About

Jumat, 10 November 2023

Pendidikan Pancasila

 Hari/Tanggal : Jum'at, 10 November 2023


Selamat Pagi,,,Tabik pun ,,,!!
Semoga anak - anak hari ini dalam keadaan sehat dan semangat dalam belajar

ELEMEN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN : 

PENDIDIKAN PANCASILA : Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Peserta didik mampu mengidentifikasi aturan  di keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar  tempat tinggal serta melaksanakannya dengan  bimbingan orang tua dan guru. Peserta didik  mampu mengidentifikasi dan menyajikan hasil  identifikasi hak dan kewajiban sebagai anggota  keluarga dan sebagai warga sekolah. Peserta didik  melaksanakan kewajiban dan hak sebagai anggota  keluarga dan sebagai warga sekolah.

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Peserta didik dapat mengenal dan memahami nama-nama senjata tradisional berdasarkan asal daerahnya. 

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) :
1. Peserta didik mengenal dan memahami macam-macam nama senjata Tradisional berdasarkan asal daerahnya dengan benar. 

Materi Pendidikan Pancasila 

Senjata tradisional merupakan benda yang memiliki peran dalam membantu kehidupan pada pendahulu kita nenek moyang bangsa indonesia. Peran dimaksud dalam hal kegunaanya sebagai alat – alat untuk berburu,bertani,berperang atau perlindungan diri baik dari serangan musuh atau binatang buas.

Nama-nama Senjata Tradisional di Indonesia
Berikut adalah daftar nama senjata tradisional Indonesia beserta asal daerahnya berdasarkan 38 provinsi yang ada:
1. Rencong (Nanggroe Aceh Darussalam)
Dikutip dari ebook Mengenal Seni dan Budaya Indonesia karya R. Rizky dan T. Wibisono, Rencong adalah senjata tradisional dari Aceh.

Rencong terbuat dari bahan metal, seperti kuningan atau besi, dan gagangnya terbuat dari tanduk kerbau.

Secara umum, masyarakat Aceh mengenal 4 jenis Rencong yakni Rencong Meukure, Rencong Pudoi, Rencong Meupucok, Rencong Meucegek.

2. Piso Surit (Sumatra Utara)
Sumatra Utara punya senjata tradisional bernama Piso Surit. Kata "piso" sendiri artinya pisau.

3. Kerambit (Sumatra Barat)
Kerambit adalah pisau genggam yang bentuknya melengkung, senjata tradisional Sumatra Barat.

Menurut Buku Pintar 34 Provinsi di Indonesia oleh Kurniawan Dinihari, bentuknya terinspirasi oleh cakar harimau.

4. Pedang Jenawi (Riau)
Pedang Jenawi merupakan senjata khas Riau yang konon sering digunakan para panglima dan prajurit dalam peperangan di masa lalu.

5. Badik Tumbuk Lado (Kepulauan Riau)
Badik Tumbuk Lado adalah jenis senjata berbentuk keris, yang punya bilah mirip badik dari Sulawesi. Panjang bilahnya sekitar 27-39 cm dengan lebar antara 3,5 - 4 cm.

6. Keris Jambi (Jambi)
Keris khas Jambi menjadi senjata tradisional yang bentuk kedua sisi belahnya meruncing tajam. Senjata ini adalah senjata tusuk genggam. Salah satu keris pusaka di Jambi ialah Keris Siginjai.

7. Trisula dan Keris (Sumatra Selatan)
Keris khas Palembang ini punya lekukan yang ganjil dan trisula merupakan alat sejenis tombak.

8. Keris (Bangka Belitung)
Siwar Panjang adalah senjata tradisional dari Bangka Belitung, yang mirip pedang panjang. Bentuknya memancing di bagian ujungnya dan lurus.

9. Keris (Bengkulu)
Keris senjata tradisional khas Bengkulu memiliki panjang 13 jari dan bentuknya lurus. Keris ini biasanya digunakan para kepala adat suku sana pada saat perang, upacara para adat, atau untuk membela diri.

10. Terapang (Lampung)
Berdasarkan catatan detikcom, terapang adalah senjata yang bentuknya keris gabus. Zaman dahulu, terapang digunakan masyarakat Lampung sebagai senjata untuk berperang.

11. Golok Ciomas (Banten)
Golok ciomas merupakan senjata tradisional asal Banten. Bagi masyarakat Banten, golok ciomas juga dianggap sebagai senjata yang daya magis. Konon, senjata ini perlu dibuat pada bulan Mulud (Rabi'ul Awal dalam kalender Hijriah).

12. Dohong (Kalimantan Barat)
Dohong asal Kalimantan Barat, menjadi senjata tradisional khususnya bagi suku Dayak Ngaju. Dohong bentuknya seperti tombak yang bisa beralih fungsi sebagai pisau.

13. Mandau (Kalimantan Timur)
Mandau adalah senjata tradisional asal Kalimantan Timur, yang dibuat oleh sang pandai besi. Senjata ini diberi hiasan ukiran burung Enggang.
Selain dikenal melambangkan perjuangan rakyat Kaltim, senjata ini juga dikenal memiliki kekuatan gaib.

14. Keris Bujak Beliung (Kalimantan Selatan)
Keris Bujak Beliung merupakan senjata tradisional dari daerah Kalimantan Selatan.
Senjata ini memiliki panjang sekitar 30 cm serta memiliki ciri khas pada bagian ujung bawahnya, di mana terdapat ukiran khas suku Kalimantan Selatan yang terdapat filosofi di dalamnya.

15. Lunduk Sumpit (Kalimantan Tengah)
Senjata tradisional ini sering digunakan dalam pertempuran terbuka, sekaligus menjadi senjata rahasia untuk pembunuhan diam-diam masyarakat Kalteng. Selain itu, senjata ini juga cocok untuk digunakan dalam membunuh pada jarak jauh.

16. Lonjo (Kalimantan Utara)
Dilansir laman Warisan Budaya Kemdikbud, Lonjo adalah senjata tradisional Kalimantan Utara, khususnya masyarakat Dayak.
Bentuk Lonjo adalah berupa mata tombak yang terbuat dari besi, lalu dipasang atau diikat dengan anyaman rotan serta bertangkai yang berasal dari bambu atau kayu keras.

17. Golok Betawi (Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta)
Golok Betawi adalah senjata tradisional yang populer. Menjadi senjata tradisional, sampai dengan tahun 1960-an, para laki-laki punya kebiasaan membawa golok di pinggangnya.

18. Kujang (Jawa Barat)
Kujang merupakan senjata tradisional asal Jawa Barat. Nama kujang sendiri diambil dari gabungan dari kata Kudi dan Hyang.
Di bahasa Sunda, lata "Kudi" berarti senjata berkekuatan sakti, sementara kata "Hyang" artinya kedudukan di atas dewa.

19. Keris (Jawa Tengah)
Keris khas Jawa Tengah adalah senjata tradisional yang memiliki nilai seni tinggi. Daya sering keris dapat melumpuhkan lawan dari jarak dekat.

20. Keris dan Tombak (Daerah Istimewa Yogyakarta)
DIY Yogyakarta memiliki senjata tradisional berupa keris dan tombak.
Dalam buku repository Kemdikbud Senjata Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta oleh Sumintarsih, dkk., peperangan keris digunakan saat sedang berhadapan begitu dekat dengan lawan.
Sementara rombak digunakan sebagai alat lempar atau tusuk saat peperangan atau saat sedang berburu.

21. Clurit (Jawa Timur)
Clurit merupakan senjata tradisional asal Jawa Timur, khususnya di daerah Madura. Senjata ini terbuat dari besi baja, sejenis arit yang bentuknya sabit melengkung setengah lingkaran.

22. Keris (Bali)
Ciri Keris Bali adalah bentuknya yang cukup besar dan panjang, yang terbuat dari kayu dan berhiaskan susunan batu permata. Senjata ini digunakan untuk mempertahankan dan membela diri.

23. Keris (Nusa Tenggara Barat)
NTB memiliki beberapa jenis keris, di antaranya keris Sampari dan keris Sondi. Masyarakat Lombok menamakan Sondi dengan Grantim.

24. Parang (Nusa Tenggara Timur)
Dalam buku repository Kemdikbud Senjata Tradisional Daerah Nusa Tenggara Timur yang disusun oleh B.K. Kotten, dkk., Parang digunakan sebagai senjata untuk kebutuhan perang untuk orang-orang tertentu.
Biasanya Para terbuat dari besi baja atau besi tua, dengan ganggang yang terbuat dari kayu. Dalam bahasa daerah Lamaholot di Flores Timur, Parang disebut juga peda atau kenube.

25. Baladu (Gorontalo)
Dikutip dari laman Museum Pemerintah Provinsi Gorontalo, Baladu dadalah senjata tradisional masyarakat Gorontalo dalam perang pada zaman dahulu.
Baladu bentuknya seperti keris pendek dengan ukiran pandungo, yang bermotif mahkota serta tameng (taupo) dari kayu hitam.

26. Badik (Sulawesi Barat)
Badik menjadi salah satu simbol identitas bagi masyarakat Sulawesi. Pada era luwu kuno (Klasik) Badik dikenal dengan sebutan Kalio. Pada zaman dahulu, Bading lebih banyak digunakan sebagai alat-alat pertanian.
Seiring berjalannya waktu, Badik digunakan untuk sebagai senjata dalam bertahan hidup, dikala masyarakat Bugis terancam untuk menjaga diri.

27. Pasatimpo (Sulawesi Tengah)
Pasatimpo adalah senjata tradisional dari Sulawesi Tengah, yang bentuknya mirip pedang. Namun, bentuk hulunya bengkok ke bawah dan ada tali di sarungnya.

28. Peda (Sulawesi Utara)
Dikutip ebook Ensiklopedia Pelajar dan Umum oleh Gamal Komandoko, Peda khas Sulawesi terbuat dari baja atau besi. Bentuknya mirip parang berukuran 50 cm.

29. Lembing (Sulawesi Tenggara)
Lembing merupakan salah satu senjata tradisional dari Sulawesi Tenggara. Senjata ini digunakan untuk berperang jarak jauh.

30. Bessing Banranga (Sulawesi Selatan)
Dalam buku repository Kemdikbud Senjata Tradisional Daerah Sulawesi Selatan yang disusun oleh Pananrangi Hamid, dkk., Bessing Banranga adalah senjata tradisional asal Sulawesi Selatan yang berbentuk tombak bercabang dari besi dan ganggang yang terbuat dari kayu, dengan panjang sekitar 1 meter lebih.

31. Parang Salawaku (Maluku)
Parang Salawaku adalah senjata tradisional yang berasal dari Maluku. Senjata ini terdiri dari Parang (pisau panjang) dan Salawaku atau perisai.
Selain digunakan untuk berperang, senjata ini juga difungsikan untuk berburu binatang di hutan.

32. Parang Salawaku dan Tombak (Maluku Utara)
Senjata Tradisional masyarakat Maluku Utara sama dengan yang ada di Maluku, yakni Parang Salawaku.

33. Tombak (Papua)
Tombak termasuk senjata tradisional masyarakat Papua, seperti Suku Dani. Panjang tombak umumnya ada di antara 2-3 meter. Senjata ini biasa digunakan berburu dan untuk berperang mempertahankan atau merebut wilayah kekuasaan.
Biasanya, tombak Papua terbuat dari batang bambu atau batang nibun dengan mata tombak terbuat dari kayu besi/batang pohon pinus. Namun, banyak juga yang membuatnya dengan bahan logam.

34. Pisau Belati (Papua Barat)
Pisau Belati memiliki ujung yang runcing dengan kedua sisi yang tajam. Kesamaan budaya di Papua dan Papua Barat bisa dijumpai dari senjata tradisionalnya yang sama, yakni Pisau Belati.

35. Panah (Papua Pegunungan)
Dalam buku repository Kemdikbud Senjata Tradisional di Provnsi Irian Jaya, masyarakat Kecamatan Kurulu mengenal dua jenis bentuk panah yakni Panah Supa sebagai panah yang dipakai untuk berperang, dan Panah Warn Wakiwy yang dipakai untuk berburu burung. Di mana, yang membedakan kedua panah tersebut adalah bentuk anak panahnya.
Kurulu merupakan sebuah distrik yang berada di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan. Senjata ini sering digunakan sebagai alat perang dan berburu dari nenek moyangnya.
Namun, saat ini panah tidak lagi hanya untuk berperang dan berburu melainkan sebagai salah satu alat olahraga.

36. Busur Panah (Papua Tengah)
Senjata tradisional dari Provinsi Papua Tengah sama dengan Papua yaitu busur panah. Umumnya busur panah terbuat dari bambu dan kayu.

37. Tombak (Papua Selatan)
Senjata tradisional dari Provinsi Papua Selatan adalah tombak yang terbuat dari kayu yang mudah ditemukan di alam. Biasanya, mata tombak akan terbuat dari batu kali yang diasah hingga tajam.

38. Pisau Belati (Papua Barat Daya)
Papua Barat Daya adalah provinsi di Indonesia yang merupakan pemekaran dari Papua Barat. Sehingga, memiliki kesamaan budaya dari senjata tradisionalnya dari Papua Barat seperti Pisau Belati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar