal : Senin, 31 Juli 2023
Peserta didik menganalisis hubungan antara bentuk serta fungsi
bagian tubuh pada manusia (pancaindra). Peserta didik dapat membuat simulasi
menggunakan bagan/alat bantu sederhana tentang siklus hidup makhluk hidup.
Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan pelestarian
sumber daya alam di lingkungan sekitarnya dan kaitannya dengan upaya
pelestarian makhluk hidup.
Tujuan Pembelajaran :
Pendidikan Pencasila : Peserta didik dapat memahami makna dan nilai-nilai Pancasila serta proses perumusannya sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa dan ideologi Negara.
IPAS : Peserta didik dapat mengidentifikasi bagian-bagian bunga dan fungsinya.
Materi Pendidikan Pancasila
Nilai Kebersamaan dalam Proses Perumusan Pancasila
Perjuangan untuk merebut
kemerdekaan tidak sekadar bersama-sama melakukan perlawanan terhadap penjajah.
Kebersamaan dalam proses musyawarah yang dilakukan oleh para bapak bangsa (the
Founding Fathers) dalam merumuskan dasar negara juga merupakan salah satu
bentuk perjuangan melepaskan diri dari tangan penjajah. Ketika semangat
kemerdekaan rakyat Indonesia sedang memuncak, proses perumusan dasar negara
yang dilakukan demi menuju kemerdekaan adalah hal yang tidak bisa ditunda lagi.
Perjuangan yang dilakukan oleh para bapak bangsa dalam
proses perumusan dasar negara tidaklah semudah yang dibayangkan. Dalam proses
tersebut bermunculan banyak sekali pendapat yang diajukan mengenai rumusan dasar
negara. Tiga orang tokoh; Mr. Muhammad Yamin, Mr. Soepomo dan Ir. Soekarno
merupakan bagian dari para bapak bangsa yang mengemukakan gagasan dan
pendapatnya mengenai rumusan dasar negara Indonesia merdeka. Namun, dalam
menghasilkan suatu keputusan sidang tidak semua pendapat harus diterima.
Akhirnya setelah melalui proses sidang musyawarah yang panjang, maka disepakati
rumusan dasar negara bernama Pancasila yang dapat kita kenali hingga saat ini.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dibilang bahwa nilai
perjuangan dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara pasti
dilandasi dengan kepentingan bangsa dalam semangat kebersamaan yang tinggi.
Nilai juang dalam semangat kebersamaan tersebut tertuang sebagai berikut:
1. Ketakwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
2. Semangat anti penjajah
dan penjajahan.
3. Harga diri yang tinggi
sebagai bangsa yang merdeka.
4. Semangat persatuan dan
kesatuan.
5. Setia kawan, senasib
sepenanggungan, dan kebersamaan.
6. Jiwa dan semangat
merdeka.
7. Semangat perjuangan
yang tinggi.
8. Pantang mundur dan
tidak kenal menyerah.
9. Ulet dan tabah
menghadapi segala macam, tantangan, hambatan, dan gangguan.
10. Berani, rela dan
ikhlas berkorban untuk tanah air, bangsa dan negara.
11. Cinta tanah air dan
bangsa.
12. Tanpa pamrih dan banyak
bekerja.
13. Disiplin yang tinggi.
14. Percaya kepada hari
depan yang gemilang dari bangsanya.
Landasan perjuangan bangsa Indonesia termaktub dalam
nilai-nilai tersebut yang menjadi bagian dalam merumuskan dasar negara kita
Pancasila. Selain itu, para bapak bangsa dan rakyat Indonesia pada waktu itu
telah mendalami nilainilai tersebut sehingga menyatu dalam diri. Keputusan yang
diambil dan disepakati dalam proses perumusan dasar negara pada saat itu
merupakan keputusan terbaik yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.
Berdasarkan nilai-nilai itulah, Pancasila sebagai dasar negara Republik
Indonesia dapat dipertahankan hingga sekarang.
Penerapan Nilai-nilai Juang para Pahlawan dalam Kehidupan
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para
pahlawannya. Cara terbaik untuk menghargai jasa para pahlawan adalah dengan
meneladani nilai-nilai perjuangan yang dilakukannya. Para tokoh yang terlibat
dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara adalah para pahlawan
bangsa. Sudah sepantasnya kita menghargai jasa mereka, karena berkat usaha
mereka bangsa kita mempunyai dasar negara yang dinilai paling baik jika
dibandingkan dengan bangsa lainnya.
Nilai-nilai perjuangan mereka patut kita teladani dengan
cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat, serta bangsa dan negara. Berikut ini dipaparkan beberapa contoh
perilaku yang menunjukkan sikap meneladani nilai-nilai juang para pahlawan
dalam kehidupan sehari-hari.
1. Dalam kehidupan di
lingkungan keluarga
a. Membuka diri untuk menerima masukan dari
anggota keluarga yang lain.
b. Selalu menonton tayangan televisi yang
memberikan kesempatan untuk memperluas cakrawala berpikir seperti menonton
berita.
c. Terbiasa dialog dengan orang tua dan anggota
keluarga yang lain serta pembantu rumah tangga.
d. Menghargai hak anggota keluarga lainnya.
e. Menerima pendapat yang dikemukakan oleh adik
atau kakak, jika pendapat tersebut banyak mengandung manfaat bagi kehidupan.
f. Beribadah tepat pada waktunya.
2. Dalam kehidupan di lingkungan sekolah
a. Menghargai hasil karya teman.
b. Tidak memaksakan kehendak kepada teman.
c. Terbiasa berdialog dengan guru dan warga
sekolah lainnya.
d. Tidak pandang bulu dalam bergaul.
e. Berani menegur teman yang berbuat tidak baik.
f. Memberikan kesempatan kepada teman untuk
menyampaikan pendapatnya.
3. Dalam kehidupan di lingkungan masyarakat
a. Bersedia menerima masukan dari orang lain.
b. Ikut serta dalam kegiatan gotong royong.
c. Senantiasa terbuka terhadap perubahan yang
terjadi di lingkungan masyarakatnya.
d. Memanfaatkan teknologi untuk kepentingan
masyarakat.
e. Mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan
setiap persoalan.
f. Menolong orang lain yang sedang tertimpa
musibah atau kesulitan.
4. Dalam kehidupan di lingkungan berbangsa dan
bernegara
a. Bekerjasama dengan bangsa lain.
b. Melakukan kegiatan yang dapat mengharumkan
nama bangsa.
c. Berbuat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
d. Mencintai produk dalam negeri.
e. Turut membela tanah air jika ada ancaman.
f. Tidak merusak sarana atau fasilitas umum/negara.
Kesimpulan :
Nilai - nilai juang kepahlawanan yang dapat di teladani :
1. Menghargai pendapat orang lain
2. Semangat Juang yang pantang menyerah
3. mementingkan kepentingan bersama
Materi IPAS
Pada tumbuhan berbunga, perkawinan (generatif) terjadi
saat proses penyerbukan.
Penyerbukan yaitu bertemunya benang sari (alat kelamin
jantan pada bunga) dengan putik (alat kelamin betina pada bunga). Setelah itu,
akan terjadi proses pembuahan, yaitu peleburan sel jantan dan sel telur. Setelah
pembuahan terjadi, bunga akan layu dan gugur, diikuti perkembangan bakal biji
menjadi biji yang dilindungi oleh kulit. Tumbuhan memerlukan bantuan untuk
penyerbukan, seperti dari serangga, angin, bahkan manusia.
Pada perkembangbiakan
vegetatif (tidak kawin), keturunan dihasilkan dari 1 induk. Hasilnya, keturunan
memiliki sifat identik dengan induknya. Biasanya terjadi karena ada modifikasi
akar, batang, atau daun. Contoh vegetatif alami sebagai berikut (Winarsih,
2019):
1. Tunas. Pada tumbuhan
seperti pisang dan bambu, batang yang ada dalam tanah dapat berkembang
membentuk tunas. Tunas akan tumbuh dekat dengan induknya dan tumbuh menjadi
tanaman baru. Ada juga tunas yang tumbuh di tempat selain itu sehingga disebut
tunas liar (tunas adventif) contohnya pada tanaman cocor bebek dan sukun.
2. Spora. Tanaman paku
menggunakan spora untuk berkembang biak. Letak spora ada di bagian bawah
tumbuhan. Spora yang jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi tanaman
yang baru.
3. Umbi. Bagian ini sebenarnya adalah cadangan
makanan yang disimpan dalam batang atau akar. Jika umbi ini ditanam, maka dapat
keluar tunas baru. Contoh: kentang (umbi batang), singkong (umbi akar), dan
bawang merah (umbi lapis).
Manusia mengembangkan
vegetatif buatan untuk menghemat waktu, cepat memberikan hasil, dan mempunyai
sifat yang sama dengan induknya. Contoh vegetatif buatan selain setek dan
cangkok (Winarsih, 2019):
1. Sambung. Disebut juga mengenten,
perkembangbiakan dengan cara menyambung batang 2 tumbuhan yang jenisnya sama, tetapi
kualitasnya berbeda. Tujuannya untuk memperoleh kualitas tanaman yang lebih
baik.
2. Merunduk. Teknik berkembang biak dengan cara
merundukkan batang tanaman ke tanah agar tumbuh akar. Setelah akar timbul,
batang bisa dipotong.
Contohnya pada alamanda.
Bagian - Bagian Bunga
Bagian dan Fungsi Bagian Bunga
1. Kelopak Bunga
Kelopak bunga terletak pada bagian terluar bunga yang berperan untuk melindungi kuncup bunga. Selain melindungi kuncup, kelopak bunga juga melindungi bagian bunga yang lain terhadap gangguan dari luar.
2. Mahkota Bunga
Mahkota bunga yaitu bagian bunga yang berwarna-warni dan memiliki bentuk yang beragam. Mahkota bunga masih satu rangkaian dengan kelopak bunga.
Mahkota bunga berfungsi untuk menarik perhatian serangga yang membantu proses perkembangbiakan pada tanaman.
Di dalam mahkota bunga terdapat benang sari dan putik yang menjadi organ utama perkembangbiakan tumbuhan.
3. Putik
Putik adalah alat perkembangbiakan betina dari tumbuhan. Putik memiliki tiga bagian penting, yaitu kepala putik, tangkai putik, dan bakal biji.
- Kepala putik, berfungsi untuk tempat jatuhnya serbuk sari pada proses penyerbukan tumbuhan.
- Tangkai putik, berfungsi untuk jalur perjalanan sel jantan menuju ovarium pada tumbuhan.
- Bakal biji atau ovarium, berfungsi sebagai tempat bertemunya sel-sel telur yang akan dibuahi.
Putik dibedakan menjadi dua macam, yaitu putik tunggal dan putik majemuk.
Putik tunggal hanya tersusun atas sehelai daun, sedangkan putik majemuk tersusun atas dua atau lebih daun.
4. Benang Sari
Benang sari merupakan alat kelamin jantan pada bunga.
Benang sari juga memiliki beberapa bagian, antara lain tangkai sari, kepala sari, dan penghubung ruang sari.
Tangkai sari, yaitu bagian yang berbentuk benang, kepala sari berada di ujung tangkai sari. Sedangkan penghubung ruang sari berguna untuk menghubungkan kedua kepala sari.
Benang sari menghasilkan serbuk sari yang akan terbawa oleh serangga ketika sedang menghisap nektar.
Serbuk sari dari suatu bunga akan dibawa menuju ke bunga lain oleh serangga, sehingga terjadilah perkembangbiakan tumbuhan.
Bagian-bagian Bunga Beserta Fungsinya
Berikut bagian-bagian bunga lengkap dengan fungsinya.
1. Kelopak Bunga
Kelopak bunga atau calyx merupakan bagian terluar berwarna hijau seperti daun atau kecoklatan. Bagian ini berfungsi melindungi mahkota pada saat kuncup. Kelopak bunga akan membuka pada saat mahkota bunga mekar sempurna. Pada dasarnya, kelopak bunga merupakan modifikasi dari daun.
2. Mahkota Bunga
Mahkota bunga merupakan bagian paling mudah dikenal. Fungsi bagian ini adalah membantu penyerbukan dengan menarik perhatian para serangga agar hinggap. Tugas lainnya melindungi alat reproduksi bunga (putik dan benang sari). Petal atau kelopak pada mahkota bunga umumnya berjumlah 5 helai dan terletak pada lingkar dalam kelopak bunga.
3. Kepala Putik Organ ini merupakan alat reproduksi bunga betina. Oleh karenanya, bagian ini mengandung sel-sel telur untuk bereproduksi. Posisi putik terletak pada tengah bunga dan terdiri dari tiga bagian yaitu stigma atau kepala putik, stilus atau tangkai putik, dan ovarium atau bakal buah.
4. Tangkai Putik Tangkai putik adalah saluran penghubung antara kepala putik dan ovarium. Fungsinya adalah menyangga kepala putik agar bisa berdiri tegak dan tetap pada posisinya. Bagian ini memiliki tabung serbuk sari yang digunakan untuk membantu proses pembuahan dengan mengantarkan polen ke bagian bakal buah.
5. Benang Sari Selain putik, bagian bunga yang berfungsi sebagai organ reproduksi adalah benang sari. Jika putik adalah betina, benang sari adalah si jantan. Bagian ini memiliki anter atau kepala sari untuk menyimpan serbuk sari, polen atau serbuk sari untuk penyerbukan, dan filamen atau tangkai sari untuk membantu proses reproduksi.
6. Bakal Biji Bakal biji banyak ditemukan pada tanaman berbiji. Pada bunga, bakal biji berfungsi melindungi sel telur dan menjadi tempat pertemuan antara sel-sel telur yang akan dibuahi. Letaknya terdapat di dalam bakal buah.
7. Bakal Buah Sebenarnya bakal buah masih satu bagian dengan putik. Akan tetapi, organ ini memiliki fungsi penting sehingga diklasifikasikan menjadi komponen tersendiri. Bakal buah mengandung sel telur. Bagian ini menjadi tempat terjadinya pembuahan yaitu proses peleburan antara sel telur betina dan jantan yang kemudian menghasilkan bakal buah.
8. Dasar Bunga Ini adalah bagian yang menjadi tempat melekatnya mahkota dan komponen bunga lainnya agar tetap berada di posisinya meskipun terkena terpaan angin. Secara tidak langsung dasar bunga menjadi pondasi yang terletak di ujung bunga setelah tangkai bunga.
9. Tangkai Bunga Sama seperti dasar bunga, tangkai berfungsi sebagai penyokong dan penghubung antara bunga dengan ranting. Tangkai bunga memiliki diameter berbeda-beda sesuai dengan jenisnya.
Kesimpulan : Bunga memiliki macam-macam bagian dan fungsinya serta kegunaannya.Apa perbedaan antara bunga lengkap dan tidak lengkap? "Bunga lengkap adalah bunga yang memiliki semua bagian bunga." Bunga tidak lengkap adalah bunga yang tidak memiliki salah satu atau beberapa bagian bunga. Contoh bunga tidak lengkap adalah bunga jagung dan bunga kelapa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar